Mengenal Cluster Feeding, Penyebab Bayi Menyusu Terus-Menerus

Kondisi ini biasanya terjadi di malam hari dan menyerupai kolik

7 Oktober 2019

Mengenal Cluster Feeding, Penyebab Bayi Menyusu Terus-Menerus
Freepik/Zilvergolf

Sama seperti anak-anak dan orang dewasa, bayi pun punya kebiasaan makan dan porsinya masing-masing. Walaupun lambungnya masih kecil dan baru bisa mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan (ASI atau susu formula), tetapi bayi memiliki nafsu makan yang variatif. 

Jam makan dan porsi menyusu bayi sebetulnya dapat diprediksi sesuai kebiasaannya. Tetapi ada suatu waktu di mana nafsu makan bayi begitu tinggi dan terlihat kelaparan. Kondisi inilah yang disebut dengan cluster feeding. Apa itu cluster feeding? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbinya, dilansir dari healthline.com:

Mengenal Cluster Feeding

Mengenal Cluster Feeding
Pixabay/Igrodela

Cluster feeding adalah kondisi di mana bayi tiba-tiba makan lebih sering dalam jangka waktu tertentu. Hal ini biasanya berlangsung dalam beberapa jam sekaligus. Saat bayi mengalami fase cluster feeding, perilaku makannya berbeda dari biasanya. Meskipun begitu, kondisi ini normal terjadi terutama pada bayi baru lahir yang menyusui di beberapa minggu pertama dan bukan berarti ada masalah dengan bayi mama atau pun pasokan ASI mama.

Editors' Pick

Tanda-tanda Bayi Mengalami Cluster Feeding

Tanda-tanda Bayi Mengalami Cluster Feeding
mom.me

Cluster feeding sebetulnya tidak mudah diidentifikasi karena kebiasaan makan dan tidur bayi baru lahir masih belum dapat diprediksi dengan tepat. Tetapi, kondisi ini umumnya ditandai dengan:

  • Bayi masih berusia beberapa hari atau minggu,
  • bayi menunjukkan tanda kelaparan yang tidak biasa,
  • bayi tidak berhenti menangis sampai disusui,
  • bayi ingin menyusu terus-menerus atau makan lebih sering secara berkala dalam jeda waktu singkat,
  • tidak terlihat keganjilan saat bayi menyusu,
  • kebiasaan buang air besar dan kecil masih tetap sama seperti biasanya.

Biasanya, cluster feeding terjadi di malam hari. Pada bayi yang lebih besar, ada kalanya cluster feeding ini terjadi selama beberapa hari dalam seminggu. Kondisi ini mengindikasikan si Kecil sedang mengalami growth spurts atau akan tumbuh gigi.

Mengapa Bayi Mengalami Cluster Feeding?

Mengapa Bayi Mengalami Cluster Feeding
bellybelly.com.au

Dilansir dari healthline.com, hingga kini para peneliti belum menemukan penyebab pasti mengapa bayi mengalami cluster feeding. Tetapi ada satu asumsi yang paling mendekati bahwa cluster feeding terjadi saat bayi berada dalam tahapan perkembangan.

Heather Turgeon, seorang psikoterapis dan penulis buku The Happy Sleepers, menyatakan bahwa saat bayi mengembangkan sistem sarafnya agar bekerja lebih optimal, ia mengalami cluster feeding. Fase ini pun dinilai sebagai cara bayi menyimpan cadangan makanan di malam hari. 
 

Cluster Feeding vs Kolik

Cluster Feeding vs Kolik
Freepik/Zilvergolf

Saat bayi lebih rewel dari biasanya, banyak orangtua menduga si Kecil mengalami kolik. Sekilas, kolik memang tampak menyerupai gejala cluster feeding yang datangnya tiba-tiba dan biasanya terjadi di malam hari.

Bayi yang mengalami kolik tidak akan mudah ditenangkan dengan menyusu. Sementara, bayi yang mengalami cluster feeding akan lebih kalem dan tenang seketika saat disusui. 

Banyak ibu yang merasa khawatir pasokan ASI-nya berkurang saat bayi terus-menerus menyusu di fase ini. Jangan salah, Ma. Tubuh kita punya mekanisme ajaib yang tetap bisa memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi walaupun ia menyusu dalam jumlah banyak dan sering. 

Semoga informasi ini membantu Mama menghadapi masa-masa cluster feeding si Kecil ya!

Baca Juga:

The Latest