Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Kenapa Bayi Harus Sering Digendong oleh Papa

Pexels/Josh Willink
Pexels/Josh Willink
Intinya sih...
  • Menggendong bayi adalah cara terbaik bagi papa untuk terhubung secara emosional dengan bayi mereka, melepaskan hormon oksitosin yang bertanggung jawab untuk ikatan emosional.
  • Proses menggendong bayi membantu papa untuk lebih memahami kebutuhan si Kecil, mengenali sinyal-sinyal halus dan apa yang menenangkan bagi si Kecil.
  • Kontak langsung dengan bayi, seperti menggendong, dapat menenangkan perasaan bayi, meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan IQ bayi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak yang mengira tugas utama mengurus bayi, terutama dalam menggendong, adalah milik mama. Padahal peran papa sama pentingnya dalam menciptakan ikatan emosional yang kuat sejak awal kehidupan si Kecil. Sentuhan lembut dan dekapan hangat dari papa bukan hanya menenangkan bayi, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman yang tak tergantikan.

Menariknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering digendong oleh papa cenderung memiliki tingkat agresi yang rendah dan mudah diatur. Selain itu, interaksi fisik yang positif antara si Kecil dengan sang Papa juga penting dalam pembentukan karakter. 

Berikut Popmama.com telah rangkum alasan kenapa bayi harus sering digendong oleh Papa.

7 Alasan Kenapa Bayi Harus Sering Digendong oleh Papa

1. Merasa dicintai dan menciptakan ikatan emosional

Pexels/Yan Krukau
Pexels/Yan Krukau

Dilansir dari Parents, bayi yang sering digendong Papa akan menumbuhkan ikatan yang kuat antara papa dan anak. Menggendong bayi adalah cara yang terbaik bagi papa untuk terhubung secara emosional dengan bayi mereka, dan berkontribusi pada rasa aman dalam keterikatan.

Saat papa menggendong bayi, mereka melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini bertanggung jawab untuk ikatan emosional. Hormon ini mendorong perasaan kasih sayang dan cinta, tidak hanya untuk bayi tetapi juga untuk sang Papa. Menggendong bayi dengan erat dan mencium aroma manisnya sambil merasakan denyut nadinya yang kecil di tubuh papa dapat membantu membentuk ikatan yang tak tergantikan. 

2. Membantu papa mempelajari kebutuhan bayi

Freepik
Freepik

Bayi mengomunikasikan kebutuhannya melalui suara, gerakan, dan bahasa tubuh. Proses menggendong bayi membantu papa untuk lebih memahami kebutuhan si Kecil. Papa dapat mengamati sinyal-sinyal halus yang dibutuhkan bayi saat mereka menggendongnya. 

Dengan menggendong bayi, Papa dapat mengenali rengekan kecil bayi yang lapar atau bagaimana kepala bayi masuk ke dalam saat mereka mengantuk. Pola bahasa tubuh bayi juga dapat dipahami melalui kedekatan fisik yang lebih dekat. Selain itu, menggendong bayi juga dapat membantu papa mempelajari apa yang menenangkan bagi si Kecil. 

Papa akan menjadi lebih percaya diri saat mereka memahami kebutuhan bayi mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri Papa baru dalam memberi rasa kendali dan pemahaman yang lebih besar.

3. Membentuk karakter

Freepik/prostooleh
Freepik/prostooleh

Melalui akun Instagram pribadinya @dr.tita_spa, Dokter Anak dr.Tita Menawati, M.Kes, Sp.A, membagikan video singkat berisi alasan mengapa bayi perlu sering digendong oleh sang Papa. dr.Tita menyebutkan bahwa anak-anak dengan ikatan kuat bersama papa cenderung memiliki tingkat agresi yang lebih rendah.

Penelitian dari University of Oxford juga menyatakan bahwa menggendong bayi memiliki korelasi dengan tingkat kepatuhan anak yang lebih tinggi. Hal ini mempertegas bahwa anak yang sering digendong Papa cenderung lebih mudah diatur.

4. Menenangkan bayi saat mengalami kolik

Freepik
Freepik

Kolik merupakan hal normal yang terjadi pada bayi, khususnya bayi baru lahir. Dekapan sang Papa, terutama saat menggendong skin to skin dapat membuat kolik pada bayi mereda.

Dengan mendengar detak jantung sang Papa, bayi akan merasa lebih tenang. Selain itu, gendongan papa yang lebih kokoh juga dapat menenangkan bayi lebih cepat. 

5. Meningkatkan kualitas tidur bayi

Pexels/Laura Garcia
Pexels/Laura Garcia

Kontak langsung dengan bayi, seperti menggendong, dapat menenangkan perasaan bayi. Selain itu, menggendong juga dapat mengurangi stres pada bayi, terkhusus menggendong dengan sentuhan kulit langsung.

Kehangatan kulit papa yang menyentuh bayi dapat membuat tenang, sehingga tidur lebih nyenyak. 

6. Meningkatkan IQ bayi

Pexels/nappy
Pexels/nappy

Berdasarkan hasil penelitian dari The University of New Jersey, anak yang sering berinteraksi dengan papa, termasuk yang sering digendong sejak bayi, memiliki IQ yang tinggi.

Saat papa menggendong bayi, mereka secara alami menjadi sumber interaksi yang konstan, memberikan kesempatan untuk stimulasi visual, pendengaran, dan sentuhan. Keterlibatan ini merangsang perkembangan otak, membantu pemerolehan bahasa, dan mengembangkan keterampilan kognitif pada bayi.

7. Meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan interaksi sosial

Pexels/Josh Willink
Pexels/Josh Willink

Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketika Papa terlibat aktif dengan bayi, terutama rutin menggendong bayi, bayi akan merasa lebih aman, percaya diri, dan mandiri. Selain itu, bayi akan lebih tertarik menjelajahi dunia di sekitar dan mudah beradaptasi dengan orang baru, dibandingkan bayi yang kurang menikmati waktu berkualitas bersama sang papa pada tahun pertama. 

Cara Membiasakan Papa Menggendong Bayi

7 Alasan Kenapa Bayi Harus Sering Digendong sang Papa (8).jpg
Freepik

Sebagai orangtua baru, wajar apabila Papa masih merasa ragu atau untuk menggendong si Kecil. Untuk mengatasi hal ini, Papa dapat mengikuti kelas persiapan mengurus anak. Papa juga dapat meminta tolong perawat cara menggendong si Kecil dengan benar.

Secara bertahap, asal Papa membiasakan diri untuk rajin menggendong, pasti akan terbiasa.

Itu tadi berbagai alasan kenapa bayi harus sering digendong oleh Papa. Yuk, mulai rajin gendong si Kecil untuk mendapatakan manfaat baiknya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby