- Interaksi nonverbal, seperti kontak mata
- Pemahaman mereka terhadap nada suara dan ekspresi wajah
- Interaksi timbal balik
- Perkembangan bermain, yang berkaitan dengan perkembangan komunikasi
- Kemampuan mereka membentuk frasa dan kalimat
- Pemahaman mereka terhadap kosakata baru
- Berganti-ganti dalam percakapan
- Kemampuan mereka untuk mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan
Orantua Sibuk dengan Gadget? Ini Dampaknya pada Perkembangan Bayi

- Studi baru menunjukkan bahwa penggunaan ponsel pintar oleh orangtua dapat mengurangi interaksi verbal dengan bayi hingga 16%, berdampak pada perkembangan bicara jangka panjang.
- Keterlibatan orangtua dalam perkembangan bicara dan bahasa bayi sangat penting, karena bayi belajar paling baik dari orang yang mereka cintai dan sering bersama.
- Orangtua dapat mengurangi waktu layar dengan mematikan ponsel, mematikan notifikasi, memantau penggunaan waktu layar, dan menjadwalkan penggunaan ponsel.
Orangtua tidak disarankan untuk memberikan gadget atau ponsel pintar pada bayi. Penggunaan ponsel pintar pada bayi bisa memengaruhi perkembangan bayi.
Namun tidak hanya bayi, Ma. Ternyata penggunaan ponsel pintar pada orangtua pun bisa berdampak pada perkembangan bayi juga. Kok bisa, ya?
Nah, agar tidak kebablasan, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang penggunaan gadget pada orangtua bisa berdampak pada perkembangan bayi.

Studi tentang Penggunaan Gadget pada Orangtua dan Dampaknya bagi Perkembangan Bayi
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa para ibu berbicara 16% lebih sedikit kepada bayi mereka saat menggunakan ponsel. Dengan rata-rata penggunaan ponsel harian selama 4,4 jam, penurunan komunikasi ini dapat dengan cepat bertambah.
Ada banyak perbincangan tentang dampak waktu layar bayi terhadap perkembangan mereka. Tetapi bisakah waktu layar mama atau papa sebagai orangtua juga memengaruhi perkembangan si Kecil?
Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Child Development oleh University of Texas di Austin mengamati bagaimana penggunaan ponsel pintar seorang ibu memengaruhi interaksi verbalnya dengan bayi dan perkembangan bicara jangka panjang mereka.
Studi pertama yang menggunakan perekam audio untuk mengamati kebiasaan bertelepon dan berbicara di rumah, alih-alih di laboratorium, para peneliti mempelajari perilaku sampel yang relatif kecil, terdiri dari 16 pasangan ibu-bayi.
Selama 1 minggu, para ilmuwan menyinkronkan rekaman penggunaan ponsel dengan rekaman audio untuk menentukan frekuensi bicara saat para ibu berinteraksi dengan ponsel mereka.
Data dari percobaan menunjukkan bahwa para ibu rata-rata berbicara 16% lebih sedikit kepada bayi mereka saat menggunakan ponsel. Interval penggunaan ponsel yang lebih pendek, yaitu 1 hingga 2 menit, menyebabkan gangguan yang lebih besar dalam interaksi ibu dengan bayi, sehingga menurunkan masukan bicara bayi hingga 2%.
Dengan rata-rata penggunaan ponsel yang diamati sebesar 4,4 jam setiap hari, mudah untuk melihat bagaimana gangguan ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar.
Penulis studi, Dr. Miriam Mikhelson dan Dr. Kaya de Barbaro, dengan cepat menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi faktor-faktor spesifik yang mendorong hubungan antara penggunaan ponsel oleh orangtua dan penurunan masukan bicara, atau dampak jangka panjangnya yang spesifik terhadap pembelajaran bahasa.
Karena hal ini dan kecilnya kemungkinan orangtua dapat menghentikan penggunaan ponsel secara mendadak, para peneliti menganjurkan para pengasuh untuk lebih memperhatikan penggunaan ponsel mereka dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi anak mereka.

Pentingnya Keterlibatan Orangtua dalam Perkembangan Bicara dan Bahasa Bayi
Terapis wicara menekankan betapa pentingnya orangtua dalam membantu bayi dan anak belajar serta mengembangkan kemampuan komunikasi mereka. Si Kecil belajar paling baik dari orang-orang yang paling mereka cintai dan paling sering menghabiskan waktu bersama. Mereka berkembang pesat ketika menerima perhatian personal yang mereka dambakan.
Penelitian membuktikan hal ini. Studi menunjukkan bahwa bayi yang diajak bicara sepanjang hari memiliki kemampuan verbal yang lebih kuat seiring bertambahnya usia. Keterampilan komunikasi dimulai sejak dini.
Mungkin orangtua tergoda untuk menggunakan ponsel saat bayi belum bisa bicara. Tetapi meskipun mereka belum bisa menjawab, berbicara dan berinteraksi dengan mereka bermanfaat bagi perkembangan mereka.
Mari kita tinjau beberapa keterampilan yang dapat dikembangkan melalui komunikasi di rumah, mulai dari masa-masa awal bayi. Berbicara dengan bayi akan meningkatkan:
Seiring bertambahnya usia si Kecil, mereka juga perlu memahami aspek sosial komunikasi. Hal-hal ini meliputi:
- Cara memperkenalkan diri
- Cara memulai percakapan dengan seseorang
- Cara memecahkan masalah dengan orang lain
- Bahasa tubuh nonverbal yang tepat dalam percakapan
Berapa pun usia anak, kemampuan bicara dan bahasa mereka terus berkembang. Mereka akan mempelajari beberapa interaksi ini dengan teman sebaya di sekolah, tetapi fondasinya dimulai di rumah, bersama orangtua. Jadi, memaksimalkan waktu bersama si Kecil sangatlah penting.

Bagaimana Orangtua Dapat Mengurangi Waktu Layar?
Mengurangi penggunaan ponsel pintar memang tidak mudah. Dan tentu saja, orangtua tetap akan menggunakan ponsel di depan si Kecil, dan itu tidak masalah. Namun, mengurangi waktu yang teralihkan akan bermanfaat bagi orangtua dan si Kecil.
Berikut beberapa cara untuk mulai mengubah kebiasaan ponsel:
- Matikan ponsel. Jadwalkan waktu-waktu dalam sehari untuk mematikan dan menyimpan ponsel sepenuhnya. Selama waktu ini, luangkan waktu untuk bermain atau berbicara dengan si Kecil. Berikan mereka perhatian penuh.
- Matikan notifikasi yang tidak diperlukan. Ketika ponsel kita terus-menerus berbunyi, sulit untuk mengabaikannya. Luangkan waktu untuk memeriksa ponsel dan menonaktifkan notifikasi aplikasi yang tidak diperlukan. Orangtua selalu dapat kembali dan memeriksa notifikasi saat orangtua tidak bersama si Kecil.
- Waspadai penggunaan waktu layar orangtua. Ada aplikasi yang memberi tahu orangtua berapa banyak waktu yang orangtua habiskan di ponsel dan aplikasi mana yang paling sering digunakan. Ini dapat memberikan gambaran tentang aplikasi mana yang mungkin ingin dihapus atau tetapkan waktu tertentu dalam sehari untuk memeriksanya.
- Atur ulang aplikasi. Pindahkan aplikasi yang paling mengganggu agar tidak berada di halaman pertama layar beranda. Seseorang akan cenderung tidak akan mengklik aplikasi-aplikasi ini jika tidak melihatnya segera setelah membuka ponsel. Demikian pula, pertimbangkan untuk menghapus aplikasi tertentu dari layar beranda sepenuhnya. Orangtua dapat tetap menggunakannya di ponsel—hanya saja, buatlah agar lebih sulit diakses.
- Jadwalkan penggunaan ponsel. Buatlah jadwal kapan orangtua akan menggunakan ponsel. Usahakan untuk meluangkan waktu tertentu di ponsel untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, lalu simpan. Orangtua bahkan dapat menjadwalkan waktu ini sebelum si Kecil bangun tidur, saat mereka di sekolah, atau setelah mereka tidur.
- Jelaskan soal penggunaan ponsel pada si Kecil. Jika orangtua bersama anak Anda dan berhenti sejenak untuk menggunakan ponsel, jelaskan alasannya, apakah Mama sedang membalas pesan singkat, memeriksa peta, atau mengirim foto kepada Nenek.
Mustahil rasanya untuk tidak pernah menggunakan ponsel di dekat anak-anak. Namun, kita bisa membatasi seberapa sering anak-anak melihat kita menggulir layar, mengirim pesan, atau bermain gim. Kebiasaan ini mungkin tidak mudah dihentikan, tetapi bayangkan semua manfaat yang akan orangtua berikan kepada si Kecil ketika secara sadar memutuskan untuk fokus pada mereka.
Itu penjelasan tentang penggunaan gadget pada orangtua bisa berdampak pada perkembangan bayi. Semoga bisa membantu orangtua dalam mendukung tumbuh kembang si Kecil!



















