Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Karakteristik Matahari yang Terlihat dari Teleskop Surya

Matahari
NASA's Solar Dynamics Observatory

Ma, pernahkah Mama mendapatkan pertanyaan dari si Kecil mengenai Matahari? Pertanyaannya seperti, "Ma, bagaimana ya Matahari apabila dilihat dari dekat?"

Pastinya Mama akan kebingungan menjawab pertanyaan tersebut. Namun, Mama tak perlu khawatir, karena saat ini sudah ada teknologinya yaitu teleskop surya.

Teleskop surya adalah alat khusus yang dirancang untuk mengamati Matahari dengan aman dan detail.

Berbeda dengan teleskop biasa yang digunakan untuk melihat bintang atau planet di malam hari, teleskop surya dilengkapi dengan filter khusus yang mampu menyaring cahaya Matahari yang sangat terang dan berbahaya bagi mata.

Melalui bantuan teleskop surya kita bisa mengamati berbagai karakteristik menarik dari Matahari yang selama ini hanya kita rasakan kehangatannya.

Lalu, apa saja sih karakteristik Matahari yang dapat diamati oleh teleskop surya? Yuk simak penjelasan dari Popmama.com mengenai karakteristik Matahari yang terlihat dari teleskop surya!

1. Bintik matahari

Bintik Matahari
Id.wikipedia.org/Brocken Inaglory

Bintik matahari adalah area gelap yang terlihat di permukaan Matahari, tepatnya di lapisan fotosfer. Area ini memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan bagian sekitarnya, sehingga tampak seperti titik hitam jika diamati dengan teleskop surya khusus.

Suhu bintik matahari sekitar 4.000–5.000 Kelvin, lebih dingin sekitar 1.500 Kelvin dibandingkan suhu fotosfer yang sekitar 5.800 Kelvin.

Bintik matahari terbentuk karena aktivitas medan magnet yang sangat kuat, bahkan bisa mencapai 2.500 kali lebih kuat daripada medan magnet Bumi.

Medan magnet ini menghambat aliran panas dari dalam Matahari ke permukaan, sehingga area tersebut menjadi lebih dingin dan gelap.

Biasanya, bintik matahari muncul dalam kelompok dan bisa berukuran sangat besar, bahkan beberapa di antaranya bisa mencapai ukuran enam kali diameter Bumi.

Bintik matahari juga memiliki siklus sekitar 11 tahun, di mana jumlahnya akan meningkat dan menurun secara berkala.

Saat siklus mencapai puncak, bintik-bintik ini muncul lebih banyak dan aktivitas Matahari menjadi lebih tinggi, yang bisa memengaruhi kondisi di Bumi, seperti cuaca antariksa dan gangguan teknologi komunikasi.

2. Suar surya

Suar Surya
NASA’s Goddard Space Flight Center/SDO

Suar surya adalah ledakan besar energi yang terjadi di atmosfer Matahari, tepatnya di sekitar area bintik Matahari yang aktif.

Fenomena ini melepaskan radiasi sangat kuat, termasuk sinar-X dan sinar ultraviolet, yang dapat memancar jauh ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi.

Suar surya ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam dan menghasilkan semburan partikel bermuatan yang sangat energik.

Meski terjadi jauh di Matahari, suar surya bisa berdampak pada Bumi, seperti mengganggu komunikasi radio, satelit, dan sistem GPS karena memengaruhi ionosfer Bumi.

Bahkan, suar surya yang sangat kuat pernah tercatat menyebabkan gangguan listrik besar pada tahun 1859, yang dikenal sebagai peristiwa Carrington.

Suar surya terjadi akibat medan magnet Matahari yang sangat kuat dan kompleks. Ketika medan magnet ini saling berinteraksi dan melepaskan energi secara tiba-tiba, muncullah ledakan cahaya dan partikel yang kita sebut suar surya.

Fenomena ini juga sering berhubungan dengan pelepasan massa koronal, yaitu semburan besar plasma panas dari lapisan terluar Matahari.

3. Prominensa matahari

Prominensa Matahari
NASA/SDO

Prominensa matahari adalah fenomena menarik yang bisa kita lihat di permukaan Matahari dengan bantuan teleskop khusus.

Prominensa ini berupa massa gas panas yang memijar dan membentuk lengkungan besar seperti “lidah api” yang menjulur keluar dari permukaan Matahari, tepatnya dari lapisan fotosfer hingga ke atmosfer terluar yang disebut korona.

Prominensa terbentuk karena medan magnet Matahari yang tidak merata dan sangat dinamis.

Medan magnet ini menyebabkan plasma campuran partikel bermuatan seperti proton dan elektron terperangkap dan membentuk loop besar yang bisa sangat panjang, bahkan bisa mencapai ratusan ribu kilometer, jauh lebih besar dari Bumi.

Kadang prominensa ini bergerak perlahan selama beberapa jam atau hari, dan jika terjadi pelepasan energi besar, bisa memicu ledakan Matahari yang disebut suar surya.

Fenomena prominensa ini bukan hanya menakjubkan secara visual, tapi juga penting karena dapat memengaruhi kondisi di Bumi.

Misalnya, partikel yang dilepaskan saat prominensa meletus bisa menyebabkan gangguan pada jaringan listrik, satelit, dan komunikasi, serta menimbulkan aurora yang indah di langit kutub.

4. Angin matahari

Angin Matahari
NASA/Jhons Hopkins APL/Ben Smith

Angin matahari adalah aliran partikel bermuatan listrik, seperti elektron dan proton, yang terus-menerus dipancarkan dari lapisan terluar Matahari yang disebut korona.

Karena suhu korona sangat tinggi, lebih dari satu juta derajat Celsius, partikel-partikel ini memiliki energi yang cukup besar untuk meloloskan diri dari gravitasi Matahari dan bergerak ke segala arah dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai sekitar 400 kilometer per detik atau bahkan lebih dari 800 kilometer per detik di beberapa area.

Angin matahari ini tidak hanya sekadar aliran partikel biasa, tapi juga membawa gelombang energi yang dapat berinteraksi dengan medan magnet Bumi.

Saat partikel-partikel angin matahari bertemu dengan medan magnet Bumi, mereka bisa memicu badai geomagnetik yang menyebabkan fenomena indah seperti aurora borealis di langit kutub.

Namun, di sisi lain, badai geomagnetik ini juga bisa mengganggu perangkat elektronik, satelit, sistem GPS, hingga jaringan komunikasi di Bumi.

Selain itu, angin matahari juga berperan penting dalam membentuk lingkungan tata surya kita, seperti mengarahkan ekor komet menjauhi Matahari dan memengaruhi kondisi ruang angkasa di sekitar planet.

Meski angin matahari terjadi secara konstan, intensitas dan kecepatannya bisa berubah-ubah, terutama saat terjadi ledakan besar di Matahari yang disebut badai matahari atau coronal mass ejections (CMEs), yang dampaknya bisa jauh lebih kuat.

Nah Ma, itulah empat karakteristik Matahari yang terlihat dari teleskop surya. Setelah mengenal keempat karakteristik Matahari yang bisa diamati melalui teleskop surya, Mama jadi semakin memahami betapa dinamis dan pentingnya bintang ini bagi kehidupan.

Mama bisa melihat bahwa Matahari bukan hanya sumber cahaya dan panas, tapi juga pusat aktivitas yang memengaruhi teknologi, cuaca antariksa, bahkan keseimbangan ekosistem di Bumi.

Jadi, mari terus dukung eksplorasi dan pembelajaran bersama si Kecil agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan peduli lingkungan!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid