TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa itu Long Covid? Masih Merasa Sakit Setelah Dinyatakan Sembuh

WHO sudah memberikan imbauan terkait ancaman masalah kesehatan berkepanjangan akibat Covid-19 

Freepik/tirachardz

Pandemi Covid-19 belum usai, peningkatan angka kasus pasien positif masih terus bertambah dari hari ke hari. 

Di bidang kesehatan sendiri, para peneliti dan tim medis sudah banyak membahas mengenai istilah Long Covid. Fenomena ini secara umum akan muncul usai dinyatakan sembuh. 

Dilansir Sky News, 81 dari 110 pasien Covid-19 yang dirawat di Southmead Hospital, Bristol, Inggris telah melaporkan masih mengalami gejala sulit bernapas, nyeri otot hingga kelelahan. Gejala tersebut dirasakan walau sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 selama 12 minggu. 

Tak jarang, efek dari Long Covid ini juga membuat para penyintas mengalami depresi karena ia merasa belum kunjung sehat setelah dinyatakan sembuh. 

Jika Mama ingin mengetahui beberapa detail pembahasan mengenai Long Covid, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Disimak dan dipahami sebagai pengetahuan baru yuk, Ma!

1. Apa itu Long Covid? 

Freepik/chatree.jyy

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) dalam diskusi bertema "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19" bersama Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (3/12/2020) menjelaskan bahwa Long Covid memang bisa terjadi. Long Covid bisa dialami oleh sebagian pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. 

Long Covid adalahmasalah kesehatan jangka panjang yang dialami oleh seseorang setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Long Covid memiliki gejala yang kemunculannya bisa dalam hitungan minggu atau berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh. 

Perlu diketahui bahwa Long Covid memiliki berbagai macam gejala, seperti mengalami sesak napas, batuk, sakit kepala, kelelahan kronik, nyeri sendi, nyeri otot, jantung terasa berdebar-debar kencang, bahkan memicu depresi. 

Berbagai gejala tersebut bisa timbul sewaktu-waktu, walau sejak pemeriksaan terakhir sudah menunjukkan hasil yang negatif. Namun, Long Covid secara umum akan terjadi pada pasien yang sebelumnya memiliki gejala ringan. 

2. WHO memberikan imbauan terkait ancaman masalah kesehatan berkepanjangan akibat Covid-19 

Pexels/cottonbro

World Health Organization (WHO) memperingatkan terkait ancaman dari Long Covid. Istilah yang digunakan juga cukup beragam. 

Di Inggris dan di berbagai negara lain menggunakan istilah Long Covid, sementara di Amerika Serikat dikenal sebagaiLong Haulers. Secara medis sebenarnya juga ada istilah Post-Covid Syndrome atau Chronic Covid yang digunakan. 

Berdasarkan laporan dari WHO tentang efek jangka panjang Covid-19 memang tidak bisa dianggap sepele. 

Sebagai Badan Kesehatan Dunia, WHO juga telah menemukan banyak pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 tidak memiliki imunitas tubuh baik. Dalam artian, kondisi kesehatannya belum kembali normal bahkan tidak sebaik sebelum terinfeksi virus corona.

3. Bakteri di usus bisa memperparah kondisi Long Covid 

Pexels/Sora Shimazaki

Walau sudah sembuh, namun kesehatan para penyintas Covid-19 belum bisa kembali normal. Beberapa orang pun harus berjuang menjalani berbagai gejala Long Covid-19. 

Dikutip dari Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 32 persen orang mengalami efek kesehatan jangka panjang dari Covid-19 atau mengalami Long Covid. 

Perlu Mama ketahui bahwa ada sebuah studi terbaru yang mengatakan terkait mikrobioma di dalam organ usus dapat memengaruhi cara tubuh dalam merespons infeksi SARS-CoV-2, sehingga bisa menurunkan imunitas. 

Efek ini infeksi pun tidak bisa dianggap main-main karena bisa berdampak pendek atau mungkin panjang, walau pasien tersebut telah dinyatakan negatif dari Covid-19. 

Mikrobioma usus sendiri memang memiliki peran penting dalam perkembangan sistem imun dan kesehatan manusia. Namun, di sisi lain ada beberapa bakteri pada mikrobioma yang justru memperparah kondisi perkembangan Long Covid. 

Demikian beberapa informasi terkait Long Covid yang perlu Mama ketahui sebagai ilmu pengetahuan baru. 

Tetap terus menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yuk, Ma!

Baca juga: 

The Latest