Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kata Dokter soal Penyebab Bayi Lahir 24 Jari di Sampang

Pexels/Lisa
Pexels/Lisa

Beberapa waktu lalu berita mengenai bayi di Sampang, Madura yang lahir dengan 24 jari menghebohkan Indonesia. Fausi dan Subaidah yang merupakan orangtua dari bayit tersebut yang diberi nama Amira Hilyatun Nisak.

Pasangan suami dan istri ini sebelumnya sudah memiliki dua anak yakni si Sulung yang masih SMP dan anak keduanya masih duduk di bangku SD.

Kelahiran bayi perempuan tersebut membuat keluarga bahagia, tetapi sekaligus merasa was-was. Pasalnya ada kelainan pada bayi Amira yakni lahir dengan 24 jari. Dokter pun berusaha menjelaskan fenomena ini.

Berikut Popmama.com rangkum kata dokter soal penyebab bayi lahir 24 jari di Sampang yang viral!

1. Bidan mengetahui kejanggalan fisik Amira dari lahir

Pexels/Jonathan Borba
Pexels/Jonathan Borba

Dari cerita pasangan tersebut, ada beberapa fakta mengenai kelahiran bayi Amira. Pertama, bayi Amira diketahui tidak berhenti menangis saat baru lahir. Saat itu bidan segara mengecek kondisi Amira.

Saat dicek itu bidan menemukan keanehan pada fisiknya. Dimana jumlah jari total ada 24 pada tangan dan kaki. Saat dicek itu bayi Amira yang tadinya tidak berhenti menangis seketika diam.

2. Orangtua Amira kaget mengetahui kondisi fisik anaknya

Pexels/Wayne Evans
Pexels/Wayne Evans

Fausi, papa dari Amira (40) sangat kaget begitu tahu bahwa putrinya yang baru lahir memiliki jumlah jari yang tidak normal. Namun, ia memandangnya sebagai berkah Tuhan yang tidak bisa ditolak.

Selain itu dari penurutan Subaidah selama kehamilan, ia tidak pernah mengalami hal yang aneh-aneh seperti ngidam dan sebagainya. Subaidah hanya merasakan gerakan Amira saat dalam kandungan lebih pasif dari kedua kakaknya.

3. Saat hamil orangtua Amira rutin cek kondisi kandungan

Pexels/Laurissa Booyse
Pexels/Laurissa Booyse

Subaidah mengaku selalu memeriksa kondisi kandungan Amira saat ia hamil dulu. Meski hanya ke Posyandu untuk mengetahui perkembangannya.

Dari keluarga sendiri, Subaidah mengaku tidak ada keturunan yang memiliki kelainan pada jari kaki atau tangan di keluarganya dan keluarga suami.

4. Bayi Amira mengalami kondisi kelainan polidaktili

childrenshospital.org
childrenshospital.org

Dikutip dari website Boston's Children Hospital, polidaktili termasuk salah satu kelainan bawaan lahir yang paling umum terjadi. Kasus ini bisa dialami oleh sekitar 1 dari 1000 bayi.

Pada kondisi ini, bayi lahir dengan jari berjumlah lebih dari 5. Polidaktili bisa terjadi pada salah satu maupun kedua tangan atau kaki.

dr. Sri Astuti Eviningrum melihat kalau kasus bisa terjadi polidaktili pada bayi Amira perlu dilihat dan diteliti lebih dalam, murni penyakit atau dipengaruhi faktor lain.

Bagi dr. Astuti sendiri kelebihan jari tangan dan kaki ini hanya soal estetika. Karena paling penting semua jarinya berfungsi dengan baik. Hal senada juga sempat disampaikan oleh Yuliani, bidan yang membantu proses persalinan Subaidah.

5. Ada macam-macam polidaktili yang bisa dialami oleh bayi

Ilustrasi - Freepik/jcomp
Ilustrasi - Freepik/jcomp

Kasus polidaktili menjadi satu diantara yang umum terjadi. Selama tidak mengganggu fungsi dari jari tangan atau kaki yang lainnya. Mengutip Boston's Children Hospital tambahan jari ini biasanya berukuran kecil dan berkembang tidak normal yang berbentuk kulit dan jaringan lunak.

Selain itu bisa juga kulit, jaringan lunak, dan tulang tetapi tidak ada sendi. Atau berupa kulit, jaringan lunak, dan tulang dengan sendi.

Selain jenisnya, tempat tumbuh jari tambahan ini juga bisa bermacam-macam yakni di sisi jari kelingking (paling umum),  di sisi ibu jari atau disebut duplikasi ibu jari (kurang umum) dan di tengah jari tangan (paling tidak umum).

6. Penyebab dan cara mengobati polidaktili

Freepik/User18526052
Freepik/User18526052

Saat bayi berkembang di dalam rahim ibunya, tangan mula-mula berbentuk seperti sirip dayung dan kemudian terbagi menjadi jari-jari yang terpisah. Jika proses ini berlanjut sedikit lebih lama dari biasanya, satu jari akan terbelah lagi dan menghasilkan jari tambahan.

Bagi banyak anak penderita polidaktili, pembelahan ekstra tampaknya terjadi tanpa sebab yang jelas. Bagi anak-anak lain, ini mungkin merupakan sifat genetik (yang diwariskan). Polidaktili juga dapat terjadi sebagai bagian dari sindrom medis.

Perawatan paling umum untuk polidaktili adalah menghilangkan jari ekstra. Ini biasanya dilakukan ketika anak tersebut berusia antara 1 dan 2 tahun.

Pada usia ini, anak-anak tidak melewatkan tahapan perkembangan dari seperti menggenggam benda, tetapi cukup besar untuk menoleransi anestesi dan pembedahan dengan lebih baik.

Itulah tadi kata dokter soal penyebab bayi lahir 24 jari. Jadi jangan sampai termakan mitos ya!

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Baby

See More

7 Foto Natal Andrew dan Erika Carlina Bersama Keluarga dan Sahabat

19 Des 2025, 12:24 WIBBaby