TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Banyak Dialami dan Mengganggu, Wajarkah Nyeri dan Kram saat Ovulasi?

Seringkali terjadi dan rasa sakitnya tak tertahankan, apakah hal ini wajar?

Freepik/diana.grytsku

Hampir semua perempuan di dunia ini mengetahui bahwa kram perut datang sepaket dengan menstruasi. Ini adalah hal yang lazim dirasakan para perempuan. Tetapi, bagaimana jika rasa sakit menyerang tatkala masa ovulasi berlangsung? Banyak perempuan yang mengalaminya lho.

Lalu, apakah hal ini mengindikasikan sesuatu yang membahayakan? Popmama.com merangkum penjelasan tentang nyeri dan kram saat ovulasi, dilansir dari What To Expect:

Apa Itu Nyeri Ovulasi?

Freepik

Ketika ovarium melepaskan sel telur di tengah siklus menstruasi, kamu mungkin mengalami nyeri ovulasi di satu sisi perut bagian bawah atau panggul. Di kalangan medis dikenal sebagai "mittelschmerz" (bahasa Jerman untuk "tengah" dan "nyeri"). 

Kamu mungkin akan mengalami nyeri ovulasi sesekali atau selama siklus terjadi.

Seperti Apa Rasa Nyeri Ovulasi Itu?

Pixabay/Anastasia Gepp

Sekitar dua minggu sebelum menstruasi atau saat masa ovulasi, kamu mungkin merasakan ovulasi seperti rasa sakit seperti tertekan. Tak jarang juga diiringi dengan kram, nyeri ringan, atau nyeri tajam yang tiba-tiba di satu sisi perut bagian bawah.

Kamu mungkin merasakan sakit di sisi yang berbeda setiap bulan, atau di sisi yang sama selama beberapa bulan berturut-turut, tergantung ovarium mana yang melepaskan sel telur.

Perlu diingat bahwa rasa sakit di perut pada titik lain dalam siklus kamu tidak terkait dengan ovulasi. Kamu mungkin mengalami kram menstruasi atau kondisi panggul dan perut lainnya. Jika kondisinya parah, segera konsultasikan kepada dokter.

Tanda-Tanda Nyeri Ovulasi

Freepik

Nyeri ovulasi terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Nyeri di satu sisi perut bagian bawah atau panggul,
  • perdarahan atau keputihan ringan pada vagina,
  • dalam kasus yang jarang terjadi, nyeri ovulasi parah,
  • mual, jika nyerinya sangat parah.

Hubungi dokter jika nyeri yang dialami seperti berikut ini:

  • Demam,
  • mual dan muntah,
  • diare atau sembelit,
  • tanda awal kehamilan atau tes kehamilan positif,
  • perdarahan vagina antar periode,
  • keputihan yang berbau busuk atau tidak biasa.

Penyebab Nyeri Ovulasi

Freepik

Para ahli masih belum mengetahui persis apa yang menyebabkan nyeri ovulasi. Tetapi ada beberapa dugaan utama:

  • Pertumbuhan folikel normal sebelum ovulasi meregang di luar ovarium sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Ketika folikel secara alami pecah dan melepaskan telur selama ovulasi, folikel juga melepaskan darah dan cairan yang dapat mengiritasi jaringan perut di sekitarnya.

Apakah Nyeri saat Ovulasi adalah Hal yang Normal?

Freepik

Nyeri ovulasi adalah hal yang normal. Sekitar satu dari lima perempuan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat mereka berovulasi.

Meskipun demikian, seharusnya kamu tidak mengalami nyeri ovulasi jika sedang mengonsumsi pil (kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin) atau menggunakan IUD hormonal karena jenis kontrasepsi tersebut menghentikan ovulasi.

Untuk mengetahui apakah nyeri yang kamu alami terkait dengan ovulasi, pantau siklus kamu selama dua hingga tiga bulan. Jika gejala terus-menerus terjadi sekitar dua minggu sebelum setiap periode, kemungkinan itu adalah nyeri ovulasi.

Untuk mengobati nyeri ovulasi, cobalah obat penghilang rasa sakit seperti asetaminofen. Hindari ibuprofen jika kamu sedang dalam program hamil, karena dapat meningkatkan risiko keguguran jika dikonsumsi saat waktu pembuahan.

Hubungi dokter jika rasa nyeri semakin parah agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Meski termasuk keluhan yang normal dialami, nyeri dan kram saat ovulasi yang sangat mengganggu dan terjadi berkepanjangan, perlu segera dikonsultasikan ke dokter. Tetap waspada, ya!

Baca Juga:

Topic:

The Latest