Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Ingus Bayi Berwarna Hijau, Benarkah Tanda Terinfeksi Bakteri?

Freepik/Eva058929
Freepik/Eva058929

Mengatasi pilek dan flu pada bayi memang tidak pernah menyenangkan. Melihat si Kecil berjuang dengan ingus yang tak ada habisnya memang sulit. Namun ini adalah hal yang umum dialami oleh bayi, Ma.

Meski normal, Mama mungkin perlu menentukan apakah ingus yang dikeluarkan oleh bayi itu berasal dari pilek, alergi, ataukah virus dan bakteri?

Ingus bayi berwarna hijau, benarkah tanda terinfeksi bakteri?

Nah, untuk mengetahui penjelasannya, simak dulu ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.

Penyebab Hidung Beringus pada Bayi

Freepik/User18526052
Freepik/User18526052

Ada beberapa penyebab bayi mengalami pilek, mulai dari penyakit, alergi, dan masih banyak lagi. Mengutip dari laman Parents, penyebab utama pilek pada bayi dan anak adalah infeksi virus, infeksi bakteri, dan alergi lingkungan. Secara umum, infeksi virus adalah penyebab terbesar pilek pada anak-anak.

Beberapa infeksi virus yang paling umum pada anak-anak meliputi:

  • pilek dan flu,
  • infeksi sinus,
  • RSV (atau virus pernapasan syncytial),
  • Covid-19.

Banyak orangtua yang frustrasi karena bayi dan anak kecil mungkin mengalami pilek selama berbulan-bulan hanya karena infeksi virus yang berurutan. Alergi juga bisa menjadi penyebab pilek pada bayi dan anak kecil.

Jika bayi meler, sulit membedakan apakah ia menderita flu biasa, influenza (flu), atau infeksi lain, seperti Covid-19 atau RSV.

Sangat sulit untuk membedakan infeksi spesifik mana yang menjadi penyebab gejala pernafasan pada bayi dan anak. Misalnya, bayi dan anak yang terjangkit COVID dan flu bisa mengalami gejala yang mirip dengan demam, batuk dan hidung tersumbat, serta kelelahan.

Secara umum, jika seorang bayi bernapas dengan nyaman dan tanpa demam atau gejala yang berkepanjangan, kita bahkan tidak perlu mengetahui 'kuman' spesifiknya karena biasanya tidak banyak mengubah pengobatan.

Apakah Ingus Berwarna Hijau Berarti Infeksi Bakteri?

Freepik/javi_indy
Freepik/javi_indy

Sungguh mengkhawatirkan melihat ingus kental berwarna kuning atau hijau keluar dari hidung bayi. Namun apakah lendir yang berwarna hijau berarti bayi sakit karena bakteri?

Lendir bisa berwarna bening, kuning, atau hijau. Kehadiran sel kekebalan yang melawan infeksi biasanya mengubah warna lendir. Kemunculan awal lendir adalah bagian dari respons peradangan tubuh bayi untuk membantu membersihkan virus dari hidung dan sinus. Setelah dua hingga tiga hari, sel kekebalan tubuh melawan, mengubah lendir menjadi putih, kuning, atau hijau.

Meskipun mengkhawatirkan, lendir berwarna hijau tidak selalu menunjukkan infeksi bakteri. Dokter anak lebih memperhatikan serangkaian gejala dan pemeriksaan fisik menyeluruh pada bayi ketika memutuskan apakah seorang anak sakit karena virus atau bakteri.

Jika bayi mengeluarkan banyak lendir berwarna hijau dari hidungnya, Mama sebaiknya membawa bayi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Warna ingus yang paling umum dan artinya meliputi:

  • Bening: Normal, tapi bisa jadi merupakan tanda pilek atau alergi
  • Putih: Bayi kemungkinan besar terkena flu atau infeksi saluran pernapasan atas
  • Kuning dan hijau: Tubuh sedang berusaha melawan infeksi dan mungkin muncul setelah beberapa hari sakit

Agar tidak salah penanganan, Mama sebaiknya membawa bayi ke dokter agar diperiksa dan diberi obat yang tepat. Jadi, lendir berwarna hijau itu tidak selalu menunjukkan bahwa ada bakteri. Dokter akan memeriksa apakah ada gejala-gejala lain yang menyertainya, Ma.

Cara Menangani Pilek Tanpa Obat

Pexels/Kampus Production
Pexels/Kampus Production

Selain obat-obatan, Mama juga dapat menggunakan cara alami dan tradisional untuk mengatasi pilek pada bayi. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat tradisional sebagai obat minum hanya boleh diterapkan pada anak usia dua tahun. Sedangkan untuk bayi hanya diperbolehkan untuk obat luar saja.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pilek pada bayi:

  • Menggunakan bawang merah dan kunyit yang dibalur di beberapa bagian tubuh
  • Sedot lendir untuk membersihkan saluran pernapasan
  • Mengatur kadar kelembapan ruangan
  • Menyusui
  • Istirahat yang cukup dan mengatur posisi tidur
  • Uap hangat untuk melancarkan pernapasan

Kapan Bayi Harus Dibawa ke Dokter?

freepik/freepik
freepik/freepik

Pilek memang bukanlah penyakit yang serius. Tetapi ketika bayi mama berusia kurang dari tiga bulan, pilek dapat dengan cepat berubah menjadi croup atau pneumonia. Pantau gejalanya dan segera hubungi dokter anak jika gejalanya semakin memburuk atau bertahan lebih dari tiga hari.

Jika bayi mama berusia kurang dari empat minggu dan mengalami demam 38° Celcius atau lebih, segera bawa ke IGD. Pada usia ini, bayi bisa mengalami sakit dengan sangat cepat karena mereka belum mendapatkan imunisasi lengkap. Dokter akan melakukan observasi untuk memastikan bayi tidak terinfeksi bakteri seperti meningitis.

Begitu pula jika bayi mama menderita demam tinggi, sakit telinga, mata memerah, tidak bisa makan dengan normal atau tidak banyak buang air kecil, bisa jadi sakitnya lebih dari sekadar pilek biasa. Segera bawa ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

Daya tahan tubuh bayi belum berkembang dengan sempurna, sehingga bayi rentan terinfeksi virus. Karena itu, Mama harus memerhatikan hal-hal yang berisiko membuat bayi sakit.

Jadi jika ingus bayi berwarna hijau tidak selalu terinfeksi bakteri, ya, Ma. Jangan ragu untuk memeriksakan bayi ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi bayi.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Share
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Ini Arti Nama Anak Egy Maulana dan Adiba Khanza

12 Des 2025, 18:33 WIBBaby