Segera Bawa Bayi Positif Covid-19 ke RS Jika Tunjukkan Gejala Ini

Bayi termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19

16 Juli 2021

Segera Bawa Bayi Positif Covid-19 ke RS Jika Tunjukkan Gejala Ini
Freepik/freepic.diller

Lonjakan Covid-19 terus terjadi di Indonesia, bahkan kasus harian sudah menembus lebih dari 56.000 pada Kamis (16/7/2021) kemarin. Virus corona bisa menyerang siapa pun, termasuk bayi yang baru lahir. 

Bayi baru lahir bisa terpapar Covid-19 karena ditularkan oleh ibu yang juga positif atau adanya interaksi bayi dengan orang lain yang dinyatakan positif Covid-19. Interaksi antara bayi dan pasien Covid-19 bisa terjadi di rumah sakit, perjalanan dari rumah sakit menuju rumah, atau tamu-tamu yang datang menjenguk. 

Meskipun demikian, belum ditemukan bukti kuat bahwa Covid-19 bisa ditularkan pada bayi sejak dalam kandungan. Hingga kini, penularan Covid-19 pada bayi baru lahir terjadi ketika si Kecil telah dilahirkan. Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan bagi Mama. Sebab, Mama perlu rutin memantau kondisi kesehatan bayi untuk mencegah risiko komplikasi akibat Covid-19. 

Bayi positif Covid-19 dengan gejala ringan boleh saja melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun waspadai tanda bayi positif Covid-19 harus dibawa ke rumah sakit, yang berhasil Popmama.com rangkum di bawah ini.

Bayi Rentan Terpapar Covid-19

Bayi Rentan Terpapar Covid-19
Unsplash/Taksh

Mama sebelumnya perlu mengetahui bahwa bayi memang termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19. Hal ini disebabkan oleh sistem imunitas bayi yang belum sempurna, sehingga tubuh si Kecil mudah terinfeksi virus apa pun. Pernyataan itu juga dibenarkan oleh Dokter Spesialis Anak RSUP Persahabatan, Jully Neily Kasie. 

Menurut Jully, interaksi antara bayi dan orang-orang di sekitarnya perlu dikurangi untuk mencegah penularan Covid-19. 

"Bayi belum sempurna imunitasnya sehingga rentan terpapar berbagai infeksi virus. Kontak bayi dengan banyak orang harus dikurangi untuk menurunkan risiko penularan," kata Jully dalam webinar 'Panduan Isolasi Mandiri pada Ibu Hamil, Bayi, dan Anak', Rabu (14/7/2021).

Editors' Pick

Bayi Bisa Dirawat di Rumah Sakit atau Isolasi Mandiri

Bayi Bisa Dirawat Rumah Sakit atau Isolasi Mandiri
Pixabay/nicojoss

Bayi baru lahir yang dinyatakan positif Covid-19 bisa dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri di rumah. Bayi akan mendapatkan perawatan di rumah sakit apabila Mama juga menjalani perawatan Covid-19. Mama dan si Kecil bisa dirawat dalam ruangan yang sama, sebab bayi masih membutuhkan ASI. 

Namun, apabila Mama terpapar Covid-19 dengan gejala berat, maka bayi tidak akan dirawat dalam satu ruangan yang sama. Bayi akan menjalani perawatan di ruangan berbeda dengan pemantauan ketat dari dokter. 

Selain itu, bayi juga bisa menjalani isolasi mandiri di rumah apabila tidak bergejala atau bergejala ringan. Selama menjalani isolasi mandiri, bayi akan dirawat langsung oleh Mama atau pengasuh yang tidak masuk dalam kelompok rentan terpapar Covid-19. 

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala Perlu Diwaspadai
Pexels

Walaupun awalnya bayi tidak menunjukkan gejala apapun, Mama tetap perlu waspada. Sebab, bayi mungkin menunjukkan beberapa gejala Covid-19 setelah menjalani beberapa hari isolasi mandiri. 

Ada beberapa tanda bayi positif Covid-19 harus dibawa ke rumah sakit karena bisa menjadi tanda perburukan kondisi bayi. Segera hubungi dokter atau bawa bayi ke rumah sakit terdekat apabila menunjukkan gejala-gejala seperti demam tinggi, sesak napas, tidak mau menyusu dari dot maupun langsung ke payudara, muntah, kejang, dan kuning. 

"Apabila bayi positif Covid-19 tapi tidak ada gejala, maka akan kami pulangkan untuk diasuh di rumah. Tapi tetap dilakukan observasi selama 14 hari, bila muncul gejala ini maka harus segera menghubungi fasilitas kesehatan karena bisa jadi tanda perburukan," kata Jully.

Menghitung Laju Napas Bayi

Menghitung Laju Napas Bayi
Pexels/AndreasWohlfahrt

Sesak napas memang salah satu gejala yang perlu diwaspadai. Sesak napas pada bayi bisa terlihat atau tak terlihat sehingga sering diabaikan selama isolasi mandiri. Untuk mengetahui tanda sesak napas itu, Mama atau pengasuh sebaiknya menghitung laju napas si Kecil secara berkala. 

Bayi berusia di bawah dua bulan umumnya bernapas 60 kali per menit. Sementara, bayi berusia 2-11 bulan akan bernapas 50 kali per menit. Apabila bayi bernapas lebih dari angka itu, maka menandakan bayi sedang kesulitan bernapas. 

"Segera bawa ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala sesak napas pada bayi, laju napasnya cepat, dan dada kembang-kempis," ujar Jully.

Itulah tanda bayi positif Covid-19 harus dibawa ke rumah sakit.Terpenting adalah Mama tetap menjaga kebersihan dan mengurangi interaksi orang lain dengan si Kecil untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Apabila bayi sudah dinyatakan terpapar Covid-19, maka pantau kondisi bayi secara berkala dan rutin konsultasi perkembangan kondisi si Kecil kepada dokter. 

Baca juga:

The Latest