Ingin Momongan, Seorang Ibu Jadi Korban Penipuan Berkedok Adopsi Bayi
Seorang ibu jadi korban penipuan bayi lewat media sosial
3 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kejahatan yang mengatasnamakan bayi semakin marak dengan berbagai modus. Baru-baru ini, seorang ibu mengaku menjadi korban penipuan berkedok adopsi bayi. Awalnya, dia tertarik mengadopsi salah satu bayi kembar yang fotonya diunggah pelaku. Namun siapa sangka, niat baiknya justru disalahgunakan.
Hal ini diungkapkannya lewat unggahan di akun Instagram bernama @bangkok.wear, lengkap dengan kronologi kejadian dan foto KTP yang sempat dikirimkan pelaku. Seperti apa kejadian penipuan berkedok adopsi bayi? Berikut ulasan berdasarkan informasi yang dirangkum Popmama.com.
1. Berawal dari postingan di Facebook
Pemilik akun Instagram @bangkok.wear, yang diketahui bernama ibu Deny, awalnya melihat postingan di Facebook tentang seseorang yang menawarkan bayinya untuk diadopsi. Perempuan itu baru saja melahirkan anak kembar namun tidak sanggup merawatnya karena keterbatasan biaya.
"Info bilamana ada pasangan suami istri yang belum mempunyai momongan atau ingin mempunyai momongan dan serius mau mengadopsi bayi ini atau mau mengangkat bayi ini silakan yang benar-benar ingin mempunyai momongan dan tulus menolong orang yang tidak mampu tolong wa nomor ini untuk menanyakan bayi yang akan diadopsikan," demikian bunyi postingan itu.
Bayi kembar tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Bu Deny sendiri memang sangat mendambakan keturunan sehingga tertarik mengadopsi salah satu bayi yang perempuan. Dia pun segera menghubungi nomor yang tercantum untuk menanyakan bagaimana cara mengadopsi anak tersebut.
Editors' Pick
2. Pelaku minta ongkos pengantaran
Singkat cerita, Bu Deny menghubungi pemilik nomor dan mulai berbincang tentang bagaimana cara mengadopsi bayi tersebut. Sang ibu setuju bayi perempuannya diadopsi oleh Bu Deny yang tinggal di Cilacap. Sementara itu, pelaku mengaku orang asli Cilacap namun tinggal di Cianjur.
Keduanya pun berjanji untuk saling bertemu. Bu Deny meminta agar sang Bayi diantarkan ke rumahnya dan setuju untuk menanggung ongkos pengantaran. Dia pun mengirimkan uang sebesar Rp500 ribu ke rekening atas nama Yuli Martini.
Walau sempat curiga, namun Bu Deny berusaha berpikiran positif setelah melihat foto dan video bayi yang dikirimkan pelaku. Ditambah lagi, pelaku juga mengirimkan foto KTP yang menambah yakin bahwa transaksi ini tidak bermasalah.