TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sering Mengumbar Kemesraan di Media Sosial, Bagaimana menurut Islam?

Jangan sampai mengumbar syahwat dan nafsu ya, Ma!

Freepik/mego-studio

Setelah seseorang resmi menikah atau khitbah, maka ada rasa senang tak bisa ditutup-tutupi. Tak jarang, pada akhirnya membagikan momen kebahagiaan tersebut ke media sosial agar bisa dilihat orang lain.

Media sosial rupanya bukan hanya berfungsi berbagi kebahagiaan, melainkan berbagi kemesraan bersama pasangan juga.

Namun, bagaimana pandangan Islam terkait pasangan yang selalu memperlihatkan kemesraan di media sosial?

Untuk menjawab hal tersebut, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya. Mama dan pasangan pun bisa lebih bijak dalam mengelola media sosial. 

1. Kemesraan dengan pasangan bisa tergantung alasan dan niat

Pexels/Omkar Patyane

Dikutip dari Bincang Syariah, bentuk kemesraan yang diperlihatkan pasangan di media sosial bahkan tidak tergolong dua hal.

Pertama, yakni kemesraan yang menunjukkan keakraban serta kasih sayang. Lalu yang kedua, yakni kemesraan yang menunjukkan hasrat seksual dan nafsu.

Jka diambil sebuah contoh dari kemesraan yang menunjukkan keakraban serta kasih sayang pasangan seperti cium tangan dan berpegangan tangan.

Kedua contoh tadi tidak apa-apa untuk diperlihatkan bahkan di unggah di media sosial, dikarenakan hal ini termasuk perbuatan yang mengajarkan kasih sayang terhadap pasangan atau keluarga.

Bahkan, menunjukkan kasih sayang dengan perbuatan yang benar dan pantas tertuang dalam firman Allah di surat AN-Nisa ayat 19 sebagai berikut:

wa 'asyiruhunna bil-ma'ruf…

Artinya: “Dan bergaullah dengan istri-istri kalian secara pantas.”

2. Kemesraan yang dilarang adalah yang mengundang syahwat

Freepik/tirachardz

Kebalikan dari menunjukkan keakraban dan kasih sayang dengan pasangan berlandaskan hasrat seksual dan nafsu belaka.

Hal tersebut tidak boleh dilakukan. Dikarenakan ada unsur sesuatu yang membangkitkan hasrat seksual dan tidak perlu untuk diumbar di media sosial.

Oleh sebab itu, hal tersebut tidaklah pantas jika diperlihatkan kepada khalayak umum. Contohnya seperti mengumbar kemesraan di tempat tidur dengan keduanya selepas berhubungan intim.

Bahkan, ada alasan tersendiri saat pasangan tidak boleh memperlihatkan kemesraan yang membangkitkan hasrat.

3. Kemesraan yang mengundang nafsu bisa mengantarkan orang lain ke perbuatan zina

Pexels/Lisa Fotios

Pentingnya bagi Mama dan Papa untuk menjaga kehormatan satu sama lain, salah satunya tidak mempertontonkan kemesraan yang berbau nafsu serta syahwat.

Alasan pertama, yakni memperlihatkan kemesraan yang mengundang syahwat bisa mengantarkan orang lain untuk berbuat tidak benar juga. Hal tersebut berimbas menimbulkan fitnah dan kekejian, seperti mendorong seseorang untuk melakukan zina.

Sementara orang yang mengumbar hal tersebut sama dengan mengantarkan orang lain berbuat keji dan mendapatkan dosa.

Bahkan Rasulullah pernah bersabda melalui hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tentang hal itu, yang artinya:

“Siapa saja yang mengajak (memicu) kepada sebuah keburukan maka ia akan memperoleh dosa seperti dosa setiap orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”

4. Kemesraan yang mengundang nafsu menghilangkan rasa malu yang melakukannya

Freepik/diana.grytsku

Sejatinya sebagai manusia memiliki rasa malu, dan rasa malu ini menjadi sebagian dari iman seorang muslim dan muslimah.

Bahkan, Rasulullah pun mengajarkan pentingnya memiliki rasa malu di tiap manusia, hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Sungguh Rasulullah berpapasan dengan seorang lelaki dari sahabat Anshar yang sedang menasihati saudaranya tentang rasa malu. Kemudian Rasulullah bersabda: “tinggalkanlah ia, karena sesungguhnya rasa malu termasuk bagian dari keimanan.”

Alangkah baiknya Mama serta Papa lebih bijak dalam mengelola media sosial, dan jangan kebablasan dalam mengunggah kemesraan, ya!

Baca juga:

The Latest