Penting! Kenali Tanda-Tanda Janin Meninggal di Dalam Kandungan

Ada banyak faktor yang menyebabkan stillbirth atau janin meninggal di dalam kandungan

26 September 2018

Penting Kenali Tanda-Tanda Janin Meninggal Dalam Kandungan
Pixabay/Stocksnap

Setiap Mama pasti menginginkan kehamilannya berjalan dengan sehat dan lancar hingga hari kelahiran tiba.

Namun sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan janin meninggal di dalam kandungan.

Stillbirth adalah kondisi dimana janin dinyatakan meninggal di dalam rahim pada kehamilan di atas 20 minggu.

Kondisi ini sangat jarang terjadi, meskipun ada banyak faktor yang menyebabkan kemungkinan stillbirth terjadi di tiap kehamilan.

Pada kebanyakan kasus, stillbirth terjadi saat janin masih di dalam kandungan dan sebagian kecil diantaranya terjadi saat proses persalinan atau bahkan sesaat setelah bayi dilahirkan.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama:

1. Tanda-tanda kematian janin dalam kandungan

1. Tanda-tanda kematian janin dalam kandungan
Pixabay/Orlian_Kaed

Sebelum mengetahui diagnosa dokter, Mama sendiri pun dapat mendeteksi kondisi janin melalui gerakannya.

Jika dalam 6 jam janin tidak menunjukkan gerakan sama sekali, maka segera periksakan ke dokter.

Langkah pertama yang akan dokter lakukan adalah mengecek detak jantung janin menggunakan alat khusus bernama Doppler.

Jika detak jantung janin tidak terdengar, maka tindakan selanjutnya adalah memantau kondisi janin melalui USG guna mendapatkan diagnosa yang valid mengenai kondisi janin.

Selain tidak bergerak, Mama juga perlu mewaspadai jika tiba-tiba mengalami kram atau sakit perut yang sangat hebat atau bahkan disertai dengan pendarahan. Segera periksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi janin.

Editors' Pick

2. Penyebab kematian janin dalam kandungan

2. Penyebab kematian janin dalam kandungan
Pixabay/Andi_Graf

Pada sebagian besar kasus, tidak diketahui secara pasti penyebab janin meninggal di dalam kandungan.

Namun, ada beberapa penyebab umum yang memungkinkan terjadinya stillbirth, diantaranya :

  • Janin tidak berkembang. Lambatnya pertumbuhan janin merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stillbirth. Ada banyak faktor yang menghambat pertumbuhan janin, seperti adanya kista ovarium, kista rahim dan masih banyak lagi.
  • Masalah plasenta. Kebanyakan kasus stillbirth terjadi akibat adanya masalah pada plasenta, yakni organ yang menghubungkan oksigen, asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh Mama dan aliran darah ke janin. Akibatnya, janin kekurangan oksigen dan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang.
  • Masalah tali pusar. Ada beberapa kondisi tali pusar yang menyebabkan kematian pada janin, diantaranya panjang tali pusar yang tidak normal sehingga menyebabkan tali pusar terlilit atau bahkan mencekik leher bayi. Kondisi ini beresiko menghambat pasokan oksigen untuk janin, sehingga terjadi kematian.
  • Riwayat penyakit yang diderita Mama. Bagi Mama yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, lupus, penyakit ginjal atau pembekuan darah, sebaiknya terus memantau kondisi janin selama kehamilan. Penyakit yang Mama derita berpengaruh terhadap kesehatan janin. Hipertensi misalnya, jika Mama tidak mengontrol tekanan darah dan mengkonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter, maka akan menimbulkan resiko terjadinya preeklampsia yang berbahaya bagi janin.
  • Adanya infeksi bakteri. Infeksi bakteri yang terjadi pada kehamilan dibawah 28 minggu beresiko menyebabkan kematian pada janin. Jenis infeksi yang dapat menyebabkan kematian diantaranya cytomegalovirus, listeriosis dan syphilis.
  • Hamil tua. Kehamilan yang terjadi di atas usia 35 tahun memiliki macam-macam resiko, diantaranya keselamatan janin dalam kandungan.

Selain keenam faktor penyebab diatas, ada beberapa penyebab lain yang memungkinkan terjadinya stillbirth. Seperti gaya hidup dan pola makan Mama yang tidak sehat, terjadi insiden yang menyebabkan trauma pada janin atau adanya riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya.

Jika Mama ingin mengetahui secara pasti tentang penyebab terjadinya kematian pada janin, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis. Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa otopsi, pemeriksaan plasenta dan tali pusar bayi serta pengecekan darah yang tentu saja setelah mendapat persetujuan dari Mama dan keluarga.

3. Proses mengeluarkan bayi dari rahim

3. Proses mengeluarkan bayi dari rahim
Pixabay/Deborabalves

Ada dua proses persalinan yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan bayi yang telah meninggal dari rahim Mama.

Pertama, jika kondisinya memungkinkan, Mama dapat menjalani persalinan normal dengan bantuan induksi.

Dokter akan memberikan infus hormone oxytocin (Pitocin) untuk merangsang terjadinya kontraksi.

Proses persalinan normal dapat dilakukan jika usia kandungan sudah melewati 20 minggu atau posisi janin berada di atas rongga panggul.

Sementara pilihan berikutnya adalah operasi cesar. Bedah cesar dilakukan apabila posisi bayi belum mendekati area panggul atau dalam keadaan sungsang. Kemungkinan terjadinya komplikasi saat persalinan dengan operasi cesar lebih kecil dibandingkan persalinan normal.

Hanya saja, kebanyakan Mama memilih untuk merasakan persalinan normal, terutama jika itu adalah kehamilan pertamanya.

4. Mencegah kematian pada janin dalam kandungan

4. Mencegah kematian janin dalam kandungan
Pixabay/Estebantroncofoto0

Persiapkan dengan baik kondisi fisik dan mental Mama sebelum merencanakan kehamilan.

Agar terhindari dari stillbirth, mulailah gaya hidup dan pola makan yang sehat seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, menghindari junk food, tidak merokok dan berolahraga secara teratur.

Sebab, olahraga yang teratur mampu menjaga berat badan tubuh Mama sebelum merencanakan kehamilan.

Selain itu, konsultasikan dengan dokter jika Mama menderita penyakit tertentu yang berpotensi menyebabkan stillbirth, seperti hipertensi atau diabetes.

Dengan menjaga stabilitas kesehatan Mama merupakan langkah awal yang baik untuk mempersiapkan kehamilan.

Terakhir, jangan lupa mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat. Asam folat sangat berguna untuk perkembangan janin sekaligus menghindari terjadinya cacat lahir pada bayi.

Topic:

The Latest