Jangan Salah! Simak 5 Tips ini Sebelum Membeli Matras Bayi, Ma

08 Nov 2019, 08:00 WIB

Freepik/phduet

Tidur berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Apalagi, bayi yang baru lahir menghabiskan banyak waktu untuk tidur. Oleh karena itu, Mama harus memastikan tidur si Bayi berkualitas.

Posisi tidur merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kualitas tidur bayi. Mama harus memilih matras yang tepat untuknya. Posisi tidur yang salah dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas. Kesulitan bernapas menjadi salah satu penyebab sindrom kematian mendadak atau suddent infant death syndrome (SIDS) pada bayi.

Bayi baru lahir lebih berisiko mengalami SIDS karena mereka belum dapat merespon jika ada gangguan saat ia tertidur.

Sebelum membeli, simak ulasan Popmama.com tentang matras yang baik untuk bayi.

1. Pilih yang didesain khusus untuk bayi dan kepadatan cukup

Pexels/pixabay.com

Matras merupakan salah satu perlengkapan dasar bayi yang harus disiapkan oleh orangtua. Banyak orangtua berpikiran bahwa matras bayi terbaik adalah matras yang berbahan paling empuk dan lembut. Namun, matras bayi yang berbahan terlalu empuk dan lembut dapat meningkatkan risiko terjadinya SIDS karena wajah bayi terbenam ke dalam matras.

Beberapa produsen ada yang menjual tempat tidur atau boks bayi tanpa dilengkapi matras. Ketika memilih matras, pilih yang khusus didesain untuk bayi. Matras khusus bayi biasanya kokoh atau keras untuk mencegah SIDS, sekaligus untuk menopang tulang punggung bayi.

Pilihlah matras bayi dengan tingkat ketebalan yang sesuai, sekitar 7-15 cm supaya bayi tidur dengan nyaman. Untuk matras busa, perlu diperhatikan juga kepadatannya. Matras busa yang lebih berat mungkin lebih padat dan ini menjadi pilihan yang baik.

Jangan lupa untuk melepas plastik sebelum dipasang, ya.

2. Ukuran sesuai dengan ranjang atau boks bayi

Mitos fakta posisi tidur bayi - rawpixel.com/McKinsey

Matras bayi biasanya diletakkan di dalam boks bayi. Pilih matras yang memiliki ukuran pas dengan ranjang bayi. Jangan ada celah yang tersisa di bagian sisi ranjang bayi. Matras bayi yang ukurannya sesuai akan membuat nyaman bayi dan mengurangi risiko terjadinya cedera pada bayi, misalnya karena terjepit di sela rongga matras dan boksnya.

3. Perhatikan zat kimia di dalam matras

Bayi baru lahir umumnya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Selama tidur, kemungkinan zat kimia yang ada di dalam matras dapat menempel di tubuh bayi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa matras bisa menjadi sumber racun bagi bayi.

Untuk itu sebelum membeli matras bayi, perhatikan dengan baik label pada kemasan. Sebaiknya pilih merek matras yang disertai dengan sertifikat keamanan terkait bahan kimia pembuat matras, atau tanyakan kepada pemasok matras.

4. Pilih yang tahan air

Pexels/Alicia

Meski bayi memakai popok, namun tidak menutup kemungkinan ompolnya merembes ke matras. Agar matras tidak mudah rusak dan tetap bisa digunakan, maka belilah matras bayi yang tahan air, Ma. Jangan lupa melapisi matras dengan alas matras dan seprai agar bayi merasa nyaman.

Mama juga bisa menambahkan perlak atau alas ompol di permukaan matras.

5. Membeli yang baru

Pixabay/ErikaWittlieb

Sebaiknya membeli matras dan ranjang bayi yang baru. Mengapa? Ini untuk menghindari adanya zat-zat berbahaya, seperti cat ranjang bayi yang terlalu lama atau bakteri yang berkembang di permukaan matras bayi yang sudah berusia lama.

Zat dan organisme berbahaya seperti ini berbahaya bagi kesehatan bayi. Saat Mama membeli matras dan ranjang bayi baru, jangan lupa mengangin-anginkannya terlebih dulu sebelum dipakai agar bau zat kimia bahan pembuatnya yang mungkin masih ada bisa hilang.

Karena keamanan dan kualitas tidur bayi sangat penting, maka sangat penting memilih matras yang berkualitas.

Matras seperti apa yang Mama pilih untuk bayi?