- Menghargai proses
- Tidak instan menginginkan hasil
- Memahami kerja keras orang tua
Belajar Jualan Sejak Dini, Ini 4 Nilai Hidup yang Bisa Dipetik Anak

- Anak belajar berani bicara dan menghadapi orang asing sejak dini.
- Anak belajar proses, bukan hanya hasil, memahami kerja keras orang tua.
- Anak belajar tentang product knowledge dan tanggung jawab atas apa yang ia tawarkan.
Sebuah video yang diunggah di Instagram @dewitjhai, seorang ibu yang berjualan produk kombucha membagikan ia yang mengajak anaknya, Celine berjualan di area car free day.
Bukan sekadar menemani, sang ibu tampak aktif mengajarkan banyak hal mulai dari menata stand, memahami produk, hingga keberanian menyapa orang asing.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat sederhana. Namun jika dicermati lebih dalam, pengalaman ini menyimpan nilai pendidikan yang jauh melampaui urusan uang dan transaksi.
Berikut Popmama.com bagikan tentang belajar jualan sejak dini, ini 4 nilai hidup yang bisa dipetik anak.
1. Belajar berani bicara dan menghadapi orang asing sejak dini

Di usia praremaja, banyak anak masih canggung berbicara dengan orang dewasa di luar lingkaran keluarga. Namun di video tersebut, sang ibu dengan sabar mengajarkan anaknya untuk menyapa pelanggan, menawarkan produk, dan merespons penolakan dengan sikap sopan.
Ini bukan tentang memaksa anak atau mengeksploitasinya, melainkan melatih keberanian berbicara dan kepercayaan diri. Anak belajar penolakan dan tidak semua orang akan membeli. Penolakan bukan sesuatu yang memalukan, bicara dengan orang asing bisa dilakukan dengan aman dan santun
Kemampuan komunikasi ini adalah modal hidup yang akan sangat berguna di sekolah, organisasi, hingga dunia kerja kelak.
2. Anak belajar proses, bukan hanya hasil

Berjualan di CFD berarti anak terlibat langsung sejak awal: menyiapkan meja, mengatur barang, memastikan produk terlihat menarik, hingga membereskan kembali setelah selesai. Semua dilakukan dalam proses yang nyata dan melelahkan.
Dari sini anak belajar bahwa uang tidak datang begitu saja. Ini mengajarkan:
Pelajaran ini sering kali jauh lebih efektif daripada nasihat panjang lebar tentang “harus rajin” atau “harus bersyukur”.
3. Belajar tentang product knowledge, belajar tanggung jawab

Saat anak diajarkan tentang pemahaman mendalam akan produk yang ia tawarkan dari bahan-bahan dan outputnya. Maka ia akan belajar tentang tanggung jawab atas apa yang ia tawarkan.
Ia tahu ia tidak boleh asal bicara, tidak boleh menipu pelanggan, harus bisa menjelaskan dengan jujur. Maka ini adalah dasar dari etika bisnis yang jarang disadari orangtua, tapi sangat penting. Anak belajar bahwa berdagang adalah soal kepercayaan.
4. Lebih dari jualan, ini tentang menumbuhkan daya juang
Mungkin pelajaran terpenting dari pengalaman ini adalah daya juang. Saat dagangan sepi, saat ditolak berkali-kali, saat capek berdiri lama, anak belajar bertahan.
Bukan dengan dipaksa, tapi dengan didampingi. Anak belajar:
- Tidak mudah menyerah
- Tetap sopan meski ditolak
- Bangkit dan mencoba lagi
Inilah mental yang kelak membuat anak tidak rapuh saat menghadapi kegagalan di sekolah, pekerjaan, atau kehidupan secara umum.
Mama Dewi Tjhai menyampaikan, "Anak kalau hanya di wariskan uang itu akan habis, mari kita bekali dengan ilmu agar jadi bekal dia di masa mendatang.. Yuk sama sama belajar."
Wah! Hal sederhana ternyata berdampak istimewa ya. Praktikkan belajar jualan sejak dini, ini 4 nilai hidup yang bisa dipetik anak.


















