- Buah segar seperti apel, pisang, atau anggur yang manis alami tanpa tambahan gula.
- Kacang panggang atau almond, kaya protein dan lemak sehat yang membuat anak kenyang lebih lama.
Panduan Batas Aman Camilan Manis untuk Anak, Mama Wajib Tahu!

Anak-anak memang sulit dipisahkan dari camilan manis, Ma. Mulai dari permen, cokelat, hingga minuman kemasan, semua tampak menggoda dan sering menjadi camilan kesukaan anak.
Namun, jika terlalu sering mengonsumsi gula bisa berdampak pada kesehatan anak, seperti meningkatkan risiko gigi berlubang, obesitas, hingga memengaruhi daya konsentrasi mereka. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui batas aman konsumsi camilan manis setiap hari.
Dengan memahami panduan ini, Mama diharapkan bisa tetap memberikan anak camilan kesukaanya tanpa harus ada rasa khawatir sekaligus menjaga tumbuh kembangnya tetap optimal.
Berikut Popmama.com bagikan informasi mengenai panduan batas aman camilan manis untuk anak. Disimak ya!
1. Mengonsumsi camilan manis tanpa gula tambahan

Daripada memberikan anak camilan tinggi gula, Mama bisa mulai mengenalkan pilihan yang lebih sehat tetapi tetap menyenangkan. Camilan sehat bukan berarti hambar atau membosankan, justru bisa sama enaknya kalau dipilih dengan tepat.
Beberapa alternatif yang bisa Mama coba, misalnya:
Dengan mengganti camilan manis berlebihan dengan pilihan sehat ini, anak tetap bisa merasakan keseruan ngemil, tetapi gizinya lebih terjaga.
Perlahan-lahan, lidah anak juga akan terbiasa dengan rasa manis alami sehingga tidak terlalu bergantung pada gula tambahan.
2. Membuat camilan manis di rumah

Salah satu cara terbaik untuk mengontrol asupan gula anak adalah dengan membuat camilan manis sendiri di rumah. Dengan begitu, Mama bisa menentukan sendiri bahan yang digunakan, sekaligus menyesuaikan kadar manisnya agar tidak berlebihan.
Misalnya, Mama bisa membuat es buah segar tanpa sirup, muffin pisang dengan pemanis alami dari buah matang, atau puding susu rendah gula.
Selain lebih sehat, proses membuat camilan bersama anak juga bisa menjadi momen seru untuk mengajarkan mereka pentingnya memilih makanan yang baik bagi tubuh.
Membiasakan anak menikmati makanan manis buatan rumah akan membantu mereka terbiasa dengan rasa manis alami, bukan dari gula tambahan yang berlebihan.
3. Menerapkan makan camilan sehat kepada anak

Membiasakan anak memilih camilan yang sehat tidak bisa hanya dengan melarang atau memberi arahan. Anak akan lebih mudah meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk ikut menunjukkan contoh nyata dengan juga mengonsumsi camilan sehat di rumah.
Misalnya, ketika anak ingin makan biskuit manis, Mama dan Papa bisa menawarkan alternatif buah potong, yogurt rendah gula, atau camilan rumahan yang lebih aman.
Jika anak melihat orang tuanya menikmati pilihan sehat tersebut, ia akan merasa bahwa camilan sehat juga enak dan layak dicoba.
Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar teori tentang makanan sehat, tetapi juga merasakan langsung bahwa membuat pilihan yang lebih baik adalah kebiasaan seluruh keluarga.
4. Memilih camilan dengan kandungan gula yang rendah

Asupan gula berlebih pada anak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gigi berlubang, obesitas, hingga sulit berkonsentrasi di sekolah.
Oleh karena itu, Mama perlu lebih bijak dalam memilih camilan. Pastikan kandungan gulanya rendah agar anak tetap bisa menikmati rasa manis tanpa risiko berlebihan.
Penting juga untuk mengetahui batas maksimal konsumsi gula harian anak, yaitu sekitar 24 gram per hari atau setara 6 sendok teh.
Jumlah ini sudah termasuk gula dari makanan maupun minuman yang mereka konsumsi setiap hari. Anak juga dianjurkan untuk membatasi minuman manis paling banyak 230 ml per minggu, agar tidak terbiasa dengan rasa manis berlebihan.
5. Memilih camilan manis yang lebih sehat

Mama perlu memperhatikan kandungan gula dalam setiap camilan yang diberikan kepada anak. Konsumsi gula berlebihan bisa berdampak pada kesehatan, mulai dari meningkatkan risiko obesitas, gigi berlubang, hingga mengganggu konsentrasi anak.
Oleh karena itu, penting untuk membiasakan anak menikmati camilan yang lebih sehat dengan kadar gula rendah, Ma.
Saat ini sudah ada banyak pilihan camilan praktis yang tetap enak, tetapi lebih aman untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah Lemonilo Brownies Crunchy yang konsisten menghadirkan produk tanpa pengawet, tanpa pewarna sintetis, dan tanpa penguat rasa.
Co-CEO dan Co-Founder Lemonilo, Shinta Nurfauzia, menyampaikan bahwa peluncuran Brownies Cruunchy adalah bentuk komitmen Lemonilo dalam menghadirkan pilihan cemilan enak, lezat dan tetap sehat.
“Kami sangat senang memperkenalkan Lemonilo Brownies Cruunchy kepada masyarakat. Produk ini merupakan komitmen atas inovasi Lemonilo dalam menghadirkan pilihan camilan yang enak, lezat namun tetap terjaga aspek sehatnya,” ungkap Shinta.
Seperti rangkaian produk Lemonilo lainnya, Lemonilo Brownies Crunchy konsisten dengan aspek tanpa pengawet, pewarna sintetik, maupun penguat rasa, sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Perpaduan tekstur rice crispy yang renyah dengan rasa cokelat premium membuat camilan ini disukai semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dengan begitu, Mama bisa tetap memberikan camilan manis yang aman pada anak tanpa khawatir berlebihan terhadap kandungan gula dan bahan tambahan lainnya.
Nah, itulah informasi panduan batas aman camilan manis untuk anak. Semoga bermanfaat ya, Ma!



















