Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Harus Diperhatikan saat Menegur Anak Laki-Laki

Orangtua menasihati anak
Freepik/bearfotos

Anak laki-laki tumbuh dengan energi besar, rasa ingin tahu yang tinggi, dan kadang ego yang mulai terbentuk sejak dini.

Saat mereka melakukan kesalahan, cara Mama menegur bisa jadi titik balik, apakah mereka akan belajar dan berkembang, atau justru merasa tidak dimengerti dan menjauh.

Menegur bukan berarti memarahi. Menegur adalah seni komunikasi yang penuh cinta, empati, dan strategi. Terlebih pada anak laki-laki, yang sering kali menyimpan perasaan di balik sikap cuek atau keras kepala.

Mama perlu pendekatan yang tepat agar teguran tidak hanya didengar, tapi juga dipahami dan diterima dengan hati terbuka.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan membahas 6 hal penting yang harus diperhatikan saat Mama menegur anak laki-laki, agar prosesnya tidak melukai, tapi justru memperkuat hubungan dan membentuk kepribadian yang tangguh dan penuh kasih.

1. Tidak boleh di depan orang lain

Mama dan anak bermain puzzle
Freepik

Anak laki-laki umumnya memiliki harga diri yang kuat dan cenderung sensitif terhadap cara orang lain memandang mereka.

Ketika Mama menegur mereka di depan orang lain, entah itu keluarga, teman, atau bahkan orang asing, yang mereka rasakan bukan hanya malu, tapi juga rasa terancam dan tidak dihargai.

Rasa malu yang dirasakan ini, dapat berkembang menjadi trauma yang memengaruhi harga diri dan konsep diri anak di masa depan. 

Teguran di depan umum juga dapat memengaruhi hubungan anak dengan teman-teman, menyebabkan mereka merasa terasing dan menghambat perkembangan sosialnya. 

Cara lebih baik yang dapat Mama lakukana adalah berbicaralah secara pribadi dengan anak di tempat yang tenang agar mereka merasa dihargai dan lebih mudah menerima nasihat. 

2. Mulai dengan apresiasi

Mama dan anak laki-laki
Freepik

Anak-anak, terutama laki-laki mungkin lebih sulit mengekspresikan emosinya. Mereka akan merasa lebih aman dan dihargai ketika mereka menerima apresiasi terlebih dahulu sebelum menerima teguran.

Hal ini terjadi karena cara tersebut memperlihatkan bahwa orangtua melihat mereka lebih dari sekadar kesalahannya. 

Ketika Mama menegur anak laki-laki diawali dengan apresiasi, hal tersebut dapat membuat anak lebih mudah menerima pesan koreksi, menguatkan perilaku positif, dan mengurangi perilaku negatif.

Pendekatan ini, yang dikenal sebagai teknik komunikasi "sandwich", menjaga agar anak merasa dihargai dan tidak diserang, sehingga mereka lebih terbuka untuk belajar dan berubah menjadi lebih baik. 

Apresiasi berfungsi sebagai penguat positif untuk perilaku yang diinginkan, sehingga anak akan lebih termotivasi untuk terus melakukannya di masa depan. 

3. Gunakan nada tenang tapi tegas

Mama membereskan pakaian bersama anaknya
Freepik

Menegur anak laki-laki dengan nada yang tenang tapi tegas adalah pendekatan yang paling efektif untuk membentuk karakter tanpa melukai.

Anak laki-laki cenderung memiliki dorongan untuk menunjukkan kemandirian dan kekuatan, sehingga cara Mama menyampaikan teguran sangat memengaruhi bagaimana mereka merespons.

Ketegasan memastikan anak memahami batasan dan konsekuensi tindakannya tanpa merasa diintimidasi, membantu mereka belajar disiplin dan bertanggung jawab.

Kombinasi keduanya juga mendorong anak untuk mendengarkan dan merespons dengan lebih baik, karena merasa lebih nyaman dan dihargai.

Contoh yang bisa Mama lakukan adalah dengan mengatakan kalimat berikut,

“Mama tahu kamu kesal tadi, tapi cara kamu membentak itu tidak baik. Mama ingin kamu belajar mengendalikan emosi, karena itu penting buat kamu nanti.”

Nada seperti ini tenang, tapi tetap menunjukkan bahwa Mama tidak menolerir perilaku yang salah. 

4. Bertanya terlebih dahulu sebelum menasihati

Mama memeluk anak laki-lakinya
Freepik

Menanyakan dulu sebelum menasihati anak laki-laki bertujuan untuk menciptakan dialog terbuka, menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat mereka, dan membantu anak merasa didengar dan dipahami.

Pendekatan ini menghindari konfrontasi, mencegah anak merasa disalahkan, serta membangun kepercayaan dan komunikasi yang lebih baik, karena anak akan lebih terbuka untuk menerima masukan ketika merasa dihargai. 

Dengan bertanya terlebih dahulu sebelum menasihati, Mama sedang menunjukkan bahwa pendapat dan perasaan mereka dihargai. Ini bukan hanya soal sopan santun, tapi strategi mendidik yang sangat efektif.

Pendekatan yang langsung menasihati tanpa bertanya dapat membuat anak merasa disalahkan atau disudutkan, sehingga mereka cenderung akan defensif. 

5. Arahkan anak, bukan merendahkan

Mama mengusap punggung anak
Freepik

Menegur anak laki-laki harus diarahkan, bukan direndahkan agar anak tidak merasa dipermalukan atau kehilangan harga diri.

Menegur dengan cara yang menghargai anak dapat membuat mereka lebih mudah menerima nasihat dan belajar dari kesalahan tanpa rasa takut atau malu yang berlebihan.

Merendahkan atau mempermalukan anak di depan orang lain justru dapat menurunkan rasa percaya dirinya, menimbulkan trauma emosional, dan bahkan membuat anak menjadi agresif atau menarik diri dari komunikasi dengan orang tua.

Menegur secara diarahkan berarti menyampaikan teguran dengan cara yang tenang, jelas, dan penuh pengertian, serta pada saat yang tepat secara pribadi agar anak merasa dihargai.

Pendekatan ini membantu anak memahami kesalahan dan konsekuensinya, serta mengajarkan mereka mengelola emosi dan konflik secara sehat.

6. Akhiri dengan pelukan atau sentuhan positif

Anak mencium pipi Mama
Freepik/bristekjegor

Ketika Mama menegur anak laki-laki, Mama harus mengakhirinya dengan pelukan atau sentuhan positif karena sentuhan tersebut memberikan rasa aman, nyaman, dan penghargaan emosional yang sangat penting bagi perkembangan anak.

Sentuhan positif seperti pelukan atau usapan lembut dapat menurunkan stres dan kecemasan anak melalui pelepasan hormon oksitosin yang dikenal sebagai "hormon cinta," sekaligus memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Sentuhan positif juga membantu anak dalam mengelola emosi, memperbaiki perilaku, serta membangun kepercayaan diri yang berkelanjutan.

Anak yang mendapatkan sentuhan hangat setelah ditegur cenderung lebih mampu menerima kritik tanpa merasa terancam atau takut, sehingga proses pembelajaran dan pertumbuhan karakter menjadi lebih efektif.

Terakhir, penting untuk selalu diingat bahwa menegur anak laki-laki bukan sekadar memberikan peringatan atau koreksi, melainkan sebuah proses mendidik yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan kasih sayang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Kisah Nu'aiman bin Amr, Sahabat Rasulullah yang Usil dan bikin Ketawa

17 Des 2025, 18:05 WIBBig Kid