TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa yang Janin Rasakan Saat Ibu Hamil Sedih dan Stres?

Jangan sedih lagi ya, Ma

Unsplash/Tiago Bandeira

Apakah yang Dirasakan Janin Saat Sedih? Ketika ibu hamil menangis selama kehamilan maka janin ikut merasakan sesuatu. Studi telah mengungkap, apa yang bisa janin rasakan saat ibu hamil sedih.

kebanyakan dari ibu hamil tahu apa yang  dimakan dan minum saat hamil mempengaruhi janin dalam kandungan, tetapi bagaimana perasaan kamu?

Penelitian dari Association for Psychological Science menemukan bahwa embrio berumur 6 bulan dipengaruhi oleh emosi ibu hamil.

Dan itu tidak hanya sementara.

Kesehatan emosi kamu dapat mulai membentuk sikap janin tentang kehidupan.

Jadi bagaimana tangisan kamu dapat memengaruhi bayi kamu?

Beberapa kategori ini dapat memberi indikasi yang baik tentang bagaimana emosi kamu mengubah kehidupan bayi sejak berada dalam kandungan, bahkan sampai selamanya.

1. Untuk ibu hamil yang stres

Unsplash/Thought Catalog

Setiap ibu hamil mungkin berurusan dengan stres sesekali, dan itu tidak akan memiliki efek abadi pada bayi yang dikandung. Namun, kecemasan jangka panjang, tekanan atau depresi akan membawa pengaruh tersendiri.

Mama yang sangat cemas selama kehamilan memiliki kemungkinan lebih tinggi memiliki bayi yang kolik dan ikut merasa cemas.

Ketika kamu sedang stres, tubuh kamu  menciptakan hormon stres, sementara emosi kamu tidak bisa masuk ke plasenta, hormon kamu bisa.

Jika bayi kamu sering mendapat hormon stres, ia akan terbiasa mengalami stres kronis.

2. Untuk ibu hamil yang sedih karena depresi

Unsplash/Issam Hammoudi

Mengalami depresi saat kamu hamil sama seperti dengan depresi pascamelahirkan, menurut garis kesehatan. Ini sangat umum, sekitar 10 persen ibu hamil mengalami depresi seperti disebutkan pada laman Famifi.com.

Bayi yang lahir dari ibu yang depresi 1,5 kali lebih mungkin mengalami depresi pada usia 18 tahun dan memiliki masalah emosional yang lebih seperti agresi.

Depresi kamu juga dapat benar-benar memengaruhi seberapa baik perkembangan bayi kamu, tetapi itu lebih terkait pada konsistensi depresi Kamu daripada depresi itu sendiri.

Menurut penelitian, jika sang Mama mengalami depresi saat hamil dan tetap tertekan setelah kehamilan, bayinya berkembang normal.

Jika sang Mama sehat secara mental saat hamil dan tetap sehat secara mental setelah lahir, bayinya masih berkembang normal. Tetapi jika salah satu dari hal-hal itu berubah, seperti Mama sehat selama kehamilan, tetapi menjadi depresi setelah melahirkan, itu memperlambat proses perkembangan.

Seorang Mama yang mengalami gangguan mental bisa jadi kurang memerhatikan kebutuhan gizi bayi, baik dalam masa kehamilan dan pasca persalinan.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Depresi, Ini Dia Tips dari Ahlinya!

Baca juga: Mengapa Sebagian Perempuan yang Baru Hamil Mengalami Depresi?

3. Untuk ibu yang benci kehamilannya

Unsplash/Sydney Sims

Kebencian pada bayi kecil yang tumbuh di dalam tubuh kamu hanya akan memperburuk keadaan.

Studi menunjukkan para ibu yang tidak merasakan keterikatan pada bayi mereka saat di dalam kandungan bisa memicu nantinya kamu memiliki anak-anak dengan masalah emosional.

Masalah emosional seperti,

  • Anak mudah sedih
  • Sulit mengutarakan perasaan
  • Perasaan tidak bangga terhadap diri sendiri
  • Perasaan berbeda dari anak yang lainnya.

4. Untuk para Mama yang menjalani kehidupan dengan perasaan sedih sesekali

Unsplash/Maranatha Pizarras

Kita semua memilikinya. Sesekali merasa sedih dan tidak ada orang yang bisa mengerti apa yang kita harapkan.

Jangan biarkan ini membuat kamu merasa khawatir. Stres karena kamu mengalami hari yang buruk tidak akan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan bayi kamu.

Apa yang harus ibu hamil lakukan?

Pixabay/StockSnap

Jika kamu merasa ada hal yang membuat kamu tidak nyaman selama kehamilan berlangsung, kamu perlu melakukan beberapa hal seperti yang berikut ini:

  • Dapatkan bantuan yang kamu butuhkan untuk selalu merasa bahagia! Jika kamu merasa kehamilan berat untuk kamu jalani sendiri, kamu bisa menemukan komunitas atau kelas prenatal.
  • Tentunya, kamu tidak dapat menyingkirkan semua hal pemicu stres, tetapi pelajari gejala depresi dan bicarakan dengan dokter kamu tentang antidepresan yang aman untuk kehamilan jika kondisi dirasa memburuk.
  • Pergi berlibur dan merasakanbabymoon di kehamilan trimester kedua juga diperbolehkan. Lakukan liburan dengan perencanaan yang baik ya Ma, agar kamu merasa perjalanan ini menyenangkan.
  • Jika kamu merasa belum perlu mengkosultasikan ke dokter, pergi mandi, lakukan pengaturan nafas dalam-dalam, belajar yoga, atau nikmati hari untuk memanjakan diri sendiri.

Setelah kamu lakukan semua upaya tersebut, kamu harus yakin bahwa janin yang tumbuh di dalam rahim kamu adalah hal baik yang membawa cinta dan keindahan dalam kehidupan kamu selanjutnya.

Baca juga: Babymoon di Bali, Jangan Lupa Datangi 7 Tempat Romantis Ini

Baca juga: 5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Hendak Babymoon

The Latest