5 Penyebab Bayi Suka Mengeluarkan Suara saat Tidur

Apakah Mama pernah mendengar si Kecil mengeluarkan suara saat tidur? Ini penyebabnya

21 Maret 2023

5 Penyebab Bayi Suka Mengeluarkan Suara saat Tidur
Pexels/Pixabay

Ketika sudah memiliki buah hati, para orangtua mungkin sepakat kalau anggapan tidur nyenyak bagai bayi sejatinya tidak selalu terjadi. Karena kenyataannya, ketika bayi tertidur, ia mungkin saja bertingkah aneh dan mengeluarkan suara-suara yang kerap bikin orangtua bertanya.

Kebiasaan-kebiasaan unik tersebut ternyata lumrah terjadi pada bayi, terutama yang baru lahir. Suara-suara yang kerap dikeluarkan oleh bayi ketika tidur itu di antaranya mencicit, mendengus, berdeguk, atau bahkan merintih.

Sekali pun itu lumrah dialami oleh bayi, kira-kira kenapa, ya, bayi suka mengeluarkan suara saat tidur? Adakah kondisi yang perlu dikhawatirkan oleh orangtua dari kebiasaan ini?

Simak paparan lengkapnya diPopmama.com ya!

1. Bayi merasa gelisah

1. Bayi merasa gelisah
Freepik.com/cookie_studio

Mengutip dari laman VeryWellFamily, bayi baru lahir lebih sering mengeluarkan suara saat tidur. Ini terjadi karena ia belum punya sistem saraf dan refleks yang matang. Akhirnya, siklus tidurnya masih belum teratur dan si kecil jadi mudah merasa gelisah saat tertidur.

Kondisi ini memicu bayi mengeluarkan suara saat tidur, seperti merintih, mendengkur, bahkan seperti kaget karena tersentak.

Meski demikian, Mama tidak perlu khawatir bila si Bayi mengalami kondisi ini. Seiring bertambahnya usia, kebaisaan ini akan hilang dengan sendirinya selaras dengan tumbuh kembang si Kecil yang membaik.

Editors' Pick

2. Alami tidur REM

2. Alami tidur REM
Freepik.com/user18526052

Tidur REM atau rapid eye movement jadi alasan kedua kenapa si Bayi mengeluarkan suara saat tidur.

Tidur REM sendiri merupakan kondisi ketika si Bayi tidur tapi tidak pulas. Hal ini membuat detak jantung dan pernapasannya lebih cepat, kelopak mata pun juga masih bergerak-gerak.

Di kondisi ini, otak manusia justru berada di momen yang paling aktif dan cenderung akan bermimpi. Nah, hal ini lah yang kemudian bisa membuat bayi mengeluarkan suara seperti mendeguk, mengorok, atau bahkan merengek akibat mimpi yang dialaminya.

3. Punya banyak transisi tidur

3. Pu banyak transisi tidur
Pexels.com/Enrique Hoyos

Tahu tidak, Ma? Siklus tidur bayi ternyata hanya berlangsung selama sekitar 50 menit. Itu pun diiringi dengan berbagai transisi, seperti fase tidur ayam, pulas, bermimpi, dan kembali lagi. 

Jeda antara satu fase tidur ke fase tidur lainnya cenderung jadi momen yang membuat bayi sering mengeluarkan suara. Di momen ini si Bayi juga jadi lebih mudah terkejut hingga akhirnya terbangun sebelum mulai kembali tidur lagi.

Siklus tidur yang hanya berlangsung sekitar 50 menit ini akan berangsur membaik. Nanti ketika si Kecil memasuki usia prasekolah, transisi tidurnya mulai memanjang hingga akhirnya ia akan jarang terbangun tiba-tiba.

4. Bayi merasa lapar

4. Bayi merasa lapar
Freepik.com/user18526052

Bayi, terutama yang baru lahir, cenderung lebih mudah merasa lapar. Hal ini yang membuat ia kerap terbangun untuk memberi kode minta makan di tengah malam.

Saat lapar, si Bayi mungkin saja mengeluarkan suara-suara seperti merintih dan merengek sampai akhirnya orangtua terbangun dan memberikan apa yang mereka mau.

5. Bunyi sistem pernapasan dan pencernaan

5. Bunyi sistem pernapasan pencernaan
Pexels/RODNAE Productions

Organ-organ di dalam tubuh bayi masih dalam pertumbuhan, termasuk sistem pernapasan dan pencernaannya. Kondisi sistem pernapasan dan pencernaan bayi juga bisa menimbulkan suara-suara, sekalipun saat bayi tertidur.

Bunyi akibat sistem pernapasan dan pencernaan yang dikategorikan normal ialah terengah-engah, bunyi perut, dan mendengkur. Akan tetapi, bila bunyi tersebut diiringi dengan kondisi bayi sulit bernapas, bayi merasa kesakitan hingga kejang, Mama harus mewaspadainya ya. Lekas bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

Itu dia lima hal yang menjadi penyebab kenapa bayi suka mengeluarkan suara saat tidur. Selama suara-suara yang dihasilkan tidak disertai kondisi seperti sesak napas, kejang, dan bayi kesakitan, Mama tidak perlu khawatir. Kondisi ini akan segera hilang dengan sendirinya.

Baca juga:

The Latest