Serba-Serbi Siklus Buang Air Kecil Bayi yang Wajib Mama Tahu

Jangan sampai air seni bayi kondisinya seperti ini ya, Ma. Bahaya banget

31 Oktober 2019

Serba-Serbi Siklus Buang Air Kecil Bayi Wajib Mama Tahu
celarfection.com

Sebagai orangtua baru, tiap ibu tentu sangat antusias mengamati setiap perkembangan dan perilaku si Kecil. Tak terkecuali siklus, pola dan kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatannya. 

Banyak ibu baru yang bertanya-tanya tentang siklus buang air kecil bayi. Seberapa sering seharusnya bayi buang air kecil? Seberapa banyak volume buang air kecilnya? Pola buang air kecil bayi yang minum ASI dan susu formula juga berbeda lho, Ma!

Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi siklus buang air kecil bayi yang penting diketahui, dilansir dari verywellfamily.com:

Mengukur Volume Urine Bayi yang Minum ASI

Mengukur Volume Urine Bayi Minum ASI
Freepik

Menghitung volume air seni bayi sebetulnya lebih mudah diukur dari seberapa banyak popok basah yang digunakannya dalam sehari. Di hari-hari awal kehidupannya, bayi baru lahir mungkin tidak mengonsumsi ASI banyak sehingga tidak banyak buang air kecil.

Seiring pertambahan pasokan ASI Mama dan bayi makin kuat minum, ia pun memproduksi lebih banyak air seni dan makin banyak jumlah popok yang dipakainya.

  • Usia 2 hari: Di hari ini jumlah ASI ibu akan lebih meningkat ketimbang hari sebelumnya. Bayi pun mulai bisa menyusu lebih banyak sehingga buang air kecil sekitar 2-3 popok.
  • Usia 3-5 hari: Bayi akan buang air kecil makin banyak, menghabiskan 3-5 popok dalam sehari.
  • Usia 6 hari dan lebih: Bayi Mama mungkin akan menghabiskan sedikitnya 6-8 popok dalam 24 jam. Sebagian bayi bahkan buang air kecil setiap kali menyusu.

Editors' Pick

Volume Urine Bayi yang Minum Susu Formula

Volume Urine Bayi Minum Susu Formula
Freepik/chainfoto24

Untuk bayi yang minum susu formula, mungkin ia tidak minum banyak di hari pertama hingga kedua setelah kelahiran. Tentu saja hal ini mempengaruhi jumlah air seni yang dihasilkan. Jika bayi Mama tidak mengalami kesulitan minum, ia bisa mengonsumsi sufor sekitar 60 mL setiap 3 jam sekali dan membuatnya lebih sering buang air kecil. 

  • Bayi usia 2 hari: Bayi akan buang air kecil dengan takaran sekitar 2 popok dalam sehari.
  • Usia 3-5 hari: Bayi akan buang air kecil makin banyak, sekitar 3-5 popok dalam sehari.
  • Usia 6 hari: Bayi menghabiskan sedikitnya 6-8 popok dalam sehari.

Siklus Buang Air Kecil Bayi Setelah Minggu Pertama

Siklus Buang Air Kecil Bayi Setelah Minggu Pertama
freepik/gntfreepik

Entah itu ASI atau sufor, menyusu langsung dari payudara Mama atau menggunakan botol, bayi baru lahir seharusnya sudah menampakkan pola makan dan buang air kecil yang terprediksi di minggu kedua setelah kelahiran. Di fase ini, bayi sedikitnya memerlukan 6-8 kali berganti popok tiap hari, tetapi bisa jadi lebih dari itu.

Kandung kemih bayi baru lahir menampung sekitar satu sendok makan air seni (15 ml). Masih sangat sedikit sehingga frekuensi bayi mengeluarkannya cukup sering. Beberapa bayi baru lahir akan buang air kecil hingga 20 kali dalam 24 jam dan hal ini normal kok, Ma. 

Jika bayi tidur, tak perlu dibangunkan untuk mengganti popoknya. Gantilah sebelum atau setelah minum susu, kira-kira setiap 2-3 jam.

Siklus Buang Air Kecil yang Menandakan Penyakit

Siklus Buang Air Kecil Menandakan Penyakit
Freepik/A3pfamily

Saat bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup, ia akan buang air kecil sebanyak 6-8 kali ganti popok per hari. Tetapi jika kurang, tandanya bayi Mama mengalami dehidrasi. Dehidrasi pada bayi dan anak-anak adalah hal yang berbahaya. Segera bawa bayi ke dokter jika menemui tanda-tanda ini:

  • Air seni bayi berwarna kuning gelap, pekat dan berbau setelah hari ke-4,
  • di usia lima hari, bayi hanya menghabiskan kurang dari 5 popok basah,
  • bayi tidak dapat menyusu dengan baik,
  • titik lunak di puncak kepala bayi terlihat cekung ke dalam kepalanya,
  • mulut dan bibir bayi kering,
  • bayi mengantuk dan sangat sulit dibangunkan,
  • adanya noda kemerahan di popok bayi setelah usia 4 hari.

Jika menemui tanda-tanda ini, konsultasikan ke dokter anak agar menemukan diagnosis dan penanganan yang tepat, serta saran seberapa sering dan banyaknya bayi Mama harus menyusu. 

Baca Juga:

The Latest