TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jenis Kantong ASI dan Tips Menyimpannya, Ibu Menyusui Wajib Tahu

Ketahui beda kantong ASI dengan botol ASI

Unsplash/Lucy Wolski

Bagi Mama yang masih menyusui Si Kecil, pasti akan membutuhkan kantong ASI untuk menyimpan stok susu bayi hasil pompa.

Dengan memompa ASI, persediaan ASI anak Mama pun akan tercukupi dengan baik. Tentu saja, ini akan sangat berguna bagi Mama yang memiliki kendala untuk menyusui bayi secara langsung.

Di pasaran, ada jenis kantong ASI yang umum digunakan. Misalnya, kantong ASI dari bahan plastik dan tempat ASI berbentuk botol.

Kira-kira, apa ya perbedaan kedua jenis tempat penyimpanan ASI tersebut? Berikut Popmama.com jelaskan selengkapnya.

1. Kantong ASI berbahan plastik

sheknows.com

Salah satu jenis kantong ASI yang bisa Mama gunakan adalah kantong ASI berbahan plastik.

Biasanya, banyak ibu menyusui yang memilih menggunakan kantong ASI berbahan plastik karena dinilai lebih praktis. 

Sebab, Mama tidak perlu mencucinya. Ini bisa digunakan dalam sekali pakai, setelah itu dapat dibuang.

Selain itu, harganya cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan wadah ASI lain, seperti botol kaca.

Kantong ASI seperti ini juga bisa menghemat ruangan karena mudah untuk ditata dalam freezer. Mama pun bisa menuliskan label, seperti tanggal pengambilan ASI dan jumlahnya pada kantong ASI.

Sementara kekurangannya, wadah berbahan plastik lebih rentan bocor. Jika hal ini terjadi, maka akan ada banyak ASI yang terbuang sia-sia.

Untuk mencegahnya, Mama perlu memastikan kantong ASI memiliki zip lock yang kokoh sehingga isi di dalamnya terkunci rapat.

Penggunaannya yang sekali pakai juga mungkin saja membuat Mama boros. Sebab, Mama akan membutuhkan banyak kantong ASI karena wadah ini tak bisa digunakan berkali-kali.

2. Botol ASI dari plastik atau kaca

findyourmomtribe.com

Jenis wadah penyimpan ASI lainnya, yakni berbentuk botol. Dibandingkan dengan kantong ASI plastik, menggunakan botol ASI bisa lebih tahan lama.

Umumnya, botol ASI terbuat dari plastik atau kaca yang kuat. Jadi, tidak rentan bocor layaknya kantong ASI dari plastik.

Dengan botol ASI, menyusui Si Kecil pun akan lebih cepat. Hal ini karena ASI di dalam botol bisa dituang secara lebih mudah. Sangat hemat waktu jika bayi Mama sedang rewel.

Layaknya wadah penyimpanan ASI lainya, botol ASI juga memiliki beberapa kekurangan.

Botol ASI berbahan plastik atau kaca ini membutuhkan perawatan khusus. Mama perlu rutin membersihkan dan mensterilkannya.

Selain itu, botol ASI akan memakan lebih banyak ruang penyimpanan. Mama mungkin perlu freezer yang lebih besar untuk menyimpan seluruh persediaan ASI di dalam botol.

3. Tips menyimpan ASI yang benar

stock.adobe.com

Baik itu kantong ASI plastik atau pun botol ASI, kedua jenis wadah ASI tersebut perlu diperhatikan cara penyimpanannya.

Berikut beberapa tips dalam menyimpan ASI yang perlu Mama ketahui:

  • Pastikan wadah penyimpanan ASI dalam keadaan bersih dan steril dengan tutup rapat,
  • Gunakan wadah ASI plastik atau kaca yang telah teruji bebas BPA,
  • Simpan di dalam freezer sehingga ASI lebih tahan lama. Cara seperti ini bisa menjaga ASI hingga 3-6 bulan,
  • Tuliskan keterangan tanggal pompa ASI untuk memudahkan Mama dalam memberikan susu pada Si Kecil,
  • Jaga kebersihan tempat penyimpanan dan juga kebersihan diri Mama dengan mencuci tangan sebelum maupun sesudah memompa ASI.

Itu dia jenis-jenis wadah penyimpanan ASI hasil perah manual atau pompa manual.

Semoga dapat mempermudah Mama selama proses menyusui buah hati, ya.

Baca juga:

The Latest