“Dari informasi siswa, saat belajar mereka mendengar suara runtuhan seperti kayu yang retak, tak lama setelah itu barulah atapnya roboh.” ungkap Yudi pada Rabu (10/9/2025).
Kronologi Atap SMKN 1 Cileungsi Roboh saat KBM, Lukai Puluhan Siswa

Kejadian robohnya atap di SMKN 1 Cileungsi pada Rabu (10/9/2025) pagi menimbulkan kepanikan besar di lingkungan sekolah.
Insiden tersebut terjadi saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung, membuat para siswa dan guru tidak sempat menghindar ketika material bangunan runtuh.
Suasana yang semula tenang di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor tersebut seketika berubah menjadi kepanikan, dengan upaya evakuasi yang sontak dilakukan.
Peristiwa ini memicu perhatian masyarakat, khususnya orangtua yang khawatir dengan kondisi para siswa.
Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar kronologi atap SMKN 1 Cileungsi roboh saat KBM, lukai puluhan siswa.
1. Tidak ada angin kencang atau hujan sebelum kejadian

Diketahui, atap SMKN 1 Cileungsi roboh secara tiba-tiba dan langsung menimpa puluhan siswa dan guru di dalam bangunan pada hari Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Cileungsi Adi Henryana. Menurut pengamatan di lokasi, robohnya atap tidak dipengaruhi oleh faktor alam.
Di hari kejadian, area sekolah tidak dilanda angin kencang maupun hujan yang dapat menjadi pemicu ambruknya atap sekolah.
Pihak Camat Cileungsi menyampaikan bahwa dugaan sementara penyebab insiden robohnya atap ini adalah konstruksi baja ringan yang tidak kuat menahan genteng.
2. Insiden terjadi saat jam pelajaran

Insiden ambruknya atap terjadi saat para siswa dan guru sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB.
Material bangunan dari atap yang roboh menimpa 4 ruangan yang sedang digunakan untuk kegiatan pembelajaran serta para siswa dan guru di bawahnya.
Ruangan yang terdampak terdiri dari 3 ruang kelas dan 1 ruang aula.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kadis Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa. Beliau juga menambahkan kesaksian para siswa yang sedang belajar di lokasi saat kejadian.
Kesaksian inilah yang memperkuat dugaan penyebab ambruknya atap adalah konstruksi bangunan yang sudah tidak kuasa menahan beban genteng.
3. Puluhan korban luka dilarikan ke rumah sakit

Kejadian tersebut ditangani oleh Damkar Kabupaten Bogor dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bogor beserta tim gabungan.
Sedikitnya 31 orang menjadi korban luka dalam peristiwa ini. Korban terdiri dari 29 orang murid dan 2 orang guru.
Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RS Thamrin dan RS Mary. Diketahui, sebagian besar korban mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang.
Namun, ada beberapa korban yang masih harus menjalani perawatan di UGD dan satu korban yang mengalami patah tulang.
Camat Cileungsi menegaskan bahwa biaya perawatan korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
Karena kejadian ini, bangunan sekolah SMKN 1 Cileungsi yang dibangun pada tahun 2016 tersebut dipastikan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar sebelum ada perbaikan dan renovasi total.
Itulah informasi mengenai kronologi atap SMKN 1 Cileungsi roboh saat KBM, lukai puluhan siswa.



















