Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Napas Cepat pada Bayi, Kapan Harus Khawatir?

Pexels/Kampus Production
Pexels/Kampus Production

Pernahkah Mama melihat bayi bernapas lebih cepat dari biasanya? Mama perlu waspada jika melihat kondisi ini, sebab napas cepat dapat terjadi karena tubuh si Kecil kekurangan oksigen dalam darah.

Ya, itu merupakan sebuah tanda bahwa si Kecil kekurangan oksigen untuk bernapas dengan normal, Ma.

Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh orangtua saat bayi bernapas dengan cepat?

Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab hingga cara mengatasi napas cepat pada bayi. Yuk, kita simak bersama, Ma!

Penyebab Bayi Bernapas Cepat

Pexels/kelvin agustinus
Pexels/kelvin agustinus

Napas cepat merupakan salah satu ciri-ciri bayi sedang kekurangan oksigen. Napas cepat dapat terjadi ketika si Kecil usai beraktivitas sehingga kelelahan atau terdapat gangguan pada saluran napas yang menghambat masuknya oksigen.

"Jika tidak ditangani dengan tepat, maka anak akan menjadi sesak, lemas, dan akhirnya kehabisan napas," kata dr. Handoko Lowis, Sp.A, dalam Instagram-nya, dr.lowis.spa.

Biasanya bayi dapat bernapas cepat secara tiba-tiba saat sedang terlelap. Untuk itu, Mama perlu mengawasi si Kecil saat sedang tertidur agar jika terdapat perubahan dalam tubuhnya dapat ditangani dengan cepat.

Frekuensi Napas Normal pada Anak

Pexels/Yan Krukau
Pexels/Yan Krukau

Mengutip World Health Organization (WHO), anak memiliki frekuensi napas yang berbeda seiring dengan pertumbuhan usianya. 

Bayi yang baru lahir memiliki frekuensi napas lebih cepat dalam satu menit karena paru-parunya masih kecil dan bayi masih belajar bernapas, Ma.

Pada bayi dengan usia kurang dari dua bulan, frekuensi napasnya 60 kali permenit. Untuk bayi berusia 2-11 bulan, frekuensi napasnya berkurang menjadi 50 kali dalam satu menit. 

Di usia 1-5 tahun, frekuensi napas anak semakin berkurang menjadi 40 kali per menitnya. Kemudian pada anak di atas 5 tahun, frekuensi napasnya menjadi 30 kali per menit.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pexels/DanielReche
Pexels/DanielReche

Untuk mengetahui apakah bayi bernapas dengan cepat atau normal, Mama dapat memastikan secara mandiri dengan menghitung laju atau frekuensi bernapasnya.

"Jika anak terlihat bernapas cepat, pastikan dengan menghitung laju napasnya," tambah dr Lowis. 

Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan pengukuran pada saat anak tidur atau dalam keadaan tenang.
  2. Pasang timer 1 menit atau gunakan jarum jam untuk menghitung satu menit.
  3. Setiap si Kecil menarik dan membuang napas, dihitung satu kali.
  4. Bila laju napas permenit di atas normal usianya, maka dipastikan anak bernapas cepat.

Jika si Kecil bernapas lebih cepat dari jumlah normal pada usianya, segeralah periksakan si Kecil ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, Ma. Hal ini juga mencegah anak kekurangan oksigen yang memicu anak lemas dan kehabisan napas.

Sebagai antisipasi, Mama dapat melakukan pengawasan rutin dengan menghitung frekuensi napasnya setiap bayi sedang terlelap. 

Itu dia informasi mengenai napas cepat bayi yang perlu Mama ketahui. Bila Mama khawatir dengan kondisi si Kecil, segera bawa bayi mama ke fasilitas kesehatan terderkat.

Semoga informasi ini dapat membantu, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Baby

See More

7 Foto Benjamin Anak Ketiga Kimmy Jayanti dalam Berbagai Ekspresi

18 Des 2025, 17:47 WIBBaby