TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cek Fakta: Diet Karbohidrat Dapat Meningkatkan Peluang Hamil

Diet jenis ini bisa tingkatkan kualitas indung telur dan kesuburan terutama bagi penderita PCOS

Pexels/Jack Sparrow

Saat kamu ingin cepat hamil, kamu akan berkonsultasi ke dokter. Salah satu sarannya yaitu mengubah pola makan kamu atau melakukan diet.

Ternyata saran dokter sesuai dengan penelitian yang dilakukan-baru-baru ini. Dengan diet bisa membuat perempuan cepat hamil.

Alasannya, pola makan yang tepat meningkatkan kualitas indung telur, juga meningkatkan kesuburan. Popmama.com akan mengulasnya untuk kamu. 

1. Diet karbohidrat menjadi salah satu yang mampu memperbiki kesehatan reproduksi

Freepik/Jcomp

Ada banyak masalah kesehatan yang bisa mengganggu kesuburan. Masalah kesehatan seperti endometriosis, PCOS, masalah tiroid dan hal-hal lain dapat memengaruhi ovulasi, kualitas telur dan peluang untuk hamil. Dengan melakukan diet memungkinan bisa hamil secara alami.

Salah satu diet yang disarankan yaitu diet karbohidrat. Melansir dari Belybelly.com.au, pakar kesuburan, Dr Gillian Lockwood, dari Klinik Fertilitas IVI Midland, yang ditemukan perubahan diet meningkatkan kemungkinan kehamilan.

2. Rekomendasi dari pakar kesuburan

Freepik/frimufilms
  • Menghilangkan roti putih, pasta, nasi, dan sereal 
  • Membatasi semua karbohidrat lain hanya dengan satu porsi per hari
  • Satu porsi per hari mungkin terlihat seperti roti panggang gandum untuk sarapan atau kentang panggang untuk makan siang
  • Meningkatkan asupan protein.

"Hasilnya menarik. Kita benar-benar dapat mengatakan kepada pasien bahwa jika mereka mengubah diet, mereka akan cepat hamil dan bayi yang sehat," kata Lockwood.
 

3. Disarankan juga untuk pasangan yang tengah melakukan IVF

Pexels/RODNAE Productions

Bahkan pada pasien yang memanfaatkan IVF atau intervensi medis lainnya, perubahan makanan penting untuk kualitas telur dan kesehatan secara keseluruhan untuk mempertahankan kehamilan.

"Telur yang dikumpulkan untuk IVF akan mulai tumbuh sekitar tiga bulan sebelumnya, jadi orang-orang penting menyesuaikan pola makan mereka sesegera mungkin. Mereka harus makan banyak sayuran segar, protein, dan membatasi asupan karbohidrat mereka hanya dengan satu kelompok dan porsi sehari," menurut Lockwood.

4. Diet bisa kurangi kadar gula dalam tubuh

Freepik/freepik

Polycystic ovarium syndrome (PCOS) adalah penyebab utama infertilitas, memengaruhi antara 8% dan 20% wanita Amerika. Mayoritas (jika tidak semua, menurut beberapa sumber) perempuan yang menderita PCOS tahan insulin yang dapat menyebabkan hiperinsulinemia (tinggi gula darah).

Gula darah tinggi dapat memengaruhi kadar hormon tubuh kita, yang kemudian berdampak pada ovulasi.

Dengan mencoba diet rendah karbohidrat, kadar gula darah dapat dipertahankan dengan lebih baik dan meningkatkan kemungkinan berovulasi pada mereka yang memiliki resistensi PCOS dan insulin.
 

5. Karbohidrat dan kesuburan perempuan

Unsplash/kellysikkema

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Klinis Eropa pada tahun 2009 menyimpulkan, "Jumlah dan kualitas karbohidrat dalam makanan mungkin merupakan penentu penting dari ovulasi dan kesuburan pada wanita sehat."

Studi itu menemukan perempuan yang makan lebih banyak karbohidrat berada pada risiko 78% lebih besar gagal berovulasi, yang membuatnya tidak subur. Wanita yang makan lebih banyak protein adalah 415% lebih mungkin memiliki bayi.

Pada pertemuan tahunan masyarakat Eropa dari reproduksi dan embriologi manusia, diumumkan bahwa klinik IVF Inggris mulai mendaftarkan pasien dalam kelas gizi dan memasak. Tampaknya beberapa sumber dan penelitian telah menemukan perubahan diet dapat berdampak positif pada kesuburan.

Mengurangi asupan karbohidrat dan peningkatan asupan protein meningkatkan kemungkinan hamil. Lakukan konsultasi juga kepada ahli gizi ya, sebaiknya berapa banyak kamu harus mengurangi karbo atau bahkan tidak sama sekali mengonsumsinya.

Perubahan makanan besar dapat menjadi tantangan. Namun, jika membuahkan hasil yang indah, semua lelah terasa hilang.

Baca juga:

The Latest