6 Hal Penting yang Harus Dilakukan di Trimester Kedua, Jangan Terlewat

Meski sudah nyaman dan melewati fase mual, ibu hamil harus melakukan beberapa hal penting ini

6 Agustus 2021

6 Hal Penting Harus Dilakukan Trimester Kedua, Jangan Terlewat
Pexels/ SHVETS production

Memasuki trimester kedua, janin berkembang lebih besar dan kuat. Saat itu, perut mama pun mulai menunjukkan tonjolan.

Di trimester kedua, ketidaknyamanan kehamilan seperti mual dan muntah mulai berkurang bahkan hilang. Bagi sebagian besar ibu hamil, trimester kedua ini lebih menyenangkan. Salah satu alasannya karena Mama mulai bisa merasakan gerakan si Kecil.

Meski lebih menyenangkan, Mama tetap harus memerhatikan beberapa hal penting dan tetap menjaga kesehatan sampai si Kecil lahir.

Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum hal-hal penting yang harus dilakukan saat hamil  trimester kedua.

1. Pemeriksaan USG dan dokter

1. Pemeriksaan USG dokter
Unsplash/Meryl Spadaro

Pemeriksaan USG ini bisa dilakukan pada kehamilan usia 18 hingga 20 minggu.

Pemeriksaan USG pada trimester kedua juga bertujuan untuk memeriksa pertumbuhan, posisi bayi, dan memberikan tanggal perkiraan lahir.

Di trimester kedua, kelainan pada janin juga dapat diamati. Seperti kelainan pada kepala, bibir, jantung, paru, perut, dan organ vital lainnya.

Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk skrining anemia, kencing manis pada kehamilan, infeksi saluran kencing dan beberapa penyakit menular seperti HIV atau hepatitis B.

Ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin setiap empat minggu sekali sehingga bila ada sesuatu yang tidak normal, dokter dapat segera mengambil tindakan.

2. Memenuhi asupan nutrisi

2. Memenuhi asupan nutrisi
Pexels/Jane D.

Asupan nutrisi penting untuk mendukung perkembangan organ janin selama masa kehamilan. Di trimester kedua, berikut beberapa nutrisi penting yang harus dipenuhi:

  • Vitamin D untuk membantu membangun tulang dan gigi janin yang sedang berkembang, mengurangi risiko preeklampsia, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.
  • Asam lemak omega-3 untuk mendukung perkembangan jantung, otak, mata, sistem kekebalan tubuh, dan sistem saraf pusat janin dalam kandungan.
  • Folat untuk mengurangi risiko bayi cacat lahir, seperti spina bifida.
  • Kalsium untuk pembentukan tulang dan juga pemadatan tulang janin.
  • Zat besi diperlukan untuk mendukung pembentukan sel darah merah yang makin meningkat.
  • Seng untuk mengurangi risiko bayi cacat lahir, keterbatasan pertumbuhan bayi, dan kelahiran prematur.

Editors' Pick

3. Olahraga

3. Olahraga
Unsplash/Haley Phelps

Meski terjadi banyak perubahan pada tubuh selama kehamilan, Mama disarankan untuk melakukan olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil.

Olahraga adalah salah satu cara yang sehat dan mudah untuk menghindari risiko resistensi insulin pada ibu hamil. Kadar gula tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan diabetes gestasional meski Mama belum pernah mengalami diabetes sebelumnya.

Selain itu, olahraga membantu Mama mempertahankan kebugaran, daya tahan tubuh, dan mempersiapkan kehamilan.

Meski baik, hindari olahraga yang terlalu berat dan tidak aman untuk ibu hamil. Diskusikan dengan dokter dan ahlinya untuk mengetahui olahraga apa yang aman dan cocok untuk Mama, ya.

4. Konsumsi suplemen tambahan

4. Konsumsi suplemen tambahan
Pexels/JESHOOTS.com

Kebutuhan nutrisi ibu hamil bertambah selama masa kehamilan. Selain untuk menjaga kesehatan, nutrisi ini digunakan untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Asupan nutrisi dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan sehat. Namun jika masih kurang, Mama disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambahan.

Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan suplemen mama saat hamil ya, Ma.

5. Menjaga kebersihan tubuh

5. Menjaga kebersihan tubuh
Pexels/Sarah Chai

Perubahan hormon terjadi saat hamil. Salah satu efek dari perubahan hormon ini adalah keringat berlebih. Karena itu, Mama harus selalu menjaga kebersihan.

Tubuh yang bersih mengurangi risiko infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.

Perubahan hormon juga membuat ibu hamil lebih rentan mengalami penyakit gusi, seperti gingivitis atau radang gusi. Kondisi tersebut dapat memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.

Untuk menghindari masalah gusi, pastikan Mama menggosok gigi minimal 2 kali dalam sehari dan rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi.

6. Membuat rencana persalinan

6. Membuat rencana persalinan
Pexels/Ketut Subiyanto

Memasuki trimester kedua, Mama semakin dekat dengan kelahiran si Kecil. Pada saat ini, ketidaknyamanan kehamilan belum sebanyak di trimester ketiga. Nah, ini waktu yang tepat untuk membuat rencana persalinan.

Diskusikan dengan suami mengenai persalinan yang Mama harapkan, rumah bersalin, dokter yang akan menangani persalinan, serta budget.

Nah, itu beberapa hal penting yang harus dilakukan saat hamil trimester kedua. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan ya, Ma!

Baca juga:

The Latest