Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Ngeri! Siswi SMP di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandungnya dengan Sadis

police line
Freepik/Mateus Andre

Seorang siswi asal Medan kelas SMP berinisial A (12 tahun) diamankan sebagai terduga pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri, Faizah Soraya (42 tahun).

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (10/12/2025) pagi di kediaman mereka di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, yang langsung mengejutkan warga sekitar karena jenazah korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar rumah mereka.

Menyikapi kasus yang melibatkan anak di bawah umur ini, Polrestabes Medan bersama Pemerintah Kota Medan telah memberikan pendampingan psikologis khusus kepada terduga pelaku.

Kronologi kejadian yang penuh tanda tanya ini pun masih terus didalami oleh penyidik untuk mengungkapkan kebenaran pembunuhan sadis tersebut. Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Kronologi kejadian

mother scolding his daughter
Freepik

Kepala lingkungan (kepling) setempat, Tono, adalah saksi mata pertama yang tiba di lokasi setelah menerima laporan warga tentang adanya keributan.

Dalam keterangannya, rumah korban dihuni oleh empat orang, yakni korban, suaminya, dan dua anak mereka. Suami korban tidur di kamar lantai 2, sedangkan korban dan dua anaknya di kamar lantai 1.

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di kamar tidurnya, setelah salat subuh. Setelah ambulans datang, Tono yang awalnya hanya melihat luka di lengan korban, kemudian ia mengungkapkan fakta kepada Polsek Sunggal bahwa terdapat setidaknya 20 luka tusukan pisau yang bersarang di tubuh Faizah.

2. Terduga pelaku dikenal anak yang manis

mother scolding his daughter
Freepik/Lifestylememory

Kejahatan yang memilukan ini diduga dipicu oleh pertengkaran antaran korban dengan anaknya. Tono sebagai saksi mata mengaku sempat mendengar Faizah sempat memarahi putrinya, sebelum kejadian berlangsung.

Padahal, banyak warga sekitar mengenal keluarga Faizah ini dikenal sebagai keluarga yang harmonis. Bahkan, sejumlah konten TikTok bersama keluarga ini pun terlihat begitu harmonis tanpa masalah besar.

Nggak cuma dikenal dengan keluarga yang harmonis, banyak warga juga tak menyangka karena selama ini terduga pelaku dikenal sebagai anak yang baik dan manis.

3. Penyelidikan masih terus dilakukan

penyelidikan polisi
Freepik/atlascompany

Hingga kini, pihak polisi masih terus mendalami kasus tersebut untuk mendalami motif di balik pembunuhan. Sejumlah saksi, termasuk suami dan anak pertama korban juga masih dilakukan pendalaman.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto juga menambahkan bahwa pemeriksaan terduga pelaku dilakukan dengan hati-hati dengan pendampingan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).

Mengingat terduga pelaku A masih berstatus anak di bawah umur, proses hukum kasus ini akan mengacu pada Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mengutamakan perlindungan dan pendampingan.

Saat ini terduga pelaku telah menerima pendampingan khusus dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Medan.

4. Keterangan netizen yang mengaku keluarga

police line
Freepik/Mateus Andre

Ramainya pemberitaan terkait seorang siswi SMP bunuh ibu kandungnya sendiri, seorang netizen yang mengaku keluarga korban pun membuat pernyataan di dalam beberapa unggahan yang beredar.

"Izin klarifikasi karna ini keluarga saya. Kejadian subuh pagi, diduga si adek bunuh mamanya. Kami sekeluarga gak percaya karna alasan yang gak masuk di logika bahwa adeknya dendam karna kakaknya dimarahin mama nya," tulis akun @pakdebrewok2122.

Melalui keterangan yang dituliskannya, ia menyebutkan bahwa sebelum kejadian, suami dari korban diduga selingkuh dan sempat meminta cerai dari korban.

"Dan yang buat kami gak percaya adalah sebelum kejadian si jantan ini selingkuh dan udah minta cerai tapi si istri gak mau dan udah pisah ranjang dan ntah kenapa bisa balik lagi ke rumah itu," tulisnya lagi.

Meski pihak kepolisian masih belum mengungkapkan fakta terbaru terkait motif pembunuhan seorang anak di bawah umur yang membunuh ibu kandunganya, tragedi ini menyadarkan kita betapa pentingnya menjaga hubungan sehat dalam keluarga dan memperhatikan kondisi psikologis anak.

Peran keluarga, lingkungan sekitar, dan pemerintah harus saling mendukung untuk mencegah kejadian serupa. Dukungan kepada semua pihak yang terdampak, terutama proses pendampingan psikologis, perlu terus diberikan agar mereka bisa pulih dan mendapatkan keadilan yang tepat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

10 Gaya Fashion Rafathar sepanjang Tahun 2025, Kasual Mewah

15 Des 2025, 13:07 WIBBig Kid