- Mengembangkan kemampuan berbahasa anak dan mampu bersosialisasi;
- Memberi ruang kepada anak untuk berimajinasi;
- Mengekpresikan emosional positif dan negatif;
- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ringan.
5 Tanda Anak Bahagia yang Sering Nggak Disadari!

- Anak sering berimajinasi sebagai tanda merasa aman dan bebas bereksplorasi.
- Anak berani tidak setuju dengan Mama menunjukkan keberanian emosional dan rasa percaya.
- Anak meniru tindakan Mama, bercanda, dan mengekspresikan perasaannya sebagai bentuk bahasa cinta dan kekaguman yang tulus.
Bagi anak-anak, hidup adalah saat ini. Anak yang bahagia bukan hanya yang terlihat ceria, tapi juga yang merasa aman, dicintai, dan bebas menjadi dirinya sendiri.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa terdapat tiga domain kebahagiaan anak, yaitu makna bahagia secara umum menurut anak, situasi yang membuat anak bahagia, serta pihak-pihak yang membuat anak bahagia.
Sederhananya, makna bahagia secara umum bagi anak merujuk pada afeksi positif, aktivitas yang dilakukan, mendapatkan sesuatu, serta interaksi dengan teman-temannya.
Namun, dalam lingkup emosional yang lebih dalam lagi, terdapat tanda-tanda anak bahagia yang sering orangtua abaikan.
Berikut Popmama.com berikan 5 tanda anak bahagia yang sering nggak disadari!
1. Mereka sering berimajinasi

Saat anak tenggelam dalam dunia imajinasi, entah menggambar, berbicara dengan mainannya, atau menciptakan cerita dari benda di sekitarnya, itu menjadi tanda bahwa mereka merasa aman untuk bereksplorasi.
Rasa ingin tahu hanya tumbuh ketika anak tidak takut membuat kesalahan. Imajinasi mereka adalah bukti bahwa dunia terasa menyenangkan dan penuh kemungkinan.
Bermain imajinasi merupakan suatu metode untuk meningkatkan kecerdasan spasial anak usia dini. Bermain imajinasi dapat dilakukan dengan bermain peran dengan temannya, menyusun balok, dan apapun yang membuat anak berimajinasi serta membayangkan sebuah cerita.
Adapun manfaat bermain permainan imajinasi untuk kecerdasan spasial anak adalah:
2. Anak berani tidak setuju dengan Mama

Ketika anak berdebat atau berkata, “Itu nggak adil!” jangan langsung kesal dulu, Ma. Justru ini adalah bentuk keberanian emosional. Artinya, mereka percaya bahwa Mama bisa menampung perasaan mereka tanpa mengancam cinta di antara kalian.
Anak yang berani mengekspresikan pendapat adalah anak yang merasa aman dan didengar. Sebagai orangtua, tentu Mama dan Papa memiliki kontrol sepenuhnya, tapi anak butuh didengarkan dan divalidasi perasaannya.
Bantu anak belajar regulasi emosi lewat momen kecil seperti ini.
3. Mereka meniru tindakan Mama

Pernah melihat si Kecil pura-pura bekerja, berbicara, atau berperilaku seperti Mama? Itu tandanya mereka mengidolakan Mama sepenuhnya.
Anak hanya meniru orang yang membuatnya merasa nyaman dan aman. Jadi, kalau mereka sering meniru Mama, itu bukan sekadar lucu itu adalah bentuk cinta dan kekaguman yang tulus.
Pola perilaku ini umum ditemukan pada anak berumur 2-6 tahun. Mereka adalah peniru yang ulung. Apapun yang dilakukan orangtua kepadanya, anak dengan cepat akan meniru dan bersikap yang sama seperti anak lihat.
4. Mereka bercanda dan banyak tertawa saat bersama Mama

Menyanyi lagu aneh, membuat ekspresi lucu, atau tertawa tanpa henti itu semua bukan cuma “main-main”. Bagi anak, bercanda adalah bahasa cinta. Saat mereka merasa bahagia dan terkoneksi, tubuh mereka secara alami ingin bermain dan tertawa bersama Mama.
Jadi, kalau anak sering melucu di dekat Mama, itu artinya mereka nyaman dan penuh kebahagiaan.
5. Mereka berani menunjukkan perasaannya

Tantrum, menangis keras, bahkan sampai berkata, “Aku benci Mama!” bisa jadi membuat hati Mama terluka. Namun sebenarnya, itu tanda bahwa mereka percaya pada Mama.
Mereka tahu bahwa Mama adalah tempat paling aman untuk menumpahkan emosi yang besar. Anak yang bisa mengekspresikan perasaannya tanpa takut ditolak, adalah anak yang tahu ia dicintai tanpa syarat.
Jadi, itulah 5 tanda anak mama bahagia yang sering nggak disadari. Bahagia bagi anak-anak bukan hanya tentang mainan baru atau hadiah besar. Bahagia adalah ketika mereka merasa aman, bebas, dan terkoneksi dengan Mama.
Saat anak berimajinasi, berdebat, atau bahkan menangis keras, ingatlah bahwa reaksi tersebut adalah bentuk dari bahasa cinta mereka.




-smZIk0Nsd25hP0vk8SU2HMmOVdRpOAfq.jpg)














