Penting! Ibu Hamil Harus Tahu Twin to Twin Transfusion Syndrome

Kasus Twin to Twin Transfusion Syndrome pernah dialami oleh Irish Bella, Ma

4 Februari 2021

Penting Ibu Hamil Harus Tahu Twin to Twin Transfusion Syndrome
Pexels/freestocks.org

Apakah Mama pernah mendengar istilah Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)?

Kondisi ini pernah dialami oleh artis Indonesia, yaitu Irish Bella. Twin to Twin Transfusion Syndrome adalah komplikasi kehamilan pada janin kembar indentik. Jadi, terdapat ketidakseimbangan aliran darah di antara janin yang berbagi satu plasenta.

Biasanya TTTS terjadi pada kehamilan kembar identik. Berbeda dengan kehamilan kembar yang tidak identik karena janin memiliki satu plasentanya masing-masing.

Twin to Twin Transfusion Syndrome termasuk kehamilan yang jarang terjadi, yaitu hanya 15 persen kasus dari kehamilan kembar identik.

Nah, kali ini Popmama.com akan membagikan informasi tentang Twin to Twin Transfusion Syndrome. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Apa itu Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)?

1. Apa itu Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Unsplash/Ryan Franco

Twin to Twin Transfusion Syndrome merupakan komplikasi kehamilan kembar identik di mana keduanya berbagi plasenta. Namun, ketidaknormalan ini terjadi saat pembelahan sel telur setelah difertilisasi yang mengakibatkan ketidaknormalan plasenta.

TTTS terjadi ketika pembuluh darah dari bayi yang berbagi plasenta menjadi terhubung. Kondisi ini menyebabkan satu bayi menerima lebih banyak aliran darah. Sedangkan bayi lainnya sebagai pendonor akan menerima aliran darah yang sedikit.

Editors' Pick

2. Apa penyebab Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)?

2. Apa penyebab Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Pexels/Helena Lopes

Penyebab terjadinya TTTS karena aliran darah tidak seimbang antara kedua bayi. Pada kasus kembar identik yang normal, tiap janin akan berbagi satu plasenta, namun dengan sirkulasi darah yang seimbang ke masing-masing janin.

Sedangkan TTTS, salah satu bayi akan menerima lebih banyak darah. Untuk bayi satunya akan kekurangan darah karena telah dibagi ke penerima (kembarannya). Sampai saat ini, belum diketahui penyebab kelainan aliran darah pada plasenta. Entah karena faktor keturunan atau lingkungan yang menyebabkan Twin to Twin Transfusion Syndrome.

3. Gejala dan Diagnosis Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)

3. Gejala Diagnosis Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Pexels.com/Migs Reyes

Kelainan ini merupakan kasus yang serius pada kehamilan. Untuk itu, penting untuk ibu hamil mengetahui adanya gejala dan diagnosis Twin to Twin Transfusion Syndrome, yakni:

  • Berat badan ibu hamil bertambah dengan cepat,
  • ukuran perut lebih besar dari kehamilan pada umumnya,
  • ibu hamil merasakan nyeri, penuh, dan kontarksi pada perutnya,
  • terjadi pembengkakan pada tungkai di awal kehamilan.

Dokter kandungan dapat mendiagnosis gejala ini dengan melihatnya melalui USG kehamilan. TTTS bisa dilihat dari janin yang menunjukan perbedaan, seperti:

Tanda janin sebagai penerima:

  • Ukurannya lebih besar dari pada janin lainnya,
  • jumlah cairan ketuban yang lebih banyak,
  • menunjukan adanya gagal jantung pada janin akibat kelebihan darah.

Tanda janin sebagai pendonor:

  • Ukuran janin lebih kecil dari penerima atau disebut sebagai IUGR,
  • ukuran kandung kemih lebih kecil dari biasanya,
  • urine pada janin sedikit atau tidak ada,
  • memiliki air ketuban yang sedikit.

Jika ibu hamil mengalami gejala atau didiagnosis seperti ini maka harus malakukan pemeriksaan lebih sering. Setelah umur kandungan 16 minggu, ibu hamil harus diperiksa setiap minggunya unutk memantau kondisi ibu dan janin sampai persalinan nanti.

4. Penanganan pada Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)

4. Penanganan Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Pexels/Rafael Henrique

Jika sudah menunjukan gejala TTTS maka harus melakukan penanganan agar melahirkan semua janin dengan selamat. Biasanya ada beberapa cara guna menangani kasus TTTS berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:

  • Amniocentesis atau pembuangan cairan ketuban pada janin yang mendapatkannya lebih banyak. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan aliran darah pada janin.
  • Operasi laser melalui endoskopi yang dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah karena terjadinya ketidakseimbangan pasokan darah pada janin.

Jika ibu hamil sudah menjalankan metode ini dan kondisi janin siap dilahirkan maka dokter akan melakukan persalinan walaupun masih prematur. Persalinan dapat dilakukan secara normal dengan induksi ataupun operasi caesar.

5. Komplikasi pada Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)

5. Komplikasi Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
Pexels/Leah Kelley

Kondisi TTTS dapat menyebabkan bayi lahir prematur, namun bisa juga terdapat komplikasi lainnya yang bisa membahayakan janin, seperti:

  • Kematian janin dalam kandungan
  • Cacat lahir pada janin yang menjadi penerima
  • Anemia pada janin yang menjadi pendonor

TTTS bisa bertambah parah dan menyebabkan hidrops fetalis atau penumpukan cairan di sejumlah organ pada janin penerima atau pendonor. Selain itu, TTTS bisa menyebabkan ibu hamil terkena mirror syndrome dan dapat menimbulkan gejala preeklamsia pada ibu hamil.

Nah itulah beberapa informasi tentang Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) yang harus ibu hamil ketahui apalagi yang sedang mengandung bayi kembar. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan membantu Mama menangani gejala ini dengan lebih cepat dan tanggap.

Baca juga:

The Latest