“Sebagai bagian dari proses itu, saat orangtua merawat bayi, mereka akan semakin dekat dan jatuh cinta pada orangtua setiap harinya,” jelasnya.
Cara Bayi Menunjukkan Kasih Sayang pada Orang-Orang di Sekitarnya

Sejak lahir, bayi tidak hanya belajar mengenal dunia melalui indera mereka, tetapi juga mulai merasakan emosi yang mendalam. Proses belajar mencintai bagi bayi sebenarnya dimulai dari lingkungan terdekatnya, terutama dari orangtua.
Setiap sentuhan lembut, senyum hangat, atau suara yang yang menenangkan membantu si Kecil merasakan kehadiran dan perhatian orang-orang di sekitarnya. Semua pengalaman ini membuat bayi perlahan-lahan mengenal dan merasakan kasih sayang.
Tapi, bagaimana sebenarnya proses bayi belajar mencintai orang-orang di sekitarnya? Berikut Popmama.com telah rangkum mengenai bagaimana bayi belajar mencintai.
1. Apakah bayi bisa merasakan cinta?

Bayi memang bisa merasakan cinta. Meski mereka masih belum mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, bayi sudah bisa memahami keterikatan emosional. Mereka bisa merasakan kasih sayang melalui sentuhan, pelukan, dan perhatian.
Tapi bagaimana bayi bisa merasakan cinta ketika segala sesuatu di sekitarnya masih baru dan asing? Jawabannya adalah melalui pembentukan secure attachment atau ikatan aman, yaitu hubungan khusus yang melibatkan saling memberi kenyamanan, perhatian, dan rasa senang.
Mengutip dari Parents, pembentukan ikatan aman biasanya terjadi secara alami. Ikatan ini menjadi paling kuat ketika bayi menyadari bahwa setiap kali mereka lapar, popoknya diganti, atau merasa terlalu panas atau dingin, tangisan mereka akan segera direspons.
Kemampuan untuk mengandalkan orangtua atau pengasuh membuat bayi merasa aman karena mereka tahu kebutuhannya akan terpenuhi.
Salah satu cara untuk memperkuat ikatan ini adalah dengan skin-to-skin atau kontak kulit ke kulit, yang sering disebut kangaroo care. Selain suara Mama yang menenangkan, mendengar detak jantung Mama juga memberikan rasa nyaman dan aman bagi si Kecil sejak hari pertama.
Menurut Debbie Laible, PhD, profesor psikologi di Lehigh University, Pennsylvania, kasih sayang adalah sebuah proses.
2. Bagaimana cara bayi menunjukkan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya?

Meskipun bayi mengekspresikan cinta melalui komunikasi non-verbal, tingkat kasih sayang dan kedekatan yang mereka rasakan sama kuatnya dengan orang dewasa. Menurut para ahli, bayi menunjukkan kasih sayang melalui beberapa cara sederhana namun bermakna.
Salah satunya adalah kontak mata yang dekat. Sejak berada di pelukan mama, semua yang ingin mereka lakukan adalah menatap mata Mama yang hangat, dan ketika bayi terjaga dan waspada, menatap mata orangtuanya juga menjadi hal favorit mereka, ini merupakan bagian dari proses pembentukan ikatan aman.
Selain itu, memeluk atau meringkuk di pelukan mama juga menjadi tanda kasih sayang, sama seperti orang dewasa yang menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan. Bayi juga menemukan rasa aman melalui aroma Mama. Bahkan sebelum lahir, bayi sudah mengenali aroma mama, sehingga mereka merasa familiar dan nyaman bahkan sebelum bisa melihat Mama dengan jelas.
3. Apakah bayi menyukai pelukan, ciuman, dan tanda kasih sayang lainnya?

Bayi mengekspresikan kasih sayang kepada orangtua dan pengasuhnya dengan berbagai cara. Tanda-tanda kasih sayang seperti pelukan, ciuman, dan sentuhan lembut merupakan bagian penting dari proses membentuk ikatan aman.
Menurut Linda Gilkerson, PhD, direktur Irving B. Harris Infant Studies Program di Erikson University, respons orangtua terhadap bayi yang sedang kesal atau terganggu sangatlah penting.
“Saat bayi merasa kesal dan orangtuanya merespons, mereka belajar bahwa mereka bisa mengandalkan orangtua untuk kenyamanan dan perlindungan, serta bahwa mereka berarti bagi orangtuanya,” ujar Gilkerson.
Interaksi penuh kasih seperti ini membantu bayi merasa aman sekaligus memperkuat hubungan emosional dengan orangtua setiap hari.
4. Kapan bayi mulai belajar menunjukkan kasih sayang?

Setelah mengetahui cara bayi mengekspresikan kasih sayang dan pentingnya membangun ikatan aman, Mama bisa mulai mengenali tahapan perkembangan sosial-emosional si Kecil.
Usia 1-3 bulan
Di usia ini, bayi mulai menunjukkan senyum sosial. Saat Mama bermain atau berinteraksi dengan mereka, bayi akan membalas dengan senyum hangat sebagai tanda rasa nyaman dan aman.
Mereka juga mulai mengekspresikan diri lewat gerakan tubuh dan ekspresi wajah, bahkan bisa menangis jika permainan seperti peek-a-boo dihentikan terlalu cepat.
Usia 4-6 bulan
Sekitar usia ini, bayi mulai meniru ekspresi wajah Mama atau pengasuhnya. Mereka belajar tersenyum saat senang atau bersemangat, dan sering mengeluarkan tawa serta cekikikan kecil yang menunjukkan kegembiraan dan rasa nyaman dalam interaksi.
Usia 7-9 bulan
Ini adalah fase yang menantang tapi wajar dalam perkembangan sosial-emosional bayi, dikenal sebagai stranger anxiety atau rasa cemas terhadap orang asing.
Bayi biasanya lebih memilih berada dekat dengan orang yang paling akrab, seperti Mama. Perlu diingat, fase ini bersifat sementara dan menunjukkan bahwa bayi mulai mengekspresikan kasih sayang serta membangun rasa aman dengan orangtua.
Usia 10-12 bulan
Pada tahap ini, bayi mulai mengaitkan kata-kata dengan perasaan yang menyertainya. Meskipun belum banyak berbicara, mereka mulai memahami arti kata “mama” atau “papa,” dan tidak lama kemudian akan muncul ungkapan “aku sayang Mama.” Ini menandai awal bayi benar-benar mengekspresikan cinta secara nyata.
Nah, itu dia rangkuman mengenai cara bayi menunjukkan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.



















