Kisah Nabi Isa AS Bisa Bicara saat Bayi, Mukjizat dari Allah SWT

Nabi Isa AS dapat mukjizat berbicara saat bayi untuk membela ibunya dari tuduhan Bani Israil

10 November 2023

Kisah Nabi Isa AS Bisa Bicara saat Bayi, Mukjizat dari Allah SWT
Freepik/freepik
Ilustrasi

Nabi Isa AS adalah salah satu rasul ulul azmi yang lahir dari rahim seorang perempuan bernama Siti Maryam. Diketahui dalam kitab Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir menerangkan bahwa Nabi Isa AS lahir di Betlehem dekat dengan Baitul Maqdis Palestina.

Seperti halnya para nabi dan rasul, Nabi Isa AS juga memiliki sejumlah mukjizat yang diterangkan dalam kitab suci Al-Qur’an. Di antara mukjizat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Isa AS adalah dapat berbicara dengan manusia sejak masih bayi.

Hal itu terjadi lantaran kaum Bani Israil mencaci dan memfitnah ibunya, Siti Maryam, yang melahirkan seorang bayi tanpa pernikahan. Lantas, bagaimana kisah Nabi Isa AS kala dikaruniai mukjizat tersebut?

Yuk, simak kisah Nabi Isa AS bisa bicara saat bayi berikut yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Nabi Isa AS lahir dari rahim perempuan yang terjaga kehormatannya

1. Nabi Isa AS lahir dari rahim perempuan terjaga kehormatannya
Freepik/Sketchepedia
Ilustrasi

Nabi Isa AS dilahirkan dari rahim seorang perempuan salihah yang sangat terjaga kehormatannya dari segala bentuk maksiat. Maryam adalah sosok perempuan yang tidak bersuami, tetapi dapat melahirkan seorang bayi laki-laki.

Suami dari bibi-nya Maryam, Nabi Zakaria AS, kala itu membuatkan mihrab khusus untuknya di Baitul Maqdis sebagai tempat mulia di dalam masjid yang tidak dapat dimasuki siapa pun selain dirinya.

Setiap hari, Maryam menghabiskan waktunya di dalam mihrab tersebut untuk beribadah kepada Allah SWT. Ia hanya keluar jika ada keperluan mendesak seperti makan atau minum.

Editors' Pick

2. Malaikat Jibril menyampaikan anugerah anak laki-laki kepada Siti Maryam

2. Malaikat Jibril menyampaikan anugerah anak laki-laki kepada Siti Maryam
Freepik/Sketchepedia
Ilustrasi

Tibalah suatu ketika Malaikat Jibril mendatangi Maryam tatkala dirinya berada di sebelah timur Masjidil Aqsa. Kedatangan Jibril bermaksud untuk menyampaikan kabar menyenangkan sekaligus mengejutkan untuk Maryam.

Perkataan Jibril termaktub dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 19, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Ia (Jibril) berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Maryam pun menjawabnya, “Bagaimana mungkin aku memiliki anak laki-laki padahal tidak pernah ada seorang lelaki yang menyentuhku, aku bukan seorang pezina!”

“Demikianlah Rabb-mu berfirman: ‘Hal itu mudah bagi-Ku,’” balas Jibril.

Setelah itu, Malaikat Jibril meniupkan ruh ke dalam rahim Siti Maryam dan menjadikannya seorang janin berjenis kelamin laki-laki yang kemudian diberi nama Isa.

3. Maryam sempat difitnah sebagai pezina karena hamil tanpa suami

3. Maryam sempat difitnah sebagai pezina karena hamil tanpa suami
Freepik/Sketchepedia
Ilustrasi

Atas kehendak Allah SWT, Siti Maryam akhirnya hamil tanpa suami maupun campur tangan laki-laki. Kabar kehamilannya ini tentu saja menjadi gunjingan di kalangan Bani Israil, sebab ia dikenal sebagai perempuan salihah.

Banyak dari kalangan Bani Israil yang melemparkan fitnah kepada Maryam bila dirinya telah melakukan perbuatan zina dengan Yusuf bin Ya’qub An-Najjar, sepupunya. Mereka berkata bila Maryam selama ini beribadah di masjid hanya untuk berduaan bersamanya.

Cacian dari kaum Bani Israil kepada Maryam sangatlah pedas dan menyakitkan. Bahkan, dikatakan belum pernah ada perkataan yang menimpa suatu keluarga di antara Bani Israil melebihi cercaan terhadap keluarga Nabi Zakaria AS.

Usai mendapatkan hinaan dari orang-orang, Maryam memilih untuk mengasingkan diri di ujung timur Masjid Al-Aqsa hingga waktu kelahirannya tiba.

4. Maryam kembali kepada kaumnya dengan menggendong bayi laki-laki

4. Maryam kembali kepada kaum menggendong bayi laki-laki
Unsplash/Praveen kumar Mathivanan
Ilustrasi

Setelah melahirkan, Siti Maryam akhirnya kembali dengan menggendong bayi laki-laki di tangannya.

Peristiwa ini tentu semakin menuai berbagai reaksi di kalangan Bani Israil. Dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 27-28, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata, ‘Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.’”

“Hai Saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.’”

Ketika mendapatkan tekanan dan berbagai tuduhan tersebut, Maryam hanya bisa menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Kala itu, Maryam sedang puasa berbicara lalu menunjuk putranya dengan maksud menyuruh orang-orang agar bertanya kepadanya.

Kaum Bani Israil yang menuduhnya berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

5. Nabi Isa AS yang masih bayi diberi mukjizat dapat berbicara

5. Nabi Isa AS masih bayi diberi mukjizat dapat berbicara
Freepik/grmarc
Ilustrasi

Selanjutnya, keluarlah mukjizat pertama Nabi Isa AS yang dapat berbicara saat bayi. Dalam surah Maryam ayat 30-33, disebutkan bahwa Nabi Isa menjawab pertanyaan Kaum Bani Israil dan membela sang ibu dari tuduhan para umatnya. Allah SWT berfirman yang artinya:

Berkatalah Isa, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, serta berbakti kepada ibuku. Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Demikian itulah kisah Nabi Isa AS bisa bicara saat bayi. Selain menyelamatkan Maryam dari segala tuduhan, mukjizat ini hadir sebagai tanda kekuasaan Allah SWT atas ciptaan-Nya yang luar biasa.

Baca juga:

The Latest