Anak yang Sakit sedang Tidur, Haruskah Dibangunkan untuk Minum Obat?

- Demam adalah proses pertahanan tubuh yang penting, terutama saat tidur.
- Jadi kalau anak sedang sakit atau demam dan Mama berencana untuk memberikan obat atau pereda demam, tapi si Kecil sedang tidur, sebaiknya Mama tidak membangunkan si Kecil.
- Orangtua harus memperhatikan gejala tambahan pada bayi yang demam dan kapan harus membawa ke dokter
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Sakit adalah hal yang umum dialami oleh bayi dan anak-anak, Ma. Salah satu alasannya adalah karena sistem imun mereka belum berkembang dengan sempurna.
Salah satu gejala penyakit yang dialami oleh anak adalah demam. Demam adalah suhu tubuh yang lebih tinggi dari normal. Demam merupakan respons terhadap peradangan dan biasanya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang merespons – misalnya, terhadap virus atau bakteri. Namun, demam itu sendiri bukanlah suatu penyakit, dan tidak memperburuk penyakit.
Untuk mengatasi demam, orangtua biasanya memberikan obat pereda demam. Nah, jika anak yang sakit sedang tidur, apakah perlu dibangunkan untuk minum obat? Bila ini terjadi pada dan Mama ragu, yuk, simak dulu penjelasan dari dokter pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Anak yang Sakit sedang Tidur, Apakah Harus Dibangunkan untuk Minum Obat?
Bila anak sedang sakit, misalnya demam, dan sedang tidur, apakah Mama harus membangunkannya ketika sudah waktunya minum obat?
Demam merupakan salah satu proses pertahanan tubuh yang paling umum. Ketika suhu tubuh itu naik, virus atau penyakit yang menginfeksi itu tidak berada di dalam ekosistem yang nyaman. Sehingga, virus tidak bisa berkembang biak dengan baik. Bahkan virus banyak yang mati karena tubuh terlalu panas.
Jadi saat sakit, terutama saat infeksi, kita butuh demam, Ma. Termasuk bayi dan anak-anak. Dilansir dari unggahan dr. Miza Afrizal Azwir, Sp.A, Bmedsci.Mkes di laman Instagram pribadinya @mizaafrizal, menurut penelitian, proses perlawanan tubuh terhadap infeksi itu terjadi paling efektif ketika seseorang sedang tidur, terutama saat fase deep sleep.
Jadi kalau anak sedang sakit atau demam dan Mama berencana untuk memberikan obat atau pereda demam, tapi si Kecil sedang tidur, sebaiknya Mama tidak membangunkan si Kecil. Pasalnya, ia sedang berada di fase yang paling efektif untuk melawan penyakitnya. Bila dibangunkan, berarti fase itu terganggu dan mungkin akan memengaruhi proses penyembuhannya.
Bila si Kecil memang sudah merasa tidak nyaman, ia pasti akan terbangun dengan sendirinya. Nah, saat itulah Mama bisa memberikan obat, ya. Atau Mama juga bisa memberikannya saat si Kecil mengigau atau rewel waktu tidur, jadi ia bisa lanjut tidur dan melanjutkan usaha perlawanan terhadap penyakitnya.

Apa Itu Demam dan Apa Penyebabnya?
Demam adalah reaksi tubuh saat melawan kuman penyakit. Demam terjadi ketika sel darah putih sedang melawan kuman. Tubuh anak dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai lebih dari 37,2° Celcius. Meski demikian, American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa suhu tubuh normal untuk bayi yang sehat adalah antara 36-38° Celcius.
Obat penurun panas yang diberikan kepada bayi bertujuan untuk membuat bayi merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.
Demam merupakan salah satu gejala yang sering menjadi pertanda dari suatu penyakit. Ketika si Kecil si Kecil demam, sistem kekebalan tubuhnya sedang melawan infeksi bakteri dan virus.
Ada beberapa penyebab terjadinya demam pada bayi, yaitu :
Pneumonia.
Infeksi virus, seperti flu dan infeksi pernapasan.
Meningitis, yang berupa virus atau bakteri yang menyerang pada otak dan sumsum tulang belakang.
Infeksi telinga.
Infeksi bakteri yang mengarah pada sepsis ketika bayi di bawah usia 3 bulan, yang dapat menyebabkan demam tinggi 38 derajat Celsius.
Demam setelah vaksin yang dapat berlangsung selama 2-3 hari.
Cuaca panas akibat terik matahari.
Infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan demam pada bayi.
Tumbuh gigi.

Kapan Orangtua Perlu Membawa Bayi ke Dokter jika Ia Demam?
Ketika demam, sistem kekebalan tubuh pada bayi sepenuhnya sedang melawan infeksi dan pastinya tidak berbahaya dan berisiko sama sekali.
Namun, Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter apabila terjadi gejala-gejala berikut:
Suhu tubuh si Kecil yang mencapai 40,5 derajat Celsius atau lebih.
Demam yang tak kunjung berhenti selama 24 jam.
Masih demam, walaupun sudah mengonsumsi obat-obatan.
Memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, tidak buang air kecil lebih dari 8 jam, dan terlihat titik lunak cekung yang ada di atas kepala bayi.
Bayi berusia kurang dari 3 bulan.
Segera bawa si Kecil ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, jika ia mengalami gejala yang cukup parah, seperti :
Mengalami kejang-kejang untuk pertama kalinya.
Mengalami kejang-kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit.
Demam hingga 41,6 derajat Celsius atau bahkan bisa lebih tinggi.
Mendengus.
Lubang hidung melebar saat bernapas.
Menarik otot-otot yang ada di sekitar tulang rusuk ketika bernapas.
Mendeteksi adanya warna kulit menjadi putih atau biru yang ada di sekitar dasar kuku atau mulut atau lidah.

Penanganan Demam pada Bayi
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang sedang demam harus dibuat senyaman mungkin oleh orangtua. Selain itu, Mama juga bisa mengatasinya dengan cara-cara di bawah ini:
Mengawasi aktivitas bayi dan kenyamanannya secara keseluruhan, ketika bayi merasa nyaman dan bahagia, mereka tidak akan memerlukan perawatan khusus dan pada akhirnya akan sembuh.
Terhidrasi dengan baik, ketika bayi sedang demam, risiko dehidrasi semakin meningkat. Pastikan Mama sesering mungkin untuk menawarkan susu untuk bayi mama untuk mengatasi dehidrasi.
Memantau tanda-tanda dehidrasi pada bayi, dehidrasi mengakibatkan frekuensi volume urine pada tubuh bayi akan berkurang bahkan tidak ada. Selain itu, tanda-tanda lainnya berupa mata cekung, kulit kering dan pucat, dan bibir pecah-pecah.
Membatasi penyebaran, pada dasarnya, si Kecil rentan terkena sakit. Untuk itu, hindari membawa bayi ke tempat-tempat yang berpotensi menyebarkan infeksi dan penyakit sementara waktu.
Memberikan obat penurun panas, Mama boleh memberikan obat penurun panas untuk si Kecil. Jika perlu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai obat yang aman untuk si Kecil.
Pada umumnya, bayi yang baru lahir dan bayi yang usianya di atas 3 bulan kerap mengalami demam tinggi yang di mana menandakan bahwa kekebalan tubuh si Kecil yang sedang melawan infeksi dan virus.
Namun, Mama perlu memperhatikan gejala tambahan pada tubuh si Kecil ketika ia mengalami demam. Sebab, bisa saja ini menjadi tanda bahwa si Kecil mengalami infeksi atau penyakit lainnya.
Untuk itu, segera berkonsultasi dengan dokter atau membawa si Kecil ke fasilitas kesehatan terdekat jika Mama khawatir terhadap kondisinya.
Itu tadi ulasan tentang jika anak yang sakit sedang tidur, apakah perlu dibangunkan untuk minum obat? Diskusikan juga dengan dokter bila Mama memiliki kekhawatiran tentang ini, ya!