Jangan Panik! Lakukan 5 Langkah Tepat Ini Ketika Terjadi Tsunami

Begini cara menghadapi tsunami. Mama perlu mengajari si Anak, lho!

2 Oktober 2018

Jangan Panik Lakukan 5 Langkah Tepat Ini Ketika Terjadi Tsunami
Freepik/freevector

Hati siapa tak hancur melihat tsunami yang melanda Palu kemarin. Ya, bencana alam seperti tsunami memang selalu meninggalkan sedih yang mendalam. Bayangkan berapa banyak anak yang mungkin terpisah dari orangtuanya, terluka, atau bahkan harus mendengar berita duka dari keluarga tercinta.

Menghadapi bencana alam memang bukan hal yang mudah, terlebih ini biasanya terjadi tanpa peringatan. Dalam waktu yang begitu sempit dan situasi yang begitu mencekam, mencari jalan keluar terbaik seringkali sulit untuk dilakukan.

Untuk itu, penting bagi Mama untuk mengantisipasi bencana, dengan mengajarkan anak tentang cara menghadapi bencana. Ingat, bencana alam bisa terjadi kapan saja, dan siapa saja bisa menjadi korbannya.

Sebagai bentuk antisipasi, mari ajarkan si Anak tentang langkah-langkah tepat yang harus dilakukan jika tsunami tiba-tiba melanda daerah tinggal Mama. Ikuti beberapa saran dari American Red Cross berikut ini, Ma.

1. Jangan panik

1. Jangan panik
Freepik/jiwingka

Kami mengerti, terkepung di tengah serangan bencana alam memang mendebarkan.

Panik? Panik sesaat adalah hal yang normal, namun demi mendapatkan solusi terbaik untuk keluarga dan anak-anak, cobalah untuk tetap tenang, Ma.

Segera jernihkan pikiran, fokus mencari solusi, dan bertindak cepat! Ingat, panik berlebih akan menghambat langkah Mama dalam menyelamatkan diri dan keluarga.

Editors' Pick

Kenali beda peringatannya

Kenali beda peringatannya
Freepik/brgfx

Satu kalimat dari American Red Cross yang layak untuk dikutip adalah, “Jika Anda bisa melihat gelombang tsunami, artinya Anda terlalu dekat dan tidak aman.” Mama juga perlu mengetahui perbedaan peringatan tsunami, seperti:

Tsunami WARNING: Artinya ada kemungkinan tsunami yang belum diverifikasi, namun bisa saja terjadi setidaknya satu jam lagi.

Tsunami WATCH: Artinya ada tsunami yang sudah terjadi dan bisa jadi ini dekat dengan area rumah mama.

3. Saat tsunami datang

3. Saat tsunami datang
Freepik/poemsuk

1. Lari ke tempat tinggi.

Untuk melarikan diri dari serbuan tsunami, segera berlarilah ke tempat tertinggi di daerah rumah mama. Tempat tinggi tersebut ideal berada di 30.48 meter di atas permukaan laut. American Red Cross menyarankan Mama dan keluarga harus bisa mencapai tempat tinggi tersebut dalam selambatnya 15 menit dari dinyatakan tsunami. Ingat, ketinggian gelombang tsunami bisa 25 meter lho, Ma.

2. Lari sejauh mungkin.

Tidak hanya harus berlari ke tempat tertinggi, Mama dan keluarga juga harus berlari sejauh mungkin dari laut. Setidaknya Mama harus menjauh 3.2 kilometer dari laut. 

3. Cari bangunan kokoh.

Jika dataran tinggi terlalu jauh atau sulit ditemukan, carilah gedung atau bangunan apa saja yang kokoh. Sebisa mungkin berlindung di lantai yang tinggi atau di atas lantai 3, dan tunggu hingga keadaan aman.

4. Jeli saat terhanyut.

Jika Mama atau keluarga terbawa gelombang tsunami, berpeganganlah pada benda yang bisa dijadikan rakit. Dan ketika gelombang membawa Mama ke permukaan yang lebih tinggi, carilah atap rumah atau atap bangunan yang kokoh, berpegangan, dan tunggu hingga keadaan membaik.

5. Waspada tsunami lanjutan.

Ketika Mama kira tsunami sudah berlalu, jangan langsung terlena. Tsunami biasanya terdiri dari beberapa gelombang. Selamat dari gelombang pertama, masih harus waspada dengan gelombang selanjutnya. Berita buruknya: gelombang kedua biasanya lebih besar dan berbahaya dari yang pertama. Tetap waspada hingga petugas menyatakan tsunami telah berakhir.

4. Saat terjadi gempa

4. Saat terjadi gempa
Freepik/freevector

Biasanya gempa kuat lebih dulu terjadi sebelum tsunami muncul. Jika gempa hebat terjadi, lakukan beberapa langkah berikut ini:

  1. Lindungi diri dan berpegangan pada sesuatu yang kokoh.
  2. Ketika gempa mulai berhenti, langsung berlari ke tempat yang tinggi dan menjauh dari pantai, karena kemungkinan sebentar lagi tsunami akan datang.
  3. Ikuti instruksi petugas, yang biasanya memberi rekomendasi rute evakuasi. Jika kondisi fisik Mama dan keluarga tidak memungkinkan untuk berlari lebih jauh ke tempat tinggi, cari gedung 3 lantai yang masih kokoh. Berlindunglah di lantai tertinggi.
  4. Jika setelah gempa ada informasi “tsunami warning” itu artinya sudah dipastikan akan segera datang tsunami dalam waktu dekat. Saat itu terjadi mungkin Mama dan keluarga sudah tidak punya banyak waktu untuk berlari terlalu jauh. Cara terbaik adalah berlindung di dalam bangunan kokoh terdekat.
  5. Jauhi jembatan, billboard, tiang sutet, atau benda-benda berat lainnya karena ini biasanya sudah tidak kokoh setelah gempa, dan mudah hancur dan hanyut termakan tsunami. Berada di dekat itu semua bisa membahayakan keselamatan Mama sekeluarga.

5. Setelah tsunami

5. Setelah tsunami
Freepik/freevector

Kaget, lelah, panik, sedih, atau terluka fisik dan mental. Itu mungkin hanya sebagian kecil dari perasaan para korban tsunami yang selamat. Hati dan benak para korban pasti carut marut. Namun untuk memastikan Mama dan keluarga selamat, ikuti beberapa cara berikut ini:

  1. Tetap tenang dan waspada.
  2. Waspadai bangunan yang sudah tidak kokoh lagi akibat tsunami dan gempa.
  3. Hindari kabel listrik untuk mencegah sengatan listrik.
  4. Saat memasuki rumah, hati-hati karena bisa jadi rumah Mama sudah tidak kokoh.
  5. Beri dukungan untuk sesama korban tsunami.
  6. Berlindunglah di tempat evakuasi yang aman.

Semoga Mama dan keluarga selalu aman dari bencana alam, ya.

The Latest