"Kasus kejahatan luar biasa, yakni dugaan tindak pidana persetubuhan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang turut melibatkan unsur eksploitasi seksual oleh ibu kandung korban," ujar Kasat Reskrim Polres Bangkep AKP Anton S dalam keterangannya, Senin (6/10/2025), melansir dari berbagai sumber.
Kronologi Anak SD Dicabuli Ayah dan Kakak lalu Dijual Ibu Kandung

- Kejahatan pada anak di bawah umur melibatkan orangtua kandung
- Kakak korban tidak ditahan karena masih di bawah umur
- Korban selama ini diam karena mendapat ancaman pembunuhan oleh papanya
Seorang siswi SD berusia 11 tahun di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, dicabuli oleh papa kandung, kakak kandung, hingga kekasihnya.
Tak sampai di situ, korban juga dijual oleh mama kandungnya ke laki-laki hidung belang. Dalam keterangannya, Kasat Reskrim Polres Bangkep AKP Anton S mengungkapkan eksploitasi seksual anak di bawah umur ini melibatkan orangtua kandung.
Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut kronologi anak SD dicabuli ayah dan kakak lalu dijual ibu kandung.
1. Kejahatan pada anak di bawah umur melibatkan orangtua kandung

Kasus pencabulan anak di bawah umur ini terungkap usai adanya laporan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkep pada Rabu, (1/10/2025).
Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan telah mengamankan lima orang pelaku berinisial SY, IY, AT, YS, dan EK.
"Kami telah menahan total 5 pelaku yang terbukti melakukan kejahatan ini. Mereka adalah ayah kandung (SY) yang menyetubuhi korban, ibu kandung (AT) yang menjual korban, serta dua orang lansia (YS dan EK) yang membeli layanan seksual dari ibu korban," terang Anton.
2. Kakak korban tidak ditahan karena masih di bawah umur

Anton mengungkapkan satu pelaku lainnya adalah kekasih korban yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga ditahan. Sedangkan, kakak kandung korban berinisial IY tidak ditahan karena masih di bawah umur.
"Kami pastikan para pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan tindak pidana eksploitasi seksual anak dengan hukuman maksimal," tegasnya.
3. Korban selama ini diam karena mendapat ancaman pembunuhan oleh papanya

Korban selama ini memilih untuk diam karena kerap diancam akan dibunuh oleh papa kandungnya yang berstatus sebagai pelaku. Namun, pelaku yang sudah tidak tahan pada akhirnya memilih untuk bercerita ke guru kelasnya.
"Korban awalnya takut memberikan keterangan karena diancam akan dibunuh sang ayah," bebernya.
4. Korban dijual oleh sang Mama dengan tarif Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu

Anton mengungkapkan, mama kandung korban menawarkan anaknya ke laki-laki hidung belang yang merupakan butuh angkut barang di Pelabuhan Sambulangan. AT mematok tarif Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.
"Dua pria lanjut usia, berinisial YS dan EK, diketahui menjadi pembeli layanan tersebut dengan tarif yang sangat rendah, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000," jelasnya.
5. Korban mengalami trauma karena jadi korban eksploitasi keluarga sendiri

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng), saat ini tengah mendampingi korban.
Kondisi korban secara umum baik. Namun, ia mengalami trauma lantaran pelakunya adalah keluarganya sendiri. Korban saat ini berada di rumah aman DP3A. Pendampingan oleh DP3A terus dilakukan hingga kondisi mentalnya pulih.
Demikian informasi mengenai kronologi anak SD dicabuli ayah dan kakak lalu dijual ibu kandung. Semoga ke depannya tidak ada lagi kasus seperti ini lagi ya, Ma.










-smZIk0Nsd25hP0vk8SU2HMmOVdRpOAfq.jpg)








