7 Alasan Anak Tidak Punya Jiwa Berjuang

Setiap orangtua tentu ingin melihat anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah menyerah, dan punya semangat juang tinggi.
Namun, kenyataannya tidak semua anak memiliki “jiwa berjuang” yang kuat. Banyak Mama yang bertanya-tanya, kenapa anak mudah menyerah, takut mencoba, atau sulit bangkit saat menghadapi kegagalan?
Berikut penjelasan mengenai alasan anak tidak punya jiwa berjuang yang telah Popmama.com rangkum, agar mudah dipahami dan relevan untuk para Mama.
1. Terlalu sering dilindungi dari kegagalan

Salah satu kesalahan umum dalam pola asuh adalah keinginan agar anak selalu merasa nyaman dan terhindar dari kegagalan atau kekecewaan.
Mama yang terlalu protektif tanpa sadar membuat anak tidak pernah belajar menghadapi tantangan. Akibatnya, anak tumbuh menjadi pribadi yang mudah menyerah karena tidak terbiasa menghadapi masalah dan mencari solusi sendiri.
Anak perlu diberi kesempatan untuk merasakan kegagalan agar tahu bahwa usaha dan proses itu penting.
2. Motivasi anak hanya dari luar (ekstrinsik)

Jika semangat anak hanya dibangun dengan hadiah atau pujian, anak cenderung berjuang hanya demi mendapatkan sesuatu, bukan karena ingin berkembang.
Ketika hadiah itu tidak ada, motivasi anak pun hilang. Padahal, motivasi yang paling kuat adalah motivasi dari dalam diri (intrinsik), seperti rasa ingin tahu, kegembiraan, atau kepuasan setelah berusaha.
3. Kurangnya contoh dan dukungan dari orangtua

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orangtua mudah menyerah atau tidak menunjukkan semangat berjuang dalam kehidupan sehari-hari, anak pun akan meniru hal yang sama.
Sebaliknya, anak yang melihat orangtuanya gigih, pantang menyerah, dan menghargai proses akan lebih mudah menumbuhkan jiwa berjuang dalam dirinya.
4. Tidak diajarkan nilai persaingan sehat

Banyak orangtua yang khawatir anaknya akan stres jika harus bersaing, sehingga anak tidak pernah diajak untuk menghadapi persaingan secara sehat.
Padahal, persaingan yang sehat justru mengajarkan anak untuk berusaha menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, belajar menerima kekalahan, dan bangkit kembali setelah gagal.
5. Lingkungan yang kurang mendukung

Lingkungan yang terlalu menuntut atau sebaliknya, terlalu memanjakan, bisa membuat anak kehilangan semangat berjuang.
Anak yang sering dibanding-bandingkan atau selalu mendapat tekanan untuk menjadi yang terbaik bisa merasa takut gagal dan akhirnya memilih untuk tidak mencoba sama sekali.
Sebaliknya, anak yang tidak pernah diberi tantangan juga tidak belajar untuk berjuang.
6. Kurangnya keseimbangan emosi di rumah

Kebahagiaan dan kestabilan emosi Mama sangat berpengaruh pada semangat anak. Mama yang sering stres, mudah marah, atau kurang hadir secara emosional bisa membuat anak merasa tidak aman dan akhirnya kehilangan motivasi untuk berjuang.
Anak yang tumbuh di lingkungan penuh kasih, dukungan, dan komunikasi yang baik akan lebih percaya diri menghadapi tantangan.
7. Trauma masa lalu

Pernah mengalami trauma fisik atau psikologis dapat berdampak pada kesehatan mental anak dan membuat mereka merasa tidak berdaya.
Trauma bisa menyebabkan anak menjadi lebih mudah menyerah, kurang percaya diri, dan sulit untuk berjuang dalam menghadapi masalah.
Dengan memahami alasan anak tidak memiliki jiwa berjuang, Mama bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan hidup. Ingat, semangat juang bukan bawaan lahir, tapi bisa dibangun bersama lewat pola asuh yang tepat.