TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Cara Mencegah Asam Lambung Kambuh saat Puasa

Jangan biarkan ibadah puasa terganggu karena naiknya asam lambung. Ketahuilah solusinya!

Freepik

Keluhan mengenai asam lambung atau gerd kerap menjadi salah satu masalah umum yang terjadi pada saat menjalankan puasa. Naiknya asam lambung yang tiba-tiba biasanya dipicu oleh kebiasaan pola makan balas dendam saat berbuka atau melewati waktu sahur.

Gerd atau gastroesophageal reflux disease adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ini dapat mengiritasi lapisan esofagus atau kerongkongan. Kondisi tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian perut, nyeri hingga ke ulu hati serta rasa panas di bagian dada.

Pada kondisi tertentu puasa dapat mengurangi keluhan gangguan pencernaan. Hal ini diungkapkan oleh dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH, dokter Spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi melalui live Instagram bersama dr. RA Adaninggar, Sp.PD (@drningz) beberapa waktu lalu, “Pada saat berpuasa kita menggosongkan salur pencernaan dalam jangka waktu tertentu. Pada saat pengosongan selama waktu tertentu, itu kesempatan bagi sel-sel pencernaan ber-regenerasi, memperbaiki diri sendiri.”

Pola keteraturan antara waktu makan sahur dan makan pada saat berbuka membuat tubuh tetap merasa nyaman. Namun, tentu perlu diperhatikan adalah bagi mereka yang memiliki riwayat sakit pencernaan akut seperti tukak lambung disarankan konsultasi lebih lanjut ke dokter apakah boleh menjalankan ibadah puasa atau tidak.

Untuk mencegah agar asam lambung tidak naik dan menjalankan puasa dengan kondisi tetap bugar, berikut tips yang sudah Popmama.com rangkum :

1. Jangan sampai melewati waktu sahur

Freepik

Rasa malas mengonsumsi makanan saat sahur atau lupa makan ketika waktu sahur dapat berisiko mengalami kenaikan asam lambung terutama pada siang hari.

Makan sahur merupakan bekal nutrisi untuk mempersiapkan diri mendapatkan kondisi perut dalam keadaan kosong sepanjang hari.

Untuk itu, pilihlah makanan pokok dengan gizi lengkap yang terdiri dari lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan sebagai konsumsi waktu makan sahur.

Dokter Syifa menyarankan untuk menghindari makanan yang bikin tenggorokan kering dan makanan pedas yang dapat meningkatkan produksi asam lambung seperti sawi putih dan juga kopi sebagai menu sahur.

2. Penuhi kebutuhan konsumsi air putih yang cukup

Unsplash/rawpixel

Pada dasarnya ketika berpuasa lebih berat menahan rasa haus daripada rasa lapar. Untuk itu perlu menjaga asupan cairan terutama kebutuhan tubuh akan air putih. Oleh karena itu usahakan minum air putih sebanyak delapan gelas dari mulai berbuka hingga waktu sahur tiba.

Sebagai referensi yang bisa sebagai jadwal acuan kamu untuk mengonsumsi air agar terpenuhi dengan cukup sebanyak delapan gelas yaitu segelas air saat bangun tidur untuk sahur, ketika makan sahur, waktu berbuka, saat salat Maghrib, setelah salat Isya, selesai salat Tarawih, setelah makan malam, dan sebelum tidur.

3. Makan secara bertahap pada saat berbuka

Pexels/Jack Sparrow

Kerap kali pada saat berbuka bikin lapar mata dengan hidangan yang melimpah di meja makan. Waktu membatalkan puasa tersebut dijadikan ajang balas dendam untuk membuat tubuh agar kenyang kembali. Namun, sayangnya terkadang kita langsung makan dalam porsi besar yang justru dapat menimbulkan risiko perut merasa tidak nyaman.

Hindari berbuka dengan gorengan yang justru meningkatkan asam lambung dari rasa pedas rawit atau saus sambal yang menjadi pedamping gorengan. Perut yang semula kosong akan kaget menerimanya.

Prinsip membatalkan puasa adalah melakukan re-hidrasi tubuh dengan memenuhi kecukupan air yang diikuti oleh makanan kecil yang tidak mengenyangkan dan tidak terlalu pedas. Salah satunya yang dianjurkan konsumsi kurma untuk mengembalikan gula darah dalam tubuh.

Makanlah secara bertahap agar terhindar dari rasa tidak nyaman pada bagian perut dan kekenyangan yang justru memicu naiknya asam lambung. Makan besar dan mengenyangkan bisa dilanjutkan setelah jeda salat maghrib atau tarawih.

4. Jangan langsung rebahan setelah makan

Pexels/AndreaPiacquadio

Posisi rebahan dengan berbaring dapat memicu naiknya asam lambung dengan mudah ke kerongkongan. Sebab posisi tidur dapat membuat katup lambing dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya.

Oleh sebab itu lebih baik tetap beraktivitas setelah makan baik itu pada saat berbuka ataupun saat menyantap makan sahur.

Disarankan untuk memberi jeda tiga atau empat jam sebelum rebahan. Selain itu, hindari menikmati camilan saat menjelang waktu tidur.

 

 

5. Jaga emosi agar tidak stres

Freepik/senivpetro

Selama aktivitas berpuasa sangat penting untuk menjaga dan mengontrol emosi. Hindari hal-hal yang menjadi pemicu yang menyebabkan stres dan rasa cemas berlebihan. Sebab hal ini dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Selain itu kondisi psikologis pada saat stress ataupun cemas juga dapat mengurangi tekanan pada otot kerongkongan sehingga asam lambung mengalir balik. Begitu juga yang terjadi pada otot lambung yang tegang karena kondisi tersebut sehingga meningkatkan asam lambung naik.

Nah, itulah beberapa tips solusi untuk mencegah agar asam lambung naik secara tiba-tiba selama menjalankan ibadah puasa ramadan. Semoga bermanfaat ya!

Baca juga:

The Latest