Bukan Hanya Orang Dewasa, Rambut Bayi juga Bisa Rontok Lho!

Rambut bayi baru lahir bisa memiliki fase pertumbuhan dan istirahat. Fase pertumbuhan rambut bayi berlangsung sekitar tiga tahun, sementara fase istirahat berlangsung selama tiga bulan. 

Saat fase istirahat, rambut yang belum terbentuk sempurna akan rontok. Sehingga, tak heran jika rambut bayi rontok selama tiga bulan pertama. Selama fase istirahat, rambut tetap berada di folikel dan mempersiapkan diri untuk tumbuh kembali. 

Bahkan beberapa bayi juga mengalami kebotakan pada enam bulan pertama karena kerontokan tak dibarengi dengan pertumbuhan rambut baru. Sementara itu, beberapa bayi lainnya langsung mengalami fase pertumbuhan sehingga terhindar dari kebotakan. 

Posisi tidur bayi juga memengaruhi pertumbuhan rambutnya. Apabila rambut pada kedua sisi kepala si Kecil memiliki perbedaan ketebalan, maka dapat dipastikan bayi tidur dengan posisi yang salah. Apabila rambut pada kepala sisi kanan lebih tebal, maka bayi kemungkinan sering tidur menghadap ke kiri. 

Posisi tidur telentang dalam waktu yang lama juga membuat rambut pada kepala bagian belakang bayi tidak tumbuh sempurna. Tenang saja ya, Ma karena perbedaan pertumbuhan rambut itu hanya bersifat sementara. Pertumbuhan rambut bayi bisa kembali normal ketika si Kecil mulai aktif bergerak seperti setelah bisa duduk dan berguling. 

Oleh karena itu, beberapa dokter menyarankan untuk melatih bayi tengkurap saat usianya masih tiga bulan agar rambutnya bisa tumbuh sempurna. 

Meskipun begitu, ada juga beberapa kasus kerontokan rambut bayi yang disebabkan penyakit tertentu. Misalnya, kurap pada kulit kepala bayi yang biasa disebut tinea capitis. 

Kurap disebabkan infeksi jamur dengan gejala kulit kepala bersisik dan muncul titik hitam pada kepala bayi. Kondisi ini menghambat pertumbuhan rambut karena pori-pori kepala tertutup kurap. 

Ada pula kerontokan rambut yang disebabkan ketombe. Kondisi ini hanya bersifat sementara apabila Mama rutin membersihkan ketombe dan menjaga kebersihan kepala si Kecil. 

Selain itu, kerontokan rambut bayi baru lahir juga disebabkan alopecia areata atau sistem kekebalan tubuh bayi yang melemah sehingga memengaruhi pertumbuhan rambut. Apabila Mama melihat gejala-gejala yang tidak normal terkait rambut rontok si Kecil, maka Mama bisa segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Apabila rambut rontok disebabkan oleh alopecia areata, dokter umumnya akan menganjurkan terapi agar rambut bisa tumbuh sempurna. 

Mama bisa melakukan hal sederhana untuk mencegah kerontokan rambut semakin parah di antaranya mengubah posisi tidur bayi, atau memilih sampo yang tepat. Pasalnya, setiap anak memiliki kondisi kulit yang berbeda, salah memilih sampo bisa menyebabkan ketombe dan kerontokan rambut. 

Cara lainnya adalah sering memijat kepala bayi dengan lembut dan kurangi pemakaian aksesoris rambut agar kulit kepala bayi bisa bernapas. Apabila rambut bayi terus rontok hingga usianya menginjak enam bulan, maka tak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter. 

Nah, itulah informasi mengenai penyebab rambut bayi rontok dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga :

• 5 Jenis Minyak Alami untuk Memelihara Keindahan Rambut Bayi
• 5 Rekomendasi Sisir Bayi yang Bagus untuk Merawat Rambut Bayi
• 10 Hal yang Harus Mama Ketahui Tentang Pertumbuhan Rambut Bayi