Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

IDAI Sebut Kandungan pada ASI yang Dibubukkan Bisa Hilang

Topik mengenai ASI (air susu ibu) bubuk masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. ASI yang diolah menjadi bubuk ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

ASI bubuk lebih praktis dan disebut memilliki umur simpan yang lebih lama dari ASI biasanya, yaitu sekitar 3 tahun. Namun begitu, IDAI tidak menyarankan bayi mengonsumsi ASI bubuk karena kandungan atau komponen pada ASI yang dibubukkan bisa hilang dan ada risiko kontaminasi bakteri saat proses pengolahan.

Nah, berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai IDAI sebut kandungan pada ASI yang dibubukkan bisa hilang.

Proses Pengolahan ASI Bubuk

Sebagai informasi, ASI diolah menjadi bentuk bubuk menggunakan metode freeze-drying, yaitu membekukan dan mengeringkan ASI menggunakan teknik sublimasi.

Proses pengolahan ASI ini diketahui dilakukan dengan bantuan sebuah perusahaan yang khusus bergerak dalam pembubukan ASI.

Awalnya ASI akan dibekukan pada suhu -50 derajat celcius selama 3 hingga 5 jam. Setelah ASI berubah jadi beku, akan dilakukan teknik sublimasi atau transisi ekstraksi air selama dua hari langsung dari bentuk padat (es) ke gas (uap air) tanpa fase cair.

Pada umumnya, 1 liter ASI akan menjadi ASI bubuk sekitar 140 gram.

Kandungan pada ASI Bubuk Bisa Hilang

Freepik/fabrikasimf
Freepik/fabrikasimf

Dr. dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K), ketua Satgas ASI Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying, memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI.

"Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dryed ASI memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi," ucap dr. Naomi.

Seiring dengan lamanya penyimpanan beku ASI, kandungan atau komponen utama ASI seperti membran gumpalan lemak akan pecah, misel kasein akan berubah, dan komposisi faktor bioaktif protein akan menurun.

IDAI Tak Menyarankan Pemberian ASI Bubuk

Freepik.com/freepik
Freepik.com/freepik

Dikarenakan sifatnya masih relatif baru dan belum ada penelitian lebih lanjut, dr. Naomi memperingatkan agar semua pihak terutama orangtua tidak sembarangan memprmosikan atau memberikan ASI bubuk pada bayi, apalagi pada bayi prematur, bayi yang memiliki gangguan kekebalan tubuh, dan yang memiliki penyakit kronis.

IDAI menyarankan agar bayi tetap menyusu langsung dari payudara sang Mama.

Itu tadi penjelasan mengenai IDAI sebut kandungan pada ASI yang dibubukkan bisa hilang. Semoga informasinya bermanfaat, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

7 Foto Natal Andrew dan Erika Carlina Bersama Keluarga dan Sahabat

19 Des 2025, 12:24 WIBBaby