Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kecanduan Gadget Bikin Pasien RSJ Anak Meningkat, Ini 3 Langkah Pencegahannya

young kid playing phone
Freepik

Mama, pernah nggak mengalami kondisi anak marah-marah saat gadget-nya diambil? Ternyata, itu bisa jadi tanda adiksi atau kecanduan, Ma.

Beberapa RSJ di Indonesia mencatat ribuan pasien anak dan remaja setiap tahunnya. Mayoritas penyebabnya adalah karena kecanduan gadget dan game online.

Meski sangat mengkhawatirkan, memisahkan anak dari gadget sepenuhnya di era digital hampir mustahil. Karena itu, orang tua perlu strategi cerdas dalam mengubah screentime dari sekadar hiburan menjadi aktivitas produktif.

Berikut Popmama.com rangkumkan 3 langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anak kecanduan gadget.

1. Kenali tandanya, pahami bahayanya

young kid playing phone
Freepik

Kecanduan gadget lebih dari sekadar durasi mereka main, tapi menjadi gangguan perilaku yang membuat anak jadi sulit mengontrol diri, marah saat gadget diambil, dan mengabaikan aktivitas lain.

Menurut banyak ahli, penggunaan gadget merangsang pelepasan dopamin di otak, zat kimia pemicu rasa senang. Sistem "rem" otak anak yang belum matang membuat mereka sulit berhenti meski tahu itu tidak baik.

Langkah pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan mengenali tanda atau perilaku drastis yang dialami anak, seperti nilai sekolah turun atau menarik diri dari pergaulan.

World Health Organization (WHO) telah mengakui "gangguan permainan" atau gaming disorder sebagai kondisi yang perlu ditangani. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu perkembangan sosial-emosional anak.

2. Alihkan dengan kegiatan digital yang lebih positif

sekolah smp jakpus
Pexels/Agung Pandit Wiguna

Alih-alih melarang, orang tua bisa mengalihkan penggunaan gadget ke aktivitas positif yang sama-sama memanfaatkan teknologi digital.

Caranya, dengan mengubah konten yang dikonsumsi dengan mengenalkan anak pada dunia coding atau pemrograman. Coding untuk anak umumnya dirancang seperti permainan, sehingga anak tertarik memulainya.

Belajar coding sendiri bukan sekadar membuat anak jadi programmer, Ma, tapi bisa melatih logika, cara berpikir terstruktur, dan kreativitas.

Saat ini, telah banyak platform seperti Scratch atau Code.org yang menyajikan coding dalam bentuk blok warna-warni yang cocok untuk pemula, khususnya anak-anak.

Dengan begitu, screentime yang anak pergunakan menjadi investasi keterampilan yang jauh lebih positif untuk perkembangnya.

3. Tetapkan aturan dengan memberikan contoh

anak laki-laki
Freepik

Meski mungkin mustahil melepaskan anak dengan gadget di era digital ini, tapi konsistensi adalah kunci. Buat kesepakatan dengan anak tentang durasi, waktu, dan jenis konten yang boleh diakses.

Gunakan timer atau fitur parental control sebagai alat bantu agar orang tua bisa memantau screentime anak. Yang terpenting, orang tua harus menjadi contoh bagi anak. Karena sebagai peniru ulung, anak akan melihat apa yang orang tua nya lakukan, Ma.

Jika Mama sendiri masih sulit lepas dari gadget, maka bukan tak mungkin anak juga menerapkan hal yang sama. Yuk, mulai luangkan waktu untuk aktivitas non-digital bersama, seperti membaca, memasak bersama, atau sekadar mengobrol.

Interaksi langsung ini sangat penting untuk perkembangan emosional anak. Kehadiran dan perhatian orang tua adalah obat terbaik untuk mengurangi ketergantungan anak pada dunia digital.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

5 Fakta Arabella Anak Aura Kasih, Blasteran Brazil-Indonesia

24 Des 2025, 14:17 WIBBig Kid