Kapan Bayi Mulai Tersenyum? Ini Tahapan yang Perlu Mama Ketahui

Senyum si Kecil akan selalu menceriakan hari-hari Mama. Ini cara mereka bisa tersenyum!

16 Agustus 2018

Kapan Bayi Mulai Tersenyum Ini Tahapan Perlu Mama Ketahui
Freepik/Yanalya

Melihat bayi tersenyum tentu menjadi momen yang paling dinanti semua orangtua, setuju? Bagaimana tidak, senyuman bayi memang sangat menggemaskan!

Mungkin Mama sering melihat bayi baru lahir yang tiba-tiba tersenyum manis, padahal ia sedang tertidur lelap. Lalu Mama berpikir, kira-kira ia sedang mimpi apa ya? Padahal, itu hanya refleks wajahnya. Begitu juga dengan senyuman yang sering diberikan janin saat Mama melihatnya di layar USG.

Dengan kata lain, senyuman mereka masih tanpa tujuan dan bukan respons dari apapun.

Masih banyak lagi informasi mengejutkan tentang senyuman bayi yang perlu Mama ketahui. Ketahui beberapa fakta berikut ini yuk.

1. Awalnya hanya senyum refleks

1. Awal ha senyum refleks
Pixabay/Publicdomainpictures

Betul, bayi di dalam perut atau baru lahir memang sudah bisa tersenyum, tetapi ia belum punya maksud ingin menyenangkan Mama.

Senyuman seperti itu sering disebut dengan senyum refleks. Sampai kapan senyum refleks ini terjadi? Masa pemberian “senyum palsu” ini akan terjadi hingga usia anak sekitar 2 bulan.

Editors' Pick

2. Saatnya bayi memberi senyum sungguhan

2. Saat bayi memberi senyum sungguhan
Pixabay/Victoria_Borodinova

Inilah momen yang paling dinanti, yaitu si Kecil memberikan senyum sungguhan. Sayangnya, Mama tidak akan bisa membedakan mana yang senyum refleks dan senyum sungguhan.

Senyum refleks berhenti di usia 2 bulan, namun sebenarnya sebelum itu, bayi sudah sesekali bisa memberikan senyum sungguhan (tepatnya sekitar usia 6 minggu).

3. Ini cara membedakan jenis senyuman

3. Ini cara membedakan jenis senyuman
Freepik/Obeyleesin

Walau sangat sulit dibedakan, namun biasanya senyum refleks berlangsung lebih cepat dan terjadi tanpa alasan (misalnya saat tidur atau sedang lelah).

Sedangkan senyum sungguhan terjadi karena ada rangsangan. Dengan kata lain, senyum sungguhan adalah respons bayi pada sesuatu (misalnya karena melihat wajah atau suara Mama).

Jika bayi memberikan senyum karena merespons suatu hal yang dia anggap sangat berarti, maka Mama bisa melihat ekspresi matanya yang penuh kebahagiaan.

4. Senyuman, tanda perkembangan optimal

4. Senyuman, tanda perkembangan optimal
Freepik/mimagephotography

Senyum sungguhan dapat menjelaskan banyak hal tentang tumbuh kembangnya. Dengan memberikan respons berupa senyuman, maka artinya penglihatan si Kecil sudah meningkat. Begitu juga dengan kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain.

Bayi akan memberikan senyum, sebagai cara untuk mengekspresikan ia senang, puas, atauexcited akan suatu hal.

5. Ini tahapan senyum sebagai bahasa sosial

5. Ini tahapan senyum sebagai bahasa sosial
Pixabay/Ben_kerckx

Awalnya, senyum sungguhan yang bayi berikan adalah responsnya pada suara dan stimulasi visual. Makanya tidak heran kalau bayi sering tersenyum ketika Anda bernyanyi atau sekadar mengajaknya bicara di setiap momen berdua.

Kemudian, ketika kemampuan melihatnya sudah semakin baik, melihat wajah Mama dan Papa saja sudah bisa membuatnya tersenyum. Ketika ia mulai merasakan ‘stranger anxiety’ atau rasa semangat melihat orang asing. Saat itulah bayi mulai menebar senyumnya pada orang lain selain keluarga inti.

Semakin lama, bayi akan merasakan serunya berbagi senyum untuk orang lain, dia juga sangat menikmati reaksi yang ia peroleh dari orang-orang di sekitarnya.

Ketika aktivitas saling senyum sudah menjadi hobi barunya, barulah ia menambahkan efek suara pada senyumannya. Hal itu yang membuatnya memulai masa cooing, dan kemudian membuatnya bisa tertawa geli.

Walau tahapan umumnya seperti itu, namun perlu Mama ingat kalau tahapan senyum ini bisa berbeda-beda pada setiap anak. Tetapi, jika bayi Anda belum pernah tersenyum hingga usianya 3 bulan, sebaiknya langsung konsultasikan pada dokter anak ya, Ma.

Yuk, stimulasi kemampuan bayi untuk tersenyum.

The Latest