Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Asap Vape pada Bayi Menurut Dokter, Bisa Sebabkan Kematian

Pexels/Jonathan Cooper
Pexels/Jonathan Cooper

Mama pasti sudah sering mendengar alasan bahayanya merokok di dekat bayi. Namun, mengingat popularitas rokok elektrik akhir-akhir ini, apakah hal yang sama berlaku untuk vaping?

Vaping adalah tindakan menggunakan rokok elektrik — khususnya, menghirup uap dari rokok elektrik. Mama tidak menggunakan menggunakan vape, tetapi mungkin mendapati diri Mama dan si Kecil berada di dekat seseorang yang merokok rokok elektrik dan bertanya-tanya apakah risiko yang akan dialami oleh bayi Mama jika terpapar asap rokok elektrik atau vape?

Yuk, Ma, simak ulasan Popmama.com tentang bahaya asap vape pada bayi menurut dokter.

Apa Itu Vape?

Pexels/Erik Mclean
Pexels/Erik Mclean

Vaping adalah istilah yang digunakan untuk penggunaan rokok elektrik. Ini adalah perangkat yang dioperasikan dengan baterai dan berfungsi sebagai rokok elektrik. Vape memiliki banyak nama berbeda dan ditawarkan oleh berbagai merek dengan desain yang berbeda.

Beberapa rokok elektrik dibuat agar terlihat seperti rokok biasa, cerutu, atau pipa. Beberapa menyerupai pena, stik USB, dan barang sehari-hari lainnya.

Baik rokok elektrik maupun rokok konvensional mengandung nikotin, tetapi keduanya berbeda dalam cara memasukkan obat tersebut ke paru-paru. Pada vape, nikotin cair dipanaskan, diubah menjadi aerosol, dan dihirup—tetapi pada rokok konvensional, tembakau dibakar melalui pembakaran untuk menghasilkan asap yang dihirup.

Dan itulah perbedaan utama antara vape dan rokok konvensional: Vape mengandung nikotin, tetapi tidak mengandung tembakau.

Memang ada beberapa komponen berbahaya dari asap tembakau (rokok) yang tidak terdapat dalam aerosol nikotin (vape), seperti tar dan gas oksidan; namun, sebagian besar rokok elektrik mengandung bahan kimia berbahaya lainnya.

Apakah Rokok Elektronik Lebih Baik dari Rokok Biasa?

Unsplash/Andres Siimon
Unsplash/Andres Siimon

Ada kesalahpahaman umum bahwa vaping lebih aman daripada rokok. Sebaliknya, vaping juga menimbulkan serangkaian bahaya kesehatan tersendiri bagi paru-paru, otak, dan sistem organ lainnya.

Misalnya, remaja yang menggunakan rokok elektrik dua kali lebih mungkin menderita gejala pernapasan seperti batuk terus-menerus, bronkitis, dan tantangan lainnya daripada remaja yang tidak menggunakannya. Vaping juga cenderung lebih mudah membuat ketagihan karena konsentrasi nikotin yang lebih tinggi dalam produk vape.

Bahaya Asap Vape pada Bayi Menurut Dokter

Pexels/Antoni Shkraba
Pexels/Antoni Shkraba

Dilansir dari laman Instagram pribadi dr. Meta Hanindita Sp. A. @metahanindita, ternyata vape tetap mengandung nikotin walaupun sudah dipasarkan dengan label bebas nikotin. Selain itu vape juga mengandung berbagai senyawa yang dapat membahayakan bayi.

Bayi yang menjadi perokok pasif dari rokok elektrik dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan. Paparan asap rokok elektrik dapat menyebabkan gangguan paru-paru pada bayi, kanker, infeksi telinga, asma, dan berbagai gangguan pernapasan seperti pneumonia dan bronkiolitis.

Paparan asap vape juga dapat mengganggu perkembangan otak bayi bahkan mengakibatkan kematian pada bayi (sudden infant death syndrome).

Menggunakan vape di sekitar bayi dan anak-anak dapat secara tidak sengaja membuat mereka terpapar nikotin, serta logam berat lainnya, formaldehida, dan produk sampingan kimia dari proses pemanasan.

Sama halnya dengan rokok, bayi dan balita yang terpapar vaping dapat menghirup atau menelan racun dan karsinogen berbahaya dari vaping secara tidak langsung maupun tidak langsung, termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik, nikotin, senyawa organik yang mungkin mudah menguap, dan partikel halus.

Partikel logam dan silikat sering kali memiliki konsentrasi lebih tinggi dalam produk sampingan vaping dibandingkan dalam rokok karena kumparan logam yang digunakan dalam elemen pemanas. Bayi dan anak-anak mungkin batuk, mengi, lebih sering mengalami penyakit pernapasan, atau menunjukkan tanda-tanda keracunan nikotin karena paparan.

Jadi risiko paparan asap dari rokok elektrik sama membahayakannya dengan rokok konvensional terhadap bayi mama.

Cara Melindungi Bayi dari Efek Rokok Elektrik

freepik/jcomp
freepik/jcomp

Sederhana saja: Jangan menggunakan rokok elektrik, dan jika orang di rumah menggunakannya, berhentilah. Cara terbaik untuk melindungi bayi adalah dengan tidak pernah merokok atau menggunakan rokok elektrik di dekat mereka.

Namun, rokok elektrik adalah aktivitas yang sangat adiktif dan sangat sulit dihentikan. Jika Mama atau suami menggunakan rokok elektrik, sangat penting untuk menjaga kebersihan secara menyeluruh guna melindungi bayi dari residu rokok elektrik.

Jika Mama menggunakan rokok elektrik, mandi, ganti pakaian, dan cuci tangan untuk membersihkan semua partikel dari tubuh sebelum menggendong bayi.

Mencoba menghentikan semua produk nikotin adalah hal yang paling bermanfaat bagi bayi. Sulit tetapi bukan tidak mungkin untuk menghentikan kebiasaan nikotin.

Itu penjelasan tentang bahaya asap vape pada bayi menurut dokter. Mama sudah mengetahui risikonya, jadi hindari paparan asap rokok, baik biasa maupun elektrik, pada bayi, ya. Selain itu, jangan ragu untuk menegur orang yang merokok di dekat si Kecil, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal, Ketahui Faktor Penyebabnya!

15 Des 2025, 11:26 WIBBaby