Bayi Suspek di Medan Masih Berjuang Usai Ibu dan Kembarannya Meninggal
Setelah ibunya yang seorang pasien Covid-19 dan kembarannya meninggal, bayi ini masih bertahan hidup
10 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang bayi perempuan di Medan, kini tengah mencoba bertahan hidup setelah ditetapkan dengan status suspek Covid-19.
Sebelumnya, sang Ibu telah meninggal lebih dulu setelah melakukan proses persalinan. Baru beberapa hari kemudian, bayi laki-laki yang juga menjadi suspek Covid-19 sekaligus kembaran dari bayi perempuan tersebut, meninggal dunia.
Meskipun bayi perempuan yang masih hidup ini memiliki status suspek Covid-19, tapi belum tentu dirinya tertular virus dari ibunya yang positif Covid-19 jika telah diterapkan tindakan pencegahan sebelumnya.
Sebab itu, UNICEF juga menyarankan kepada seluruh perempuan yang sedang hamil untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan virus kepada calon bayi atau bayinya yang telah lahir. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Ibu yang melahirkan bayi kembar dengan status suspek merupakan pasien Covid-19
Ibu yang meninggal usai melahirkan sepasang bayi kembar suspek Covid-19, sebelumnya merupakan pasien Covid-19.
Perempuan berinisial MA yang berusia 30 tahun ini awalnya masuk ke RSUP Haji Adam Malik pada Senin, 31 Agustus 2020. Kemudian, ia melahirkan bayi kembarnya pada Kamis, 3 September 2020. Sayangnya, perempuan tersebut meninggal usai melakukan persalinan.
“Si kembar lahir tanggal 3 September sekitar jam 15.00 WIB, ibunya meninggal jam 23.30 WIB di hari yang sama. Ibunya terkonfirmasi positif (corona),” ucap Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak.
2. Bayi kembar perempuan dan laki-laki lahir dengan berat badan yang sangat rendah
Rosa mengatakan bahwa sepasang bayi kembar tersebut lahir dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Selain usia, berat badannya pun tergolong sangat rendah, yakni sekitar 1000 gram.
Kedua bayi tersebut mendapatkan perawatan khusus karena statusnya yang otomatis menjadi suspek Covid-19. Mereka dipisahkan dengan pasien lain dan petugas pun harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Namun, kondisi bayi yang berjenis kelamin laki-laki terus menurun dan pada akhirnya meninggal dunia pada Minggu, 6 September 2020.
Sementara kembarannya yang perempuan, saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus Perinatologi RSUP Adam Malik.