TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tanda Ketidakseimbangan Hormon pada Perempuan setelah Melahirkan

Apakah Mama memiliki kualitas tidur yang buruk setelah melahirkan?

Pexels/Monstera

Bahwa perempuan sering alami ketidaksimbangan hormon setelah melalui proses melahirkan. Sebagian besar kondisi disebabkan oleh dominasi estrogen. Akhirnya menjadi penyebab berbagai gejala yang tidak diinginkan.

Dilansir dari Parenting.firstcry, melahirkan mengubah keseimbangan hormonal dalam tubuh ibu. Sedangkan tubuh membutuhkan beberapa bulan untuk memulihkan diri dan kembali normal. 

Agar tidak terus berlanjut, maka Mama perlu mengetahui 5 tanda ketidakseimbangan hormon yang harus diwaspadai setelah melahirkan. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:

1. Mengalami perubahan suasana hati

Pexels/JESSICA TICOZZELLI

Sebagian besar perempuan biasanya akan mengalami mood swing setelah melalui proses melahirkan. Kondisi tersebut meliputi perubahan suasana hati, tangisan dan kecemasan.

Pasalnya, melahirkan membawa banyak perubahan baru. Salah satunya adalah mengubah ketidakseimbangan hormon yang akhirnya mempengaruhi keadaan emosional Mama.

Kondisi seperti itu sebenarnya termasuk bentuk depresi ringan. Namun, jika gejalanya parah atau berlangsung lebih dari dua minggu, maka Mama harus khawatir tentang gangguan mood pasca persalinan ini.

2. Terjadi insomnia jangka pendek atau kronis

Pexels/cottonbro

Mengalami insomnia juga dapat dialami akibat ketidakseimbangan hormon pasca persalinan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh Mama.

Dikutip dari Whattoexpect, insomnia bisa terjadi setelah bayi lahir. Kesulitan tidur yang sering dianggap insomnia jangka pendek jika terjadi kurang dari tiga bulan. Sementara insomnia kronis apabila berlanjut setidaknya tiga kali seminggu selama tiga bulan atau lebih.

Sedangkan jika tingkat progesteron turun tiba-tiba, hal itu menyebabkan beberapa gejala yang tidak menyenangkan. Dimana insomnia sendiri berkontribusi terhadap kelelahan, kekurangan energi dan gangguan tidur di malam hari.

3. Kelelahan dan kekurangan energi secara terus menerus

Pexels/Molly Champion

Kelelahan merupakan penyebab dari ketidakseikbangan hormon pada periode postpartum. Bahwa kondisi ini perlu meningkatkan perawatan medis setelah Mama melalui proses melahirkan.

Sebab biasanya, periode 6 bulan postpartum adalah tingkat kelelahan tertinggi pada 1 bulan dan menurun secara signifikan dari 1-4 bulan postpartum.

Sedangkan setiap perempuan yang alami kelelahan pasca persalinan cenderung memiliki penurunan kapasitas untuk aktivitas fisik, mental dan kekurangan energi yang terus-menerus.

4. Mengalami kram yang nyeri dan menyakitkan

Pexels/Andrea Piacquadio

Sering kali, ketidakseimbangan hormon adalah alasan paling umum dari kondisi kram pasca perasalinan. Ini karena rahim berkontraksi dan menyusut kembali ke ukuran aslinya. 

Rachel Borton, Ph.D., direktur program online Family Nurse Practitioner (FNP) dan asisten profesor keperawatan di Bradley University menjelaskan kepada Parents bahwa kram pasca persalinan umumnya cukup nyeri dan menyakitkan. Namun termasuk hal yang normal.

Alasan lainnya, yakni hormon oksitosin yang dibuat di hipotalamus (bagian dari otak) dan plasenta juga menjadi penyebab kontraksi rahim. Dimana periode yang berat disertai dengan gejala lain seperti sakit perut.

5. Alami infeksi berulang pasca persalinan

Pexels/MART PRODUCTION

Infeksi postpartum adalah dari salah satu penyebab ketidakseimbangan hormon pasca persalinan. Ini termasuk perubahan fisiologis selama kehamilan yang berkontribusi pada perkembangan infeksi.

Diwartakan dari Healthline, infeksi nifas terjadi ketika bakteri menginfeksi rahim dan daerah sekitarnya setelah melahirkan. Gejala mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk muncul. 

Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga bisa membuat perempuan alami infeksi berulang seperti infeksi rahim dan infeksi kandung kemih atau saluran kemih.

Setelah mengetahui 5 tanda ketisakseimbangan hormon pasca persalinan, cobalah memperhatikan gejala apa pun dan memeriksakannya pada dokter.

Baca juga:

The Latest