TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Pemicu Susah Tidur saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Istirahat dan tidur penting bagi tumbuh kembang janin

Pexels/Ivan Obolensky

Salah satu masalah yang banyak dialami oleh ibu hamil adalah sulit tidur. Efeknya, istirahat pun jadi kurang dan tubuh mama mudah lemas.

Padahal istirahat cukup merupakan salah satu hal yang penting untuk Mama. Selain bantu membuat tubuh rileks, istirahat juga menunjang tumbuh kembang janin.

Oleh sebab itu, Mama perlu memahami apa saja pemicu sulit tidur dan cara untuk mengatasinya. Dengan begitu, kebutuhan istirahat mama bisa terpenuhi.

Berikut Popmama.com rangkum tujuh penyebab sulit tidur saat hamil dan bagaimana cara ampuh mengatasinya, Ma:

1. Mual dan muntah

Freepik

Pada periode awal kehamilan, rasa mual dan ingin muntah yang terus-menerus datang seringkali membuat Mama jadi sulit tertidur.

Saat berdiam diri di tempat tidur, rasa mual seakan-akan datang lebih sering. Apakah Mama mengalaminya juga?

Pada dasarnya, mual saat hamil bisa datang mengganggu kapan saja, bisa pagi hari, sore hari, atau justru di tengah malam. Untuk mencegahnya, posisikan tubuh bagian atas Mama lebih tinggi saat berbaring.

Posisi ini membantu melancarkan sirkulasi darah Mama, sehingga mengurangi risiko terjadinya mual.

Menurut pakar saraf Harvard University, Sandra Horowitz, MD, Mama juga bisa menggunakan bantal tambahan di kepala untuk memastikan posisi tubuh atas lebih tinggi.

Jangan lupa juga untuk menghindari makan besar dalam jumlah banyak sebelum tidur, ya, Ma.

2. Ingin buang air kecil terus-menerus

Pexels/Hafidz Alifuddin

Perkembangan janin yang semakin besar seringkali membuat frekuensi buang air kecil meningkat. Termasuk di malam hari pada waktu Mama tidur.

Kondisi ini tentu akan membuat Mama bangun lebih sering, bahkan bisa berujung pada sulit tidur kembali.

Jika Mama mengalaminya, siasati dengan menghindari konsumsi minuman berkarbonasi, minuman bergula tinggi, dan minuman berkafein.

Horowitz mengungkapkan bahwa minuman jenis ini biasanya memiliki sifat diuretik. Efeknya, Mama pun akan BAK lebih sering.

3. Pergerakan janin

Freepik

Saat janin mulai bergerak, rasanya menyenangkan ya, Ma. Namun jika ia bergerak terlalu aktif, terutama malam hari, seringkali waktu istirahat Mama pun jadi terganggu.

Kondisi ini biasanya mulai Mama alami pada usia kehamilan 20 minggu, di mana janin sudah mulai aktif bergerak.

Agar ia lebih rileks di malam hari, cobalah ajak beraktivitas beberapa jam sebelum waktunya Mama tidur. Misalnya dengan berjalan-jalan sebentar atau mengajaknya bersenandung.

Saat malam hari, hindari juga mengonsumsi makanan yang manis dan pedas. Menurut pakar kesehatan tidur Montefiore Medical Center di New York, Shelby Harris, hal ini dapat membuat janin lebih aktif bergerak dan menendang.

4. Restless leg syndrome

Pixabay/albaroma7

Restless leg syndrome merupakan kondisi di mana kaki refleks terus bergerak dan tak bisa diam, seperti gelisah. Diyakini ini merupakan salah satu tanda tubuh kekurangan zat besi, Ma.

Jika Mama mengalaminya, cobalah untuk mengkonsumsi cukup zat besi dalam asupan makanan sehari-hari. Agar penyerapannya lebih baik, jangan lupa untuk juga untuk memenuhi kebutuhan vitamin C.

5. Cemas berlebihan

Pexels/Rene Asmussen

Secara hormonal, ibu hamil seringkali merasa lebih cemas dan khawatir. Jika tak segera diatasi, kondisi ini pun bisa berlanjut menjadi stres dan depresi.

Terutama memasuki trimester ketiga, cemas berlebihan pun akan makin sering dialami oleh Mama. Akibatnya, pola tidur di malam hari pun akan berantakan. Mama jadi sulit tidur dan mudah terbangun di malam hari.

Cari tahu apa sebenarnya yang menjadi sumber kecemasan Mama. Jika penyebabnya adalah kehamilan dan kondisi tumbuh kembang janin, kumpulkan daftar pertanyaan dan konsultasikan ke dokter.

Dengan begitu, Mama akan mendapatkan jawaban pasti dan mengurangi frekuensi Mama cemas kembali. Untuk membantu meredakan cemas, minumlah teh hangat sebelum tidur, ya, Ma.

6. Nyeri punggung

Pixabay/Rawpixel

Nyeri punggung dapat mengganggu istirahat Mama, karena saat memposisikan tubuh berbaring seringkali Mama jadi tak nyaman. Cobalah untuk mengganti posisi tidur menjadi berbaring di sisi kiri.

Posisi ini diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan pada vena cava, yakni pembuluh darah yang dapat terjepit ketika rahim membesar. Jangan lupa gunakan bantal di antara lutut agar pinggul Mama berada dalam posisi rileks.

Apabila perubahan posisi tidur tak membantu meredakan nyeri punggung mama, cobalah untuk mengompres area tubuh yang nyeri dengan botol berisi air panas terlebih dahulu.

Tapi ingat, ya, hindari melakukan kompres di area perut. Kompres ini dilakukan untuk membuat otot menjadi lebih rileks.

7. Banyak berkeringat

Unsplash/LauraFuhrman

Sistem tubuh Mama bekerja lebih aktif saat hamil untuk menunjang tumbuh kembang janin, efeknya seringkali Mama jadi lebih mudah merasa kegerahan. Kondisi ini juga bisa terjadi di malam hari.

Untuk mengatasinya, gunakan pakaian tidur yang tipis dan berbahan katun untuk menyerap keringat. Hindari menggunakan pakaian tebal atau berlapis.

Jangan lupa untuk minum air putih sebelum tidur untuk mengurangi efek panas yang mungkin Mama rasakan.

Sebisa mungkin, ciptakan suasana kamar yang bersikulasi udara lancar dan tidak lembap, ya, Ma. Jika masih juga terasa panas, Mama bisa mandi dengan air hangat terlebih dahulu agar tubuh terasa lebih segar.

Jika semua cara ini sudah dilakukan namun Mama tetap merasa sulit tidur dan jadi sering bergadang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, akan dicari tahu apa sebenarnya penyebab Mama jadi sulit tidur.

Baca juga:

The Latest