Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Tahap Penting Perkembangan Anak Usia 7 Tahun dan Cara Menyikapinya

mother scolding his daughter
Freepik/Lifestylememory
Intinya sih...
  • Pemikiran anak 7 tahun sudah lebih terorganisir, mampu mengurutkan informasi dengan sistematis dan membutuhkan dukungan dalam melatih klasifikasi.
  • Anak mulai kritis dengan banyak pertanyaan, perlu disambut dengan antusias dan diajak mencari tahu bersama-sama.
  • Persahabatan yang lebih kompleks, memerlukan pendengar yang baik dan bantuan untuk mengelola emosi dan konflik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Usia 7 tahun adalah gerbang menuju dunia yang lebih luas bagi si Kecil. Mereka bukan lagi balita, tapi anak yang pemikirannya semakin terstruktur dan dunianya semakin luas.

Di fase ini, Mama akan melihat perubahan besar, bukan hanya secara akademis, tapi juga dalam cara berpikir dan berinteraksi mereka kepada orang lain.

Dari logika yang semakin tajam hingga dinamika pertemanan yang kompleks, anak usia 7 tahun membutuhkan pendampingan yang tepat, Ma.

Yuk, pahami 7 tahap perkembangannya dan cara terbaik untuk menyikapinya dalam artikel yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.

1. Pemikiran yang lebih terorganisir

father and his sondaughter
Freepik

Anak mama yang sebelumnya masih kita anggap kecil, kini mampu mengurutkan informasi dengan sistematis. Ia bisa menceritakan kembali suatu kejadian secara runut, mengelompokkan mainan berdasarkan jenisnya, atau memahami instruksi yang memiliki beberapa langkah.

Pikirannya mulai bekerja seperti laci-laci yang rapi, karena di usia ini pemikiran anak mulai lebih terorganisir, Ma. Untuk itu, kita perlu mendukungnya dengan berbagai hal sederhana seperti lewat permainan yang melatih klasifikasi atau minta ia membantu menyusun buku berdasarkan kategori.

Biar pondasi anak makin kuat, jangan lupa beri pujian saat ia bisa menjelaskan sesuatu dengan urutan yang baik ya, Ma.

2. Mulai kritis dengan banyak pertanyaan

Papa dan Anak Lakinya
Freepik

Memasuki usianya yang bukan lagi anak-anak, siap-siap menerima segudang pertanyaan "kenapa" dan "bagaimana" yang lebih mendalam ya, Ma Pa.

Anak usia 7 tahun mulai menggunakan logika untuk memahami dunia di sekitarnya. Mereka nggak lagi mudah menerima jawaban "ya, begitu aja", tetapi ingin tahu sebab-akibat yang sebenarnya.

Untuk menyikapinya, orang tua hanya perlu menyambut setiap pertanyaannya dengan antusias. Jika memang nggak tahu jawabannya, ajak anak untuk mencari tahu bersama-sama melalui buku atau eksperimen sederhana.

Lewat diskusi kecil yang dilakukan berasama, ini akan memupuk rasa ingin tahunya dan memperkuat ikatan antara anak dan orang tua.

3. Persahabatan yang lebih kompleks

anak-anak bermain
Freepik

Memauski usia yang sebentar lagi menginjak remaja, bagi mereka teman bukan lagi sekadar teman bermain, melainkan sosok yang sangat berpengaruh.

Mereka mulai membentuk ikatan khusus yang lebih kompleks, memiliki rahasia, dan sangat ingin diterima oleh kelompoknya. Namun, ini juga berarti akan munculnya konflik, rasa cemburu, atau tekanan untuk mengikuti teman.

Karena masih masa peralihan dari masa kanak-kanak, kita perlu menjadi pendengar yang baik bagi mereka ketika bercerita tentang teman-temannya.

Bantu ia mengelola emosi dan konflik dengan mengajarkan kata-kata untuk menyatakan perasaan. Tanamkan nilai bahwa menjadi diri sendiri itu lebih penting daripada sekadar ikut-ikutan atau bahasa kekinian itu fomo.

4. Kemampuan merencanakan dan menyusun strategi

sekolah smp jakpus
Pexels/Agung Pandit Wiguna

Perhatikan, si Kecil kini senang membuat "rencana", baik untuk membangun Lego, menyusun permainan, atau mengatur jadwal hariannya.

Di usia ini, anak biasanya mulai memikirkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan kecilnya, Ma. Untuk itu, pastikan selalu beri ruang dan apresiasi untuk rencananya, ya.

Sediakan alat seperti papan tulis kecil, kertas, atau kalender untuk ia mencatat idenya. Aktivitas seperti memasak bersama dengan resep sederhana juga sangat baik untuk melatih kemampuan perencanaan ini.

5. Mulai sensitif pada tekanan temanan sebaya

bullying anak
Freepik

Melanjutkan poin sebelumnya, anak usia 7 tahun juga akan sangat memerhatikan pandangan teman-temannya. Keinginan untuk memiliki tas yang sama, sepatu yang sedang tren, atau diikutsertakan dalam kelompok bisa sangat kuat.

Sering disebut fomo karena tak mau ketinggalan tren yang sedang kekinian di kalangan teman sebayanya, ini ternyata fase normal bagi mereka kok, Ma. Di fase ini, anak belajar tentang norma sosial dan identitas kelompok.

Agar anak bisa menyikapinya dengan bijak, ajak bicara dari hati ke hati tentang nilai uang, gaya, dan arti pertemanan sejati. Beri pengertian bahwa setiap keluarga memiliki aturannya sendiri.

Bangun harga dirinya di rumah dengan pujian yang tulus atas usahanya, bukan hanya hasilnya, agar ia nggak selalu menggantungkan harga diri sepenuhnya pada pengakuan teman.

6. Rentang konsentrasi yang lebih panjang

anak belajar
Freepik/pch.vector

Masa fokusnya sudah jauh lebih baik dibandingkan usia toddler. Ia bisa duduk tenang mengerjakan pekerjaan rumah, membaca chapter buku yang lebih panjang, atau menyelesaikan puzzle yang rumit tanpa cepat menyerah.

Untuk menyikapi perubahan ini, Mama bisa menciptakan zona bebas gangguan seperti TV dan gadget saat ia belajar atau fokus pada suatu aktivitas.

Tetapkan juga waktu yang realistis untuk tugas tertentu dan berikan ia istirahat singkat di antara waktu tersebut. Jangan lupa juga untuk memberikan apresiasi pada ketekunannya, misalnya, "Mama lihat kamu tadi fokus banget ngerjainnya, hebat!"

7. Semangat yang kompetitif

anak sopan santun
Freepik

Perasaan ingin menang, menjadi yang tercepat, atau terpandai mulai muncul sangat kuat dalam diri anak usia 7 tahun. Ia akan sangat bersemangat dalam lomba atau permainan berhadiah, tapi juga bisa sangat kecewa saat kalah.

Untuk itu, tugas kita sebagai orang tua adalah perlu mengajarkan sportivitas dengan contoh nyata. Tekankan bahwa usaha dan proses belajar lebih penting daripada sekadar menang.

Saat ia kalah, validasi perasaannya. Misalnya dengan berkata, "Adik kecewa ya kalah lari? Gapapa, wajar kok.", lalu ajak ia melihat sisi positifnya, "Tadi larinya sudah lebih cepat dari minggu lalu, lho. Keren!"

Itu dia beberapa tanda perubahan anak usia 7 tahun berdasarkan tahap perkembangannya.

Setiap tahap perkembangan anak usia 7 tahun adalah kesempatan emas untuk Mama dalam membangun fondasi komunikasi, logika, dan karakter yang kuat.

Dengan memahami perubahan yang mereka alami dan menyikapinya dengan sabar serta penuh dukungan, Mama nggak cuma membantu anak melalui fase ini, tapi juga memperkuat ikatan yang akan menjadi bekal menghadapi tahun-tahun remaja nanti.

Selamat mendampingi si Kecil yang sudah semakin besar, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Bukan Indonesia, Kota dengan Area Hutan Terluas per Kapita

15 Des 2025, 11:32 WIBBig Kid