Panik! Bayi Muntah Lendir, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Muntah lendir bisa disebabkan karena adaptasi saluran pencernaan atau infeksi virus

11 Agustus 2019

Panik Bayi Muntah Lendir, Apa Terjadi Sebenarnya
Babycenter

Sebagai orangtua, bayi baru lahir hingga usia satu tahun sering mengalami muntah. Biasanya hal ini terjadi karena bayi masih dalam tahap adaptasi terhadap makanan yang dicernanya. Namun pada beberapa kasus, ada juga kondisi di mana bayi kerapkali mengeluarkan muntah lendir yang membuat para orangtua cemas saat melihatnya. 

Dilansir dari parentinghealthybabies.com, muntah lendir sebenarnya merupakan fenomena yang umum di awal kehidupan bayi. Ini merupakan hal yang normal sebagai akibat dari sistem pencernaan bayi yang memang belum berkembang sempurna. Tetapi, ada kondisi medis tertentu yang menyebabkan bayi memuntahkan lendir. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Anda.

1. Infeksi virus

1. Infeksi virus
Pixabay/TaniaVdB

Saat bayi baru dilahirkan, sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Kondisi tubuh lemah ini seringkali menjadi sasaran empuk berbagai bakteri dan virus penyebab penyakit atau infeksi.

Infeksi ini dapat menyebabkan bayi batuk parah yang akhirnya memciu muntah lendir. Tak jarang kondisi ini disertai gangguan pencernaan atau diare. 

2. Penyempitan saluran pencernaan

2. Penyempitan saluran pencernaan
Freepik/Chevanon

Muntah berlendir pada bayi bisa juga disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran pencernaan bayi atau dikenal dengan istilah stenosis pilorus. Penyempitan ini bisa terjadi mulai dari lambung menuju ke usus 12 jari.

Kondisi yang biasa terjadi di awal-awal kelahiran ini seringkali membuat jumlah makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan bayi menjadi semakin sedikit sehingga dapat menyebabkan bayi muntah lendir saat kondisinya sudah parah.

Editors' Pick

3. Reaksi alergi

3. Reaksi alergi
livestrong.com

Muntah adalah reaksi biologis untuk mengeluarkan zat beracun dari tubuh dan juga sebagai bentuk dari reaksi alergi. Kondisi seperti ini biasanya terjadi saat bayi diperkenalkan salah satu jenis makanan baru yang ditolak sistem kekebalan tubuhnya. 

4. Keracunan makanan

4. Keracunan makanan
Freepik/saiko3p

Sama seperti yang terjadi pada reaksi alergi, muntah terjadi karena tubuh ingin mengeluarkan unsur yang tidak bisa diterima sistem pencernaan. Bayi mengalami muntah lendir karena ada makanan yang tidak tercerna atau mengandung sesuatu yang beracun sehingga ditolak oleh tubuh. 

5. Kekenyangan

5. Kekenyangan
Pexels/ Alexey Makhinko

Dibutuhkan waktu yang cukup agar saluran pencernaan bayi dapat berkembang dengan maksimal. Karena itu tidak disarankan memberi makan atau susu berlebihan kepada bayi. Jika bayi terlalu kenyang, maka akan terjadi tekanan berlebih pada saluran pencernaan. Hal ini memicu terjadinya refluks gastroesofagus atau isi lambung yang naik kembali ke kerongkongan melalui mulut.

6. Bayi terlalu lama menangis

6. Bayi terlalu lama menangis
Pixabay/ben_kerckx

Jangan salah, Ma, terlalu lama menangis juga bisa memicu bayi memuntahkan lendir. Karena komunikasi bayi terbatas, saat ia merasa sakit atau lapar, ia akan mengungkapannya lewat tangisan. Tangisan dalam waktu panjang akan memicu gag-reflex pada saluran tenggorokan yang membuat bayi terbatuk-batuk dan akhirnya muntah lendir.

Secara umum, muntah lendir pada bayi adalah hal yang wajar sebagai bentuk perlindungan diri bayi atas penyesuaian sistem pencernaan atau pun alergi. Tetapi, jika Mama menemui kondisi muntah lendir disertai darah, konsistensinya kental dan frekuensinya sering, disertai tangisan kesakitan tiap kali muntah, segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat agar mendapatkan penanganan intensif sebelum terlambat.

Baca Juga:

The Latest