Cara Mencuci Pakaian Bayi agar Tidak Berbulu
Pakaian bayi yang lembut dan nyaman tentu jadi pilihan utama Mama. Tapi sayangnya, setelah beberapa kali dicuci, pakaian bisa mulai terlihat berbulu dan kasar nggak cuma mengganggu tampilan, tapi juga bisa bikin kulit bayi yang sensitif jadi nggak nyaman.
Nah, mulai sekarang Mama nggak perlu khawatir lagi, di bawah ini soal Popmama.com sudah merangkum cara mencuci pakaian bayi agar tidak berbulu yang bisa Mama terapkan.
Yuk, dicoba supaya pakaian si Kecil tetap lembut dan nyaman dipakai!
1. Pisahkan dari pakaian lain
Pakaian bayi sebaiknya dicuci terpisah dari pakaian lain, terutama yang berbahan kasar seperti jeans, jaket, atau handuk. Bahan-bahan tersebut bisa menimbulkan gesekan berlebih selama proses pencucian, yang membuat serat halus pada pakaian bayi cepat rusak dan berbulu.
Selain itu, mencampur dengan pakaian orang dewasa juga bisa meningkatkan risiko paparan bakteri atau deterjen yang lebih kuat.
2. Pilih deterjen khusus bayi
Detergen bayi diformulasikan khusus dengan bahan yang lebih lembut dan minim bahan kimia keras, sehingga tidak hanya menjaga serat kain tetap utuh, tapi juga mengurangi risiko iritasi pada kulit sensitif bayi.
Penggunaan deterjen biasa yang terlalu kuat bisa membuat kain cepat berbulu dan meninggalkan residu yang bisa memicu alergi atau ruam. Dengan detergen bayi, Mama bisa mencuci pakaian si Kecil dengan lebih aman tanpa mengorbankan kelembutan pakaian.
3. Gunakan laundry bag
Menaruh pakaian bayi di dalam laundry bag (kantong jaring) sebelum dicuci bisa jadi langkah sederhana tapi efektif untuk menjaga kualitas kain. Laundry bag membantu melindungi pakaian dari gesekan langsung dengan dinding mesin cuci maupun pakaian lain yang lebih kasar.
Dengan begitu, serat kain tetap halus, tidak cepat berbulu, dan lebih awet. Selain itu, cara ini juga membantu mengurangi risiko pakaian tertarik atau tersangkut saat proses pencucian berlangsung.
4. Cuci dengan mode lembut atau cuci tangan
Pakaian bayi sebaiknya dicuci dengan mode “gentle” pada mesin cuci, atau jika memungkinkan, dicuci manual dengan tangan. Mode lembut membantu meminimalkan putaran dan gesekan berlebih yang bisa merusak serat kain halus.
Sementara mencuci dengan tangan memberi kontrol lebih pada tekanan saat mengucek dan membilas. Dengan cara ini, pakaian bayi tetap terjaga bentuk dan teksturnya, serta tidak mudah berbulu meski sering dicuci.
5. Hindari pengering bersuhu tinggi
Mengeringkan pakaian bayi dengan pengering bersuhu tinggi dapat mempercepat kerusakan serat kain yang halus, membuat pakaian cepat berbulu dan aus.
Cara terbaik adalah menjemur pakaian di tempat yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Metode ini menjaga kelembutan kain sekaligus mencegah warna cepat pudar, sehingga pakaian bayi tetap awet dan nyaman dipakai.
6. Perhatikan cara penyimpanan pakaian
Setelah dicuci dan dijemur dengan benar, cara menyimpan pakaian bayi juga penting untuk menjaga kualitasnya.
Simpan pakaian di tempat yang bersih, kering, dan terhindar dari debu atau kelembaban berlebih.
Hindari menumpuk terlalu banyak pakaian dalam satu tempat agar serat kain tidak mudah rusak atau berbulu akibat tekanan dan gesekan. Penyimpanan yang tepat membantu pakaian bayi tetap lembut dan siap dipakai kapan saja.
7. Periksa pakaian bayi secara teratur
Rajin memeriksa kondisi pakaian bayi bisa membantu Mama mendeteksi tanda-tanda kerusakan seperti bulu halus yang mulai muncul atau kain yang mulai tipis.
Dengan begitu, Mama bisa segera melakukan perawatan tambahan, seperti menghilangkan bulu menggunakan sikat khusus
Itu tadi cara mencuci pakaian bayi agar tidak berbulu. Merawat pakaian bayi memang butuh perhatian ekstra, termasuk soal cara mencucinya. Namun, dengan langkah yang tepat, pakaian si Kecil bisa tetap lembut, awet, dan nyaman dipakai tanpa masalah berbulu.
Selamat mencoba Mama!
