TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tanda Anak Supertaster, Bukan Hanya Picky Eater

Saat anak sulit makan biasanya akan disebut sebagai picky eater. Namun ternyata ada kondisi lain!

Pexels/Mikhail Nilov

Terkadang anak sulit untuk makan makanan tertentu, seperti buah, sayur, atau makanan baru lainnya. Biasanya anak akan disebut sebagai pilih-pilih makanan atau picky eater.

Namun, ternyata memang ada sebuah kondisi yang memaksa beberapa orang tertentu untuk menjadi pilih-pilih makanan bernama supertaster.

Fenomena yang ternyata cukup banyak terjadi di Asia ini membuat seseorang malah menjadi pilih-pilih makanan. Popmama.com sudah merangkum 5 tanda anak supertaster, bukan hanya picky eater di bawah ini.

1. Apa Itu Supertaster?

Pexels/Jill Wellington

Supertaster adalah kondisi yang membuat seseorang yang indera perasanya lebih sensitif terhadap berbagai makanan dibandingkan dengan orang lain.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa orang terlahir dengan jumlah reseptor rasa di lidah yang lebih banyak dibandingkan rata-rata orang.

Reseptor rasa di lidah tersebut bernama papillae yang berupa benjolan kecil yang ada di lidah untuk membantu memberikan sinyal kepada otak tentang rasa makanan yang kita makan.

Ketika seseorang memiliki papillae yang lebih banyak, orang tersebut akan merasakan makanan lebih kuat hingga tiga kali lipat.

Berdasarkan perkiraan peneliti, sekitar 25% orang di dunia adalah supertaster, sedangkan sekitar 45%-50% orang memiliki indera perasa normal.

Namun ada pula orang yang non-taster, yaitu memiliki papillae yang lebih sedikit dibandingkan rata-rata orang.

Tak hanya itu, orang Asia dan perempuan juga ditemukan lebih cenderung untuk memiliki kondisi supertaster. Lalu apa tanda anak punya supertaster dan bukan hanya picky eater?

1. Indera perasa yang lebih kuat

Pexels/Alex Green

Dengan papillae yang lebih padat di lidah, orang supertaster akan lebih sensitif merasakan berbagai makanan. Umumnya supertaster akan lebih sensitif pada makanan pahit, seperti sayur hingga coklat.

Berdasarkan informasi dari berbagai situs, supertaster diperkirakan memiliki 35 hingga 60 benjolan papillae di lidah, sedangkan orang dengan indera perasa pada umumnya memiliki 15 hingga 35 papillae.

Meski begitu, hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus mendukung angka tersebut. Namun memang ada beberapa bukti yang menunjukkan supertaster memang memiliki indera perasa yang lebih sensitif.

2. Enggan memakan makanan tertentu

Pexels/cottonbro

Karena lidahnya yang lebih sensitif, supertaster dapat terlihat sebagai orang yang pilih-pilih makanan atau picky eater.

Supertaster bahkan mungkin memiliki daftar panjang makanan yang tidak akan ia makan hanya karena makanan tersebut sangat sulit untuk ia nikmati.

Biasanya jenis makanan yang dihindari adalah sayuran hijau karena pahit, sehingga ia memiliki kemungkinan kekurangan flavanoid pelawan kanker dan nutrisi lainnya.

Tak hanya itu, supertaster juga lebih rentan terhadap sindrom mulut terbakar, suatu kondisi di mana lidah atau mulut seseorang terasa seperti terbakar saat makan. Hal ini menyebabkan supertaster juga menjauhi makanan pedas.

3. Kemungkinan menutupi rasa pahit dengan rasa lain

Pexels/Alex Green

Untuk mengimbangi rasa pahit yang luar biasa, supertaster dapat menambahkan garam, lemak, atau gula ke makanan. Penambah rasa seperti ini dapat menutupi rasa pahit.

Namun, hingga kini belum ada hasil penelitian yang jelas tentang makanan mana yang benar-benar disukai supertaster.

Beberapa supertaster menghindari makanan manis atau berlemak karena beberapa orang lebih sensitif terhadap kedua rasa tersebut. Dengan begitu, rasa selain manis juga tetap dapat terasa melimpah hingga membuat beberapa makanan tidak enak meskipun tidak pahit.

4. Terlalu banyak mengonsumsi garam

Pexels/cottonbro

Bagi supertaster, garam dapat menutupi rasa pahit dari berbagai makanan sehingga beberapa supertaster akan menambahkan garam ke berbagai makanan.

Misalnya, supertaster dapat menambahkan garam ke jeruk bali. Mereka juga dapat menambahkan banyak garam ke dalam salad sayuran untuk menutupi kepahitannya.

5. Seringkali memiliki tubuh kurus

Pexels/Ketut Subiyanto

Tipe tubuh telah ditemukan terkait erat dengan kemampuan untuk indera perasanya. Supertaster cenderung lebih kurus dan memiliki lebih sedikit masalah kardiovaskular karena tidak menyukai makanan berlemak.

Meski begitu, supertaster juga dapat memiliki berbagai masalah kesehatan jika dibiarkan lebih lanjut seperti kanker usus besar karena kurang makan sayuran.

6. Tips memberikan anak makanan

Pexels/cottonbro

Jika memang anak terlihat memiliki benjolan papillae yang padat di lidahnya, maka kemungkinan besar anak adalah seorang supertaster.

Meski begitu, bukan berarti orangtua perlu hanya mengikuti kemauan anak tentang apa yang bisa dan tidak bisa ia makan untuk menjaga kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Anak supertaster atau sekadar picky eater perlu dibujuk untuk mencoba berbagai akanan baru, salah satunya dengan memperkenalkan berbagai makanan pada anak.

Kalau anak tetap enggan mencoba makanan tersebut, anak dapat diperbolehkan berdiskusi dengan orangtua tentang apa yang membuat makanan tersebut tidak ingin ia cicipi.

Biasanya terapis okupasi dapat membantu supertaster mencari tahu kelompok makanan dengan tekstur apa yang mungkin anak sukai dengan berbagai kata yang dapat menggambarkan makanan yang dicicipi.

Beberapa kata yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan makanan seperti tesktur yang seperti meleleh di mulut, garing dan renyah, asam, sedikit pahit, dan lainnya.

Tak hanya itu, anak juga dapat dikenalkan dengan durasi tekstur atau rasa dari makanan yang dicoba, seperti terasa pahit hanya di awal masuk mulut, di akhir setelah ditelan, atau dari awal hingga akhir.

Umumnya cara seperti ini akan lebih mudah dipakai untuk anak-anak usia TK atau lebih tua, karena pada saat itu mereka mulai dapat mengenali bagian makanan seperti apa yang kurang disukai.

Baiknya anak tetap tidak dipaksakan untuk makan atau bahkan diberikan hadiah jika mau makan makanan yang kurang disukai.

Sebaliknya, anak perlu diperbolehkan bermain dengan makanannya hingga merasa lebih nyaman dengan makanan tersebut dan membuat pengalaman saat makan lebih menyenangkan.

Itulah 5 tanda anak supertaster, bukan hanya picky eater. Kalau Mama juga kurang suka makanan tertentu, kemungkinan anak juga akan kurang suka makanan yang sama. Kalau anak Mama bagaimana?

Baca Juga:

The Latest