Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Meresahkan! Video 18+ Berbentuk Kartun Beredar di Media Sosial

Tangkapan Layar dari Video yang Mengandung Unsur 18+
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara
Intinya sih...
  • Video 18+ Berkedok Animasi secara eksplisit mengarah pada aktivitas dewasa.
  • Ketika anak sudah terlanjur menonton video, algoritma bisa salah sasaran.
  • Tanpa pengawasan dan pengaturan keamanan dari orangtua, anak bisa masuk ke loop tontonan yang semakin tidak sesuai usia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hati-hati, Ma! Sedang marak beredar konten 18+ di media sosial berbentuk kartun yang bisa jadi menarik perhatian anak-anak.

Seorang Mama membagikan temuannya soal video beranimasi fabel seperti tontonan anak, namun isinya mengandung asusila dan tidak cocok ditonton untuk usia kecil.

Popmama.com mengetahui hal ini memicu kekhawatiran, karena sebagian orangtua belum memahami fitur keamanan di aplikasi yang perlu diatur untuk menghindari anak dari tontonan tak senonoh.

Duh, meresahkan! Video 18+ berbentuk kartun beredar di media sosial.

Table of Content

Video 18+ Berkedok Animasi

Video 18+ Berkedok Animasi

Tangkapan Layar dari Video yang Mengandung Unsur 18+
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Ceritanya menggambarkan orangtua yang “bekerja” dengan berbagai profesi, lalu terlihat membawa laki-laki atau perempuan lain ke rumah.

Masalahnya, video tersebut memuat suara-suara tidak pantas dari dalam kamar yang secara eksplisit mengarah pada aktivitas dewasa. Dalam narasinya, si anak diceritakan salah paham dan mengira orangtuanya benar-benar sedang bekerja, padahal kontennya jelas tidak sesuai untuk anak-anak.

Algoritma Media Sosial Bisa Salah Mengira Minat Anak

Tangkapan Layar dari Video yang Mengandung Unsur 18+
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Ketika anak sudah terlanjur menonton video, meskipun hanya beberapa detik, algoritma platform bisa langsung menangkap bahwa konten tersebut “menarik bagi pengguna.” Sistem kemudian menganggap video itu relevan dan mulai merekomendasikan tontonan serupa di halaman For You, Explore, atau rekomendasi berikutnya.

Masalahnya, anak tidak punya kapasitas untuk memilah mana tontonan aman dan mana yang berbahaya. Begitu satu video tidak pantas masuk ke feed mereka, rentetan konten lain dengan tema atau pola yang mirip bisa muncul tanpa mereka sadari. Tanpa pengawasan dan pengaturan keamanan dari orangtua, anak bisa masuk ke loop tontonan yang semakin tidak sesuai usia, padahal awalnya hanya karena tampilan kartunnya terlihat aman.

Perhatikan Fitur Keamanan dan Segera Aktifkan!

Tangkapan Layar Pengaturan TikTok
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Mama bisa menyesuaikan feed di akun anak, memilah kata kunci dan variasinya atau tagar yang ingin dikecualikan, serta visibilitas daftar kata kunci berdasarkan FYP anak.

Dapatkan notifikasi tentang aktivitas anak remaja Mama, seperti jika akun Mama batal ditautkan, dengan mengaktifkan notifikasi pembaruan yang disesuaikan.

Meskipun Mama telah memberikan pengawasan penuh, terdapat satu hal yang harus selalu diingat, yakni media sosial dan internet tidak diperuntukkan untuk anak di bawah 13 tahun.

Orangtua Perlu Lebih Aktif Mengawasi Durasi

Tangkapan Layar Pengaturan TikTok
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Tentukan durasi waktu yang dapat dihabiskan anak Mama di sosial media seperti TikTok per harinya. Untuk anak remaja yang berusia 13 hingga 17 tahun, pengaturan ini secara default aktif selama satu jam.

Mama dapat mengupayakan:

  • Menetapkan batas waktu layar anak remaja langsung dari akun Mama.
  • Menetapkan satu batas waktu layar untuk TikTok guna diterapkan ke semua perangkat anak.
  • Mendapatkan kode sandi acak yang dapat Mama dan Papa masukkan setelah waktu penggunaan anak habis agar mereka dapat kembali menggunakan TikTok.

Mama juga bisa mendapatkan ringkasan waktu yang dihabiskan anak di aplikasi termasuk waktu kumulatif yang dihabiskan setiap hari selama 4 minggu terakhir dan berapa kali anak Mama membuka aplikasi setiap harinya.

Pada intinya, orangtua memiliki kontrol penuh atas anak dalam bermedia sosial, berikan anak pengawasan yang ketat dan terjadwal, bukan dibebaskan begitu saja.

Tanda-Tanda Anak Mungkin Terpapar Konten Tidak Pantas

anak bermain gadget
Freepik

Berikut tanda-tanda yang bisa mama perhatikan ketika anak mungkin terpapar konten yang tidak pantas:

1. Mulai menirukan kata, adegan, atau gestur dewasa

Anak mungkin tiba-tiba mengucapkan istilah baru, menirukan suara tertentu, atau melakukan gerakan yang tidak pernah ia lihat dari lingkungan sehari-hari. Ini bisa menjadi sinyal bahwa ia menyerap sesuatu dari tontonan yang tidak sesuai usia.

2. Menonton secara diam-diam dan cenderung menyembunyikan layar

Ketika anak mulai memiringkan layar, cepat menutup aplikasi, mencuri-curi waktu screen time atau panik ketika orangtua mendekat, bisa jadi ia sedang mengakses konten yang tidak ingin ia perlihatkan. Perilaku ini biasanya muncul ketika anak merasa bingung atau tahu bahwa apa yang ditonton tidak boleh dilihat.

3. Mendadak penasaran dengan hal-hal dewasa yang tidak sesuai usianya

Anak mungkin mulai bertanya soal hubungan, tubuh, atau aktivitas dewasa dengan nada penasaran atau bercanda. Rasa ingin tahu ini seringkali merupakan refleksi dari sesuatu yang baru ia lihat dan belum ia pahami.

Meresahkan, ya! video 18+ berbentuk kartun beredar di media sosial. Yuk awasi aktivitas digital anak

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Meresahkan! Video 18+ Berbentuk Kartun Beredar di Media Sosial

12 Des 2025, 17:04 WIBBig Kid