- Hernia inguinalisHernia inguinalis dapat muncul sebagai tonjolan kecil di selangkangan atau meluas hingga ke skrotum atau labia. Sebagian besar hernia pada bayi dan anak-anak adalah hernia inguinalis, yang terjadi pada sekitar 1% hingga 5% bayi dan anak-anak. Hernia ini lebih sering terjadi pada bayi prematur dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan.Ciri-ciri hernia inguinalis sebagai berikut:
- Nyeri dan ketidaknyamanan yang membaik dengan istirahat
- Perasaan berat atau tertekan di selangkangan
- Skrotum atau kantung kulit di bawah penis mengalami bengkak
- Sensasi terbakar di lokasi tonjolan
- Rewel dan kesulitan menyusu pada bayi
Ciri-Ciri Hernia pada Bayi yang Perlu Orangtua Waspadai

- Hernia adalah kelemahan pada dinding perut yang menyebabkan tonjolan, terjadi karena kegagalan penutupan prosesus vaginalis saat dalam kandungan.
- Ciri-ciri hernia pada bayi berbeda-beda tergantung tipe, seperti nyeri di selangkangan dan bengkak pada skrotum atau labia.
- Faktor risiko hernia pada bayi meliputi kelahiran prematur, berat badan rendah, serta riwayat keluarga yang pernah mengalami hernia.
Beberapa perubahan pada tubuh bayi sering dapat membuat orangtua khawatir, terutama jika muncul benjolan kecil di sekitar alat kelamin atau pusar. Kondisi ini disebut hernia, yaitu ketika sebagian organ dalam menonjol keluar melalui celah otot yang belum menutup sempurna. Hernia pada bayi cukup umum dan dapat ditangani dengan baik.
Ciri-ciri hernia pada bayi bisa terlihat jelas, tapi dapat berbeda sesuai dengan tipe hernia. Memahami tanda-tanda hernia sejak awal dapat membantu orangtua mengetahui kapan kondisi ini masih aman dan kapan perlu diperiksa oleh dokter.
Karena itu, berikut Popmama.com telah siapkan penjelasan mengenai ciri-ciri hernia pada bayi. Yuk, disimak dengan baik!
1. Apa itu hernia?

Hernia adalah cacat atau kelemahan pada dinding perut tempat jaringan, biasanya dari usus, atau lemak yang menonjol sehingga menyebabkan tonjolan. Pada bayi, hernia biasanya terjadi karena adanya kegagalan penutupan prosesus vaginalis saat dalam kandungan. Akibatnya, organ dari rongga perut dapat keluar menonjol melalui lubang tersebut.
Meskipun hernia lebih umum terjadi pada orang dewasa, tapi banyak juga bayi yang mengalami hernia. Kondisi ini sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan.
2. Ciri-ciri hernia pada bayi

Ciri-ciri hernia dapat berbeda tergantung tipe atau jenisnya. Berikut adalah ciri-ciri hernia berdasarkan tipe, dilansir dari John Hopkins Medicine:
- Hernia umbilikalisHernia umbilikalis berkembang di tempat tali pusar, biasanya terjadi ketika otot-otot di sekitar pusar (cincin pusar) tidak menutup setelah tali pusar yang tersisa terlepas setelah lahir. Terkadang, hernia umbilikalis tampak seperti pusar yang menonjol keluar. Ciri-ciri hernia umbilikalis pada bayi adalah adanya tonjolan lunak dekat pusar. Namun, tonjolan ini mungkin hanya terlihat saat mereka menangis, batuk, atau mengejan. Biasanya, hernia umbilikalis pada anak-anak tidak menimbulkan rasa sakit.
- Hernia Inkarserata dan StrangulasiKetika bagian usus terjebak di celah dinding perut dan tidak bisa kembali ke posisi semula, kondisi ini disebut hernia inkarserata. Jika dibiarkan terlalu lama, aliran darah ke bagian usus yang terjepit dapat terputus, sehingga menimbulkan hernia strangulasi. Tanda-tanda hernia init antara lain bayi tampak kembung, demam, atau muncul benjolan yang lebih besar dari biasanya dan tidak mengecil. Bayi juga bisa mengalami mual, muntah, serta kemerahan dan nyeri di sekitar area hernia.
3. Faktor yang mendukung risiko hernia pada bayi

Beberapa faktor dapat membuat bayi atau anak lebih berisiko mengalami hernia. Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan rendah cenderung lebih rentan karena otot dinding perut mereka belum berkembang sempurna. Selain itu, hernia inguinalis juga lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Jika orangtua atau saudara pernah mengalami hernia, kemungkinan si Kecil mengalaminya pun lebih tinggi. Selain itu, beberapa kondisi medis tertentu seperti testis yang tidak turun, fibrosis kistik, kebutuhan dialisis peritoneal atau shunt, serta sindrom genetik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia pada anak.
4. Apakah hernia membahayakan bayi?

Meskipun hernia cukup umum terjadi pada bayi, tapi pada kondisi tertentu, hernia dapat menimbulkan masalah kesehatan. Pada kondisi hernia yang lebih berat, benjolan bisa tidak lagi hilang saat didorong. Organ seperti usus dapat terjepit di dalamnya, bahkan aliran darah ke jaringan tersebut bisa terhenti hingga menyebabkan kematian jaringan.
Saat kondisi ini terjadi, bayi atau anak biasanya tampak sangat tidak nyaman. Bayi akan menangis, rewel karena nyeri perut, muntah, perut membesar, tidak bisa buang air besar atau kentut, demam, dan kehilangan nafsu makan. Jika tidak segera ditangani, usus yang terjepit dapat rusak dan menyebabkan infeksi serius di rongga perut atau bahkan kebocoran usus.
5. Cara menangani hernia

Hernia inguinalis dan beberapa hernia umbilikalis memerlukan pembedahan. Terdapat dua teknik pembedahan untuk perbaikan hernia pada bayi dan anak:
- Pembedahan terbuka untuk hernia umbilikalis memerlukan sayatan kecil di bawah atau melalui pusar. Untuk hernia inguinalis, sayatan kecil dibuat di selangkangan, biasanya di sepanjang lipatan kulit alami.
- Pembedahan laparoskopi menggunakan beberapa sayatan kecil di perut dan selangkangan.
Nah, itulah penjelasan mengenai ciri-ciri hernia pada bayi. Semoga bermanfaat!



















