Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Studi: Dampak Orangtua Sibuk dengan Gadget pada Perkembangan Anak

Freepik

Tahukah Mama? Kebiasaan bermain gadget ternyata tak hanya memengaruhi anak, tapi juga cara orangtua merespons perilaku mereka. 

Penggunaan gadget oleh orangtua ternyata memiliki pengaruh signifikan pada kecerdasan emosional dan perilaku anak. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai studi, bahwa screen time berlebihan dapat mengurangi interaksi berkualitas antara orangtua dan anak.

Ketika kurangnya interaksi antara orangtua dan anak, tentu saja ini bisa berpotensi menghambat perkembangan bahasa dan kemampuan sosial anak. Lantas, apa saja dampak lainnya yang memengaruhi perkembangan anak ketika orangtua sibuk dengan gadget-nya?

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Kurangnya quality time dengan anak

Pexels/iam hogir

Penggunaan gadget di era teknologi saat ini memang tidak bisa kita hindari ya, Ma. Adanya gadget sendiri juga telah memudahkan banyak orang dalam menyelesaikan pekerjaan dan berinteraksi dengan orang lain hanya dalam satu sentuhan.

Namun, terlalu sering menggunakan sampai mengabaikan anak justru bisa memberikan dampak buruk pada perkembangan mereka, Ma. 

Itulah mengapa selain anak, orangtua juga perlu menjadi contoh untuk bijak menggunakan gadget untuk mendapatkan manfaat yang strategis.

Menurut penelitian Child Development (2021), dibuktikan bahwa orangtua yang menggunakan smartphone merespons 28% lebih sedikit anak-anaknya. Penelitian lain dari Journal of Pediatrics (2022) menunjukkan penurunan 40% kontak mata orangtua-anak saat menggunakan gadget.

Kurangnya interaksi dan quality time antara orangtua dan anak disebutkan oleh UNICEF bisa berisiko menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara, sulit memahami ekspresi emosi, hingga gangguan kelekatan.

Untuk mencegah atau mengurangi dampak ini pada si Kecil, Mama bisa melakukan metode "tech-free zone" sederhana, seperti saat makan atau sebelum tidur. Metode ini bisa Mama lakukan dengan 30 menit interaksi tanpa gadget per hari untuk tingkatkan kelekatan orangtua dan anak.

Selain meningkatkan kedekatan, metode ini juga bisa mengajari anak dalam menggunakan gadget dengan bijak tanpa berlebihan.

2. Terganggunya kecerdasan emosional anak

Freepik

Untuk orangtua yang punya kesibukan padat dan memerlukan penggunaan gadget, menghindari gadget mungkin terdengar sulit dilakukan ya, Ma, Pa?

Namun, sebisa mungkin kita perlu lebih bijak mengontrol batas penggunaan gadget saat di depan anak-anak karena ketika ini terjadi, orangtua cenderung melewatkan momen penting untuk mengajarkan pengaturan emosi pada anak. Anak pun kehilangan contoh konkret dalam mengelola perasaan.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa anak dengan orangtua yang sering menggunakan gadget menunjukkan skor kecerdasan emosional lebih rendah. Mereka juga lebih sulit memahami dan mengekspresikan emosi dengan tepat, karena kurangnya interaksi dengan orangtua.

Nah, agar anak bisa lebih dekat dan mendapatkan contoh nyata untuk perkembangannya, Mama dan Papa bisa mengurangi penggunaan gadget saat bersama anak, salah satunya dengan mematikan notifikasi saat bersama anak.

Bila memang ada satu kondisi yang tidak memungkinkan untuk lepas dari gadget, Mama bisa meminta izin pada anak untuk meminta sedikit waktu dalam membalas pesan.

Misalnya dengan mengucapkan, "Mama izin balas pesan ini sebentar, ya? Abis ini kita lanjut mainnya!"

3. Meningkatnya pola asuh yang kasar

Freepik

Tanpa kita sadari, pola asuh yang lebih kasar mungkin bisa saja diterapkan pada anak ketika terlalu sibuk dengan gadget, Ma.

Penelitian yang dilakukan Developmental Science (2023), membuktikan bahwa orangtua yang terdistraksi gadget 3x lebih mungkin bereaksi berlebihan. Tak heran jika tanpa sadar kita bisa saja menjadi lebih keras dan kurang sabar pada anak karena merasa terdistraksi oleh mereka.

Padahal, hal ini justru bisa memicu lingkaran negatif dalam hubungan orangtua dan anak karena berisiko menimbulkan masalah perilaku jangka panjang pada anak.

Anak adalah peniru ulung, jadi apa yang mereka lihat dari orangtuanya, bisa jadi hal tersebut akan mereka terapkan kembali di kemudian hari. Tentu kita tidak ingin hal seperti ini terjadi kan, Ma, Pa?

Untuk itu, yuk, mulai batasi penggunaan gadget saat bersama anak. Selain mengajarkan anak untuk melakukan hal serupa, ini juga bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan mendukung perkembangan optimal si Kecil tanpa terdistraksi digital.

Ingat, momen berharga bersama anak tidak akan terulang. Manfaatkan sebaik mungkin di usia emas si Kecil ya, Ma, Pa.

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us