Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Gejala Gangguan Ginjal Anak yang Kerap Terjadi di Pagi Hari, Ini Kata Dokter!

anak sakit
freepik
Intinya sih...
  • Wajah bengkak, terutama di sekitar mata (edema periorbital)
  • Kelopak mata tampak bengkak setiap kali bangun tidur
  • Sering pipis malam hari (nokturia) atau justru jarang pipis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keluhan kecil anak di pagi hari bisa menjadi tanda awal adanya gangguan pada ginjal. Sebab, beberapa gejala kerusakan ginjal justru lebih mudah terlihat saat anak baru bangun tidur. 

Dengan mengenalinya lebih awal, orangtua bisa segera melakukan langkah cepat dan tepat, termasuk berkonsultasi ke dokter sebelum masalah berkembang menjadi lebih serius.

Berikut Popmama.com siap membahas gejala gangguan ginjal anak yang kerap terjadi di pagi hari berdasarkan penjelasan medis. 

1. Wajah bengkak, terutama di sekitar mata (edema periorbital)

Salah satu gejala kerusakan ginjal yang sering muncul pada anak adalah pembengkakan wajah, khususnya di area sekitar mata atau disebut edema periorbital.

Karena posisi tidur mendatar, cairan yang tertahan dalam tubuh cenderung berkumpul ke bagian wajah saat bangun pagi, sehingga kelihatan lebih jelas. Pada sindrom nefrotik, pembengkakan di kelopak mata sering jadi tanda awal gangguan ginjal. 

“Yang pertama wajahnya bengkak, sembab terutama di sekitar mata itu,” ujar dr Slamet Suswantoro SpBA selaku Dokter Spesialis Bedah Anak melansir dari akun Instagram @dr.slametsuswantoro. 

Melansir dari MSD Manuals, pembengkakan ini terjadi karena ginjal yang tidak bekerja optimal gagal menahan protein dalam darah. Bila banyak protein bocor ke urin (proteinuria), maka konsentrasi protein darah menurun, sehingga tekanan osmotik intravaskular berkurang.

Alhasil, cairan lebih mudah ‘bocor’ ke jaringan sekitarnya dan menumpuk di jaringan (edema). Karena efek gravitasi saat anak berdiri atau aktif di siang hari, edema akan meredam ke bagian tubuh bawah seperti kaki, sehingga di pagi hari pembengkakan di wajah lebih tampak dibanding bagian tubuh lain.

2. Kelopak mata tampak bengkak setiap kali bangun tidur

ilustrasi dokter memeriksa mata anak perempuan (freepik.com/freepik)
freeepik

Kelopak mata adalah bagian tubuh yang tipis dan longgar, sehingga merupakan lokasi ‘favorit’ bagi cairan untuk berkumpul ketika tubuh dalam posisi tidur. 

Akibatnya, saat bangun pagi, kelopak mata anak bisa tampak membengkak lebih jelas dibanding bagian wajah lainnya.

“Kelopak mata menjadi bengkak pada saat bangun tidur,” ungkap dr Slamet Suswantoro SpBA.

Fenomena ini sering dikaitkan dengan retensi cairan (penahanan cairan) yang disebabkan oleh gagal ginjal dalam mengatur keseimbangan natrium dan air. 

Ginjal yang terganggu tidak dapat dengan baik mengeluarkan cairan atau menjaga keseimbangan elektrolit, menyebabkan kelebihan cairan di ruang antar sel (interseluler). 

Saat anak tidur, cairan ini terdorong ke jaringan lunak wajah dan mata, sehingga muncul pembengkakan kelopak mata saat bangun.

Jika pembengkakan mata ini konsisten muncul di pagi hari dan tak hilang setelah beberapa waktu atau aktivitas, hal ini patut dicurigai dan perlu evaluasi lebih lanjut oleh dokter spesialis ginjal atau anak.

3. Sering pipis malam hari (nokturia) atau justru jarang pipis

freepik
freepik

Mengutip dari PMC, gangguan fungsi ginjal dapat memengaruhi kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin. Jika konsentrasi urin terganggu, anak berpotensi mengalami buang air kecil lebih sering di malam hari (nokturia).

“Sering pipis di malam hari atau justru jarang pipis,” ujar dr Slamet Suswantoro SpBA.

Sebaliknya, jika ginjal sangat terganggu atau terjadi obstruksi atau kerusakan lanjut, frekuensi buang air kecil bisa menurun (oliguria), terutama jika fungsi ginjal menurun secara signifikan. 

Dalam sindrom ginjal yang berat, produksi urin yang sangat sedikit bisa terjadi. Jika anak mulai sering terbangun karena ingin pipis atau sebaliknya sangat jarang buang air kecil, orangtua sebaiknya mencatat pola ini dan berkonsultasi ke dokter. 

4. Urin tampak berbuih atau ‘berpusat’ (foamy urine)

Ilustrasi Toilet Training (Freepik.com/Freepik)
freepik

Urin yang berbuih atau “berbusur” adalah indikasi bahwa terdapat protein (albumin) yang bocor ke urin (proteinuria). Dalam kondisi ginjal yang rusak, lapisan penyaring (glomerulus) kehilangan integritasnya, sehingga protein yang seharusnya tertahan di darah ikut terbawa ke urin. 

Efek ini akan menghasilkan permukaan urin yang berbusa ketika dipipiskan. Kehadiran proteinuria adalah salah satu tanda khas dari sindrom nefrotik atau gangguan glomerulus lainnya. 

Bila urin anak sering berbusa, terutama saat bangun pagi, bisa menjadi sinyal penting adanya gangguan ginjal. Dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan ‘urinalisis’ (profil urin) untuk mengecek kadar protein, albumin, kreatinin, dan unsur lain sebagai langkah awal diagnosis. 

“Urinnya berpusat. Ini petanda bahwa adanya kandungan protein di dalam urin,” jelas dr Slamet Suswantoro SpBA.

Namun penting dicatat: urin berbuih sesekali pada anak bisa terjadi karena penyebab non-ginjal, misalnya dehidrasi atau kebiasaan buang air kecil cepat). Jadi, orangtua harus memantau pola dan frekuensinya.

5. Badan lemas atau tidak segar meskipun tidur sudah cukup

ilustrasi anak sakit (pixabay.com/Gwen M)
pixabay/Gwen M

Kondisi ginjal yang terganggu sering menyebabkan akumulasi zat sisa. Akibatnya, anak bisa merasa lemas, lesu, atau ‘tidak fit’ meskipun jam tidurnya sudah mencukupi. Gejala malaise (merasa kurang sehat) ini memang tercantum sebagai bagian dari sindrom nefrotik atau gangguan ginjal pada umumnya. 

“Badan lemas atau tidak segar padahal tidurnya sudah cukup,” pungkasnya. 

Selain itu, hilangnya protein darah (karena bocor ke urin) juga dapat memengaruhi status gizi dan fungsi sel tubuh, sehingga energi anak bisa berkurang. 

Apabila ginjal tidak mampu menjaga keseimbangan elektrolit, natrium, kalium, dan air, tubuh juga mengalami stres metabolik yang turut memicu kelelahan. 

Kelelahan ini bisa menjadi salah satu sinyal halus yang sering diabaikan orangtua. Bila anak secara konsisten mengeluh lesu, kurang semangat, atau tidak bugar sejak pagi meskipun tidurnya nyenyak, ini bisa menjadi alarm penting untuk mengecek fungsi ginjal atau gangguan sistem lainnya.

Nah, itu dia gejala gangguan ginjal anak yang kerap terjadi di pagi hari. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter bila tanda-tanda di atas muncul secara konsisten ya, Ma. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Tiga Pelajar SMA Ini Demonstrasikan Drone Lokal untuk Tangani Bencana

16 Des 2025, 17:49 WIBBig Kid